Tiga Belas

2.2K 117 41
                                    

Selesai sekolah, Anneth dan Deven berangkat ke lokasi syuting. Ini adalah hari pertama mereka syuting, kali ini mereka menggunakan mobil masing-masing, tapi Deven request pada mamanya dan Mami Anneth untuk mereka berdua satu mobil. Jadilah mama mereka di mobil Anneth sementara Deven dan Anneth di mobil Deven.

"Jadi gimana yang semalem jawabbb," tagih Anneth saat mereka sudah berangkat dari apartemen menuju tempat syuting.

Deven menengok ke Anneth ia tersenyum tidak jelas membuat Anneth salah tingkah dilihat seperti itu oleh Deven. Anneth mendorong muka Deven agar tidak terus memandanginya.

"Hahaha iya iya aku ceritainn," Deven meraih tangan Anneth yang ada di mukanya, lalu ia genggam.

"Waktu itu aku kemana dan kenapa sosmed semua di blokir kan?" Anneth mengangguk menatap Deven serius sementara yang ditatap kesenengan dan senyum-senyum.

"Jadi waktu itu, aku ngga kemana-mana kok ada dan bolak balik Jakarta-Lombok. Terus kenapa sosmed di blokir, sebenernya aku yang ngeblokir sosmedmu hehehe karena setelah aku liat snapgam kamu sama Kak Aldy yang aku komen itu lohh, nah dari situ aku berusaha buat 'yaudahlah relain aja' jadi berusaha melupakan makannya aku blokir. Eh tapi, tetap aja ngga bisa karena kita satu project di rans carnival. Terus habis itu kamu tiba-tiba nyamperin aku waktu di backstage pas performance dimana ya aku lupa, pokoknya itu, kamu ngundang aku di party kamu. Yaa mau ngga mau aku dateng sebenernya males tapi Mama sama temen-temen yang lain maksa, apalagi Iden dateng aku ngga enaklah sama dia." Deven menggantungkan ceritanya, Menghela napas sebentar lalu ia melanjutkannya lagi.

"Selama itu aku deket sama siapa? Sama si Joa King, tapi tenang dulu. Aku deket sama dia suka chatan isinya nanyain kamu semua kok. Chatnya masih ada kalau kamu mau liat nanti. Aku tau pasti kamu waktu itu apapun cerita ke Jo, makannya aku nanya tentang kamu ke dia. Beberapa bulan waktu itu aku sibuk job terus selesai itu ke Lombok karena Kak Amel kelulusan. Saat di Lombok aku jarang buka hp atau online. Aku palingan buka instagram di laptop sama youtube-an di laptop udah deh sisanya aku belajar. Sesekali buka HP Jo nanya terus kapan aku ke Jakarta. Aku sih biasa aja abisnya dia ngga bilang ada apa sih, eh taunya baru aku nyampe Jakarta dia nelfon berapa kali, nge dm, terus chat, semuanya sama dia coba. Dia ngajak aku ke cafe deket apartemen nah ya kelanjutannya kamu tau karena kamu ada di sana,"

"Jadi Jo cerita semua yang aku ceritain ke dia?" Tanya Anneth yang masih menatap Deven dan Deven masih menggenggam tangan Anneth dari tadi.

"Iyaa karena aku paksa, sumpah aku ngga bisa move on banget saat itu. Malah aku nyuruh dia record waktu lagi vc sama kamu hehehe," cengir Deven.

"Segitunya bangettt," Anneth mencubit pipi Deven.

"Habisnya ngga bisa Neth... Kita bareng-bareng udah mau dua tahun waktu itu. Aku berusaha sibukkin diri ngambil kob tambahan, belajar, ngegame, tapi tetep aja ngga bisa. Keseharian yang selalu ada kamu jadi susah buat lepas," Deven mengelus pipi Anneth lalu mencubitnya.

"Iya akupun waktu itu berusaha buat buka hati buat Kak Aldy tapi ngga bisa selalu kepikiran kamu," Anneth menyandarkan kepalanya ke bahu Deven dan memeluk lengan Deven.

"Suka nangis ngga?" Kekeh Deven.

"Ihhh nyebelinn!! Jangan ditanya itu mah jawabannya iyaa," ketus Anneth lalu ia mencubit pinggang Deven. Deven tertawa dan mengelus kepala Anneth.

"Udah sekarang kan spidermannya udah balik lagi. Gaboleh nangis-nangis lagii yaa," ujar Deven.

"Tergantung kalo kamu bikin aku marah, kecewa, dan apapun itu ya gimana nanti," jawab Anneth enteng. Deven mencium rambut Anneth gemas. Ah sekarang mereka lebih terang-terangan apalagi mereka harus menjalin chimestery romantis, padahal aslinya emang romantis hanya saja tidak diperlihatkan ke banyak orang.

SEBUAH KISAH #2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang