Kerut kening Leisha kian dalam di tengah lelap tidurnya.
Ia memutuskan membuka mata dan disambutlah ia dengan cahaya yang langsung menelusup ke pupil matanya.
Leisha segera duduk dan menoleh ke sampingnya, terlihat Yoora dan Jae Ra yang terlelap.
Kedua wajah lelah itu terlihat sangat nyaman di balik selimut tebalnya.
Leisha juga melihat sebuah selimut kuning bermotif kartun anak anjing yang membalut sebagian tubuhnya.
Gadis itu kemudian memungut selimut dan ponselnya kemudian keluar dari tenda.
Ia melihat dua tenda yang bersebelahan dengan tendanya, sepertinya semua orang baru terlelap. Jam di ponselnya baru menunjukkan pukul 1 malam, artinya ia baru terlelap 3 jam.
Setelah menyumpal kedua telinganya dengan kepala earphone, gadis yang membungkus bahunya dengan lipatan selimut itu berjalan menghampiri bekas bara unggun.
Ia duduk menyilangkan kakinya di pinggir tong dengan sisa bara itu, dan dimasukkannya serpihan-serpihan kayu kecil ke dalamnya.
Tidak berkobar, namun cukup untuk menyulut serpihan baru, dan asap halus tercium di antara bau malam yang pekat.
Aromaterapi dari alam.
Leisha menyangga badan dengan kedua tangannya dan mengangkat dagunya untuk melihat langit cerah dini hari itu.
Plup.
Satu kepala earphone Leisha terlepas berkat satu tangan jahil.
***
"Tidur duluan, bangunnya juga duluan." ucapnya berjalan ke belakang tenda dan mengambil beberapa potongan kayu kemudian membuangnya ke dalam tong.
"Gak bakal nyala Bam, kalo kayunya lo gituin." ucap Leisha mengambil dengan hati-hati potongan kayu itu untuk dia susun kembali.
"Udah biarin, ntar tangan lu kebakar, bisa kok, bisa, gue nih anak pramuka sejati." kata Beomgyu memukul ringan punggung tangan Leisha yang masih mencoba merapikan kayunya.
"Lo gak tidur?" tanya Beomgyu sambil menyalakan api dengan kardus kotak pizza yang mereka pesan tadi.
"Gue kali yang harusnya nanya begitu." ucap Leisha melepas kedua kepala earphone nya, dan menatap takjub ke arah langit.
"Gak ada kasur gue gak bisa tidur," sahut Beomgyu sekenanya.
"Manja banget, sial." balas Leisha.
"Lo ngapain jam segini udah bangun?" tanya Beomgyu.
"Suka-suka gue anjir, mata, ya mata gue." jawabnya.
"Ya iya, yang bilang mata lu mata Sasuke, siapa?" ucap Beomgyu tak mau kalah.
"Abang ...."
Suara serak khas bangun tidur itu terdengar dari tenda paling barat.
"Sst, berisik lo." Leisha berdiri setelah memukul lengan Beomgyu.
"Aarkh." ringis Beomgyu tapi ia juga mengekor Leisha menghampiri tenda para adik.
"Adek Deo kenapa?" bisik Leisha yang masuk ke tenda berisi 6 anak itu.
"Dingin kak." adu adik kedua Soobin itu.
"Deo bobo lagi ya, nih Kak Lei selimutin." Leisha melepas selimut yang bertengger di bahunya untuk menyelimuti bocah kelas 5 SD itu.
Setelah melihat Kim Deo kembali memejamkan matanya, Leisha keluar dan menutup kembali mulut tenda.
Beomgyu menyodorkan jaketnya, "Pake jaket gue aja."
"Lagian aneh-aneh aja ngajakin camping, biasa tidur di kamar mana betah tidur di halaman." lanjut Beomgyu kembali ke api unggun.
"Mirror plis, Tuan Muda." sahut Leisha.
***
"Dih, anak maung," kekeh Leisha menoleh ke sampingnya karena merasa suasana mendadak sunyi.
"Dikata gak bisa tidur kalo gak ada kasur, dia malah nyenyak nyender di bawah pohon." lanjut Leisha menyelimuti Beomgyu dengan jaket yang diberikan padanya tadi.
Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 4, Leisha masih terjaga dengan sesekali mengambil pose aib tidur Beomgyu.
"Lei." dengan mata yang masih menyipit, wajah putih pucat itu keluar dari tenda.
"Apaan?" jawab Leisha yang memotret Beomgyu.
"Kalian ngapain pagi-pagi buta di luar sini?" tanya Soobin duduk di samping api unggun.
Leisha memasukkan ponselnya ke kantung piyamanya, "Pemotretan Bin, kenapa? Lo mau gabungan?"
Soobin dengan muka bantalnya menggeleng lemah.
"Bin, besok sekolah jemput gue ya." ucap Leisha yang segera dimengerti oleh Soobin.
"86 komandan." sahutnya.
"Dah, gue mau tidur, jagain noh temen lu." tunjuk Leisha ke arah Beomgyu.
"OK." jawab Soobin yang menghangatkan tangannya.
"Bam, tidur di dalem gih." ucap Soobin yang sepertinya tak masuk ke telinga Beomgyu.
"Berisik, Bin." erang Beomgyu menggaruk pipinya.
"Yeuu, dugong, yaudah sukurin dinyamukin lo di situ." ucap Soobin kembali masuk ke tenda.
***
Up ke-3 hari ini🤭
Sekali ada waktu senggang ya gini🤣🤣🤣12:35 PM
30/03/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
SINKRON || BTS TXT Fanfic [TAMAT]✅
FanfictionDerita anak seleb~ Sebuah kisah tentang member Bities di masa depan. BTS as Papa, TXT as son. Kalau biasanya anak-anak dipertemukan dengan sahabat karena pertemanan para mamah-mamah di arisan, beda hal nya dengan mereka. Mereka dipertemukan karena p...