13

3.2K 377 31
                                    

"Aku ingin melihat Hyuga." Ucapan Sakura membuat Bibi Chio segera menatapnya terkejut. Wanita paruh baya itu tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Hari ini adalah hari pertama Sakura keluar, perempuan cantik itu tengah berjalan-jalan sekarang. Dan permintaan pertama dari Sakura tentu saja membuat Chio kaget.

"Sepertinya tidak bisa, Yang Mulia." Chio menjawab dengan tundukannya. "Apakah dia belum sembuh?" tanya Sakura dengan masih memandang pada bunga yang bermekaran. Chio tampak sulit menjawabnya, hal itu membuat Sakura terkekeh pelan. Kemudian berkata sesuai dengan pemikirannya, "Apakah Rajamu ada di sana sehingga kau tak mengizinkan aku?"

Chio tak menjawab. Membuat Sakura pun menambah tawanya. "Pantasan aku tidak melihatnya 2 hari ini, rupanya dia sedang bersama dengan wanitanya." Sakura tersenyum, memetik sebuah bunga yang tengah mekar dengan indah.

Chio menghembuskan napasnya, harusnya sekarang dia tengah menikmati masa tuanya. Namun masalah-masalah yang terus berdatangan membuatnya tetap bertahan di sini. "Malam ini akan ada pesta penyambutan tahun baru, para undangan telah berdatangan." Beritahu Chio, mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

"Oh ya? Aku bahkan lupa bila besok sudah tahun baru. Siapa yang mengatur acaranya?" Pesta-pesta besar yang diselenggarakan di Kerajaan Api seharusnya diatur oleh Sakura, tapi untuk tahun ini perempuan itu bahkan tak mengetahuinya. "... Yamanaka Ino ditunjuk Raja untuk melakukannya ... Raja tidak ingin memberatkan Anda, Yang Mulia." Chio segera menambahkan ucapannya, takut membuat Sakura terluka.

Namun Sakura masih memasang ekspresi santainya.

Chio pun maju selangkah, mengeluarkan sebuah kotak berukir indah dan memperlihatkannya kepada Sakura yang mengerjab. "Yang Mulia Raja, meminta hamba memberikan ini kepada Anda." ucapnya seraya menyerahkan itu kepada Sakura.

Sakura menerimanya, melihat-lihat sebentar sebelum kemudian membuka kotak itu. Mendapati sebuah kalung permata bewarna sama dengan matanya dan anting-anting yang begitu indah. Mengilat di bawah sinar mentari, membuat siapa pun yang melihat akan terpukau. Namun, tidak untuk Sakura. Perempuan itu hanya menatap dengan ekspresi biasa.

Dia sudah memiliki banyak perhiasan, selama hidupnya dia telah bergelimang harta. Sehingga hadiah-hadiah seperti ini sudah begitu biasa ia dapatkan. Entah sememukau apa pun itu, bila perhiasan maka Sakura pun tak akan merasa begitu senang.

Sakura yakin bahwa Sasuke telah mengetahui itu, bahkan ia telah beberapa kali mengatakannya bahwa ia tak suka. Namun, lelaki itu seolah tak mendengar, dia tetap memberikan hadiah perhiasan untuknya sehingga menumpuk di ruangannya.

"Mengapa Anda tak senang? Bila wanita lain yang mendapatkan, hamba yakin mereka akan sangat senang." Chio mengucapkan pemikirannya, menatap Sakura bingung. Sakura tersenyum mendengarnya, sebuah senyum yang membuat Chio semakin heran.

"Bagiku kebebasan lebih baik daripada ini."


"Kau sudah memberikannya kepada Ratumu?" Sasuke bertanya dengan matanya yang mengejam, merasakan kehadiran Chio meski dengan keadaan seperti itu.

Sasuke tengah bersiap, dia sedang dipasangkan pakaian mewah atau pun mahkota di kepalanya oleh beberapa pelayan. Chio memberi hormat terlebih dahulu sebelum menjawab, "Ya, Yang Mulia. Tapi ... Ratu tampak tak begitu menyukainya." jawabnya.

Sasuke menarik sudut bibirnya, "Aku bahkan sudah membayangkan bagaimana ekspresinya."

"Anda sudah tahu? Lalu kenapa Anda tetap memberikannya?"

"Hanya suka melihat dia memakai itu." Sasuke mengambil pedang yang diulurkan Naruto, membawanya sembari melangkah menuju halaman utama yang mana tempat berlangsungnya pesta.

Sempiternal (sasusaku) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang