Usai performance di Manado, keesokamnya mereka semua kembali ke Jakarta termasuk Anneth dan Maminya yang kembali meninggalkan Alvaro dan Papi di Manado.
Selama perjalanan menuju Jakarta, lagi-lagi Deven asik menonton film sampai tiba di Jakarta. Sudah menjadi kebiasaannya.
Jeda dua minggu, mereka akan performance lagi, yaitu di Surabaya. Jadi selama di Jakarta mereka menghabiskan waktunya dengan home schooling, lalu jadwal yang lainnya dimana mereka di undang untuk mengisi acara atau lainnya.
Hari ini Deven baru saja selesai talk show, ia mampir dengan mamanya ke kantor Kak Aan. Di sana juga ramai banyak yang sedang bekerja.
Tanpa di sangka, Kantor Kak Aan lagi-lagi menjadi tempat hati Deven panas setelah dulu Anneth dengan Kak Ajil yang tampak akrab. Kali ini, Anneth datang bersama Kak Aldy, entah dari mana. Tadinya Deven sedang mengobrol dan bercanda langsung terdiam melihat mereka dan buru-buru mengalihkan pandangan ke arah lain.
Nampaknya Deven sampai saat ini masih belum bisa sepenuhnya merelakan Anneth. Tapi kenapa Anneth begitu dengan mudahnya berpaling lagi? Arghh!
"Dev, cover yuk ah di belakang," seru Kak James yang mengerti suasana adiknya yang dulu bucin itu. Hahaha.
"Ngga deh, Kak di sini aja mau main gitar," jawab Deven yang kini sudah memangku gitar sambil membuka instagramnya.
Deven hanyut dalam bermain gitar. Ia tidak menyadari sejak tadi Anneth mencuri pandang pada Deven. Yaa jujur saja Anneth dan Kak Aldy tidak ada hubungan apa-apa, hanya dekat tidak lebih atau entah belum?
***
Dua minggu berlalu begitu cepat, mereka kini sudah ada di Kota Surabaya. Tapi, sayangnya mereka tidak lengkap berlima karena Raisya tidak bisa dan ada hal yang lebih penting jadilah mereka hanya ber4 saja.
"Ngga seru deh ngga ada Raisya tukang ngelawak," seru Gogo saat mereka berempat dengan latihan sebelum cek sound nanti malam.
"Iyaa bener. Huftt," keluh Nashwa yang sedikit tidak semangat.
"Hei kita harus tetap semangat dongg jangan sampai penampilan kita nanti mengecewakan. Kita pasti bisa kayak judul lagunya Raisya. Hahahaha," dasar Deven selalu saja mencari celah untuk membuat tawa diantara mereka.
"Iya Pak Depen iyaa," ujar Nashwa dengan penekanan.
Mereka melanjutkan latihan sampai cek sound dan besok nya mereka tampil semaksimal mungkin. Setelah menyapa para fans dari dekat dan menerima hadiah, mereka bergegas mengganti baju santai mereka lagi.
Deven yang sudah kembali rapih dan terlihat segar kini tengah duduk santai sambil menunggu kapan mereka boleh kembali ke hotel.
"Haii Pen..." Seru seseorang yang langsung duduk di kursi sebelah Deven. Deven menoleh ke sebelahnya, ternyata Anneth yang menyapanya.
"Eh Neth, kenapa?" Deven menatap sekilas Anneth karena yang di tanya malah geleng-geleng.
"Eumm Pen nanti minggu depan jangan lupa dateng yaa," Deven langsung menoleh dan menatap Anneth kembali. Dateng? Kemana? Ada apa?
"Maksudnya?" Tanya Deven.
"Masa lupa sihhhh!!"
"Hahaha apa sih Neth, kemana? Yang jelas informasinya. Kalau suruh dateng doang nanti aku datengnya ke kandang kambing kan ngga nyambung," timpal Deven.
"Ishhh bener-bener. Minggu depan ulang tahunku, nanti ada acara kecil-kecilan di cafe. Mami sama Papi yang ngusulin sih padahal aku ngga mau tapi yaudahlah terima aja,"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBUAH KISAH #2 [COMPLETED]
Teen Fiction~ Kisah dua hati yang berasal dari dunia musik ~ Ceritanya masih berlanjut ya, ke K.I.T.A see u❣️ Thank u gaes for support this story 🤗