2

4K 372 7
                                    

Kerajaan Api. Sebuah kerajaan yang memimpin kerajaan lainnya, dengan beribu pasukan yang terkenal tangguh dan cerdas, pun dengan rakyat yang sangat loyal dengan sang pemimpin.

Seorang pria gagah yang telah terendus kejeniusannya sejak masih kecil, membuat bulu kuduk merinding kala mendengar tentangnya. Banyak reputasi yang ia peroleh, tetapi reputasi dalam hal kekejamanlah yang paling terkenal dari yang lainnya.

Ketika ada yang melawan perintahnya, maka bersiaplah untuk kehilangan nyawa.

Awalnya raja mereka bukanlah apa-apa, hidup dalam persembunyian dari orang-orang yang telah berhasil menghancurkan Kerajaan Uchiha yang dulunya berjaya. Menjadi buronan dengan harga mahal bila kepalanya berhasil dibawa. Hidup tanpa ada keluarga yang menemani dan hanya bersama beberapa prajurit yang bersumpah mati untuk menjaganya.

Namun, dengan cepat ia alihkan roda hidupnya. Datang dan kembali merebut kekuasaan, menghancurkan berbagai kerajaan yang dulunya bersekutu demi dapat menumbangkan Kerajaan Uchiha. Ia balas semua dendamnya, membunuh tanpa pandang bulu. Dan kemudian, menciptakan dirinya versi baru yang terwujudkan pada wanita yang kini di kenal dunia sebagai ratunya.

Uchiha Sasuke, raja dari Kerajaan Api mendengkus pelan, keluar dari segala pemikiran. Meletakkan dokumen kerajaan yang tadi ia baca dan pegang, kemudian memandang pada jajaran mentri di bawah singgasana. "Ada lagi?" tanyanya dengan suara yang berat, membuat semua mentri segera saling menatap.

Tampak mau melapor, tetapi tak berani. Hingga dengan sedikit perdebatan melalui tatapan mata, salah seorang mentri paling tua pun maju dengan tak lupa memberi hormat.

"Maaf Yang Mulia, ini tentang Selir Xio," ucap pria tua itu dengan sedikit getaran ditubuhnya, diam sejenak demi mengambil napas agar lebih tenang. "Ayah dari Selir Xio tidak terima dengan kematian anaknya, kami khawatir keluarganya akan melakukan pemberontak." keluarga Xio adalah salah satu keluarga pedagang terkaya, mereka memiliki banyak relasi di penjuru dunia, pengangkatan menjadi salah satu selir raja pun dilakukan demi memperkuat kerajaan.

Sasuke berkedip kala mendengar itu, ah ia melupakannya. Salah satu selir yang dapat membuatnya senang rupanya telah meninggal lagi.

"Dan juga ...," Kali ini sang mentri meneguk ludahnya susah payah. "Kami menyarankan agar pengangkatan selir Yamanaka dari Kerajaan Angin dipercepat." Segera mentri itu menunduk ketika menyelesaikan ucapannya.

Dan kekehen berat pun terdengar, sebuah suara yang membuat orang-orang yang ada merapatkan jajaran. Sasuke memandang mereka semua, alisnya naik sebelah, raut wajahnya pun menunjukkan kesinisan.

"Dan kembali memancing pemberontakan karena ratuku takkan tinggal diam."




Ia hentikan sulamannya kala hembusan napas berat nan panas terasa di lehernya, kehadiran seseorang yang tak tahu sejak kapan ada di belakangnya membuat perempuan itu segera menghadap ke depan, mengerjap kala kedua lengan lelaki itu memeluk tubuhnya dengan meletakkan kepala di bahunya.

Tak ada yang bersuara, sang perempuan kembali fokus pada sulamannya sedangkan sang lelaki masih sibuk mengendus aroma candu yang membuatnya ketagihan untuk terus menghirup. Mereka biarkan keheningan menemani, karena tahu bila pun bersuara maka mereka akan kembali menyakiti. Melemparkan kata-kata penyalahan yang tak kunjung berhenti.

Karena semuanya salah di sini, dendam masa lalu yang membuat mereka berada di posisi ini.

Sang lelaki menegakkan tubuhnya utuh, memiringkan kepala demi menyatukan dua material basah itu. Mencumbu ratunya dengan kesan menuntut, bahkan meminta lebih dengan mencoba membukanya. Namun, sang perempuan menolak itu, menggigit bibir di depannya sehingga sang lelaki merasakan amis dan segera menjauhkan diri. Kemudian membuang ludah bewarna merah dengan matanya yang melirik pada sang pelaku. Sedangkan netra emerald itu hanya memandangnya dingin, mengalihkan atensi kembali pada sulamannya.

Sempiternal (sasusaku) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang