19. Makan Siang

54 9 0
                                    

          "Bin menurut lo, Jae nutupin sesuatu gak sih dari kita?"

Leisha menyejajarkan wajahnya di sebelah helm Soobin.

"Nutupin apa?" jawab Soobin.

"Kemaren malem tuh gue denger Jae nangis-nangis di kamar Kak Yoora, makanya gue gak jadi numpang mandi di sana." Leisha menurunkan nada bicaranya karena mereka sudah tiba di sekolah.

Sekolah masih cukup sepi karena masih 40 menit hingga jadwal bel berbunyi, maklumlah jika Leisha berangkat dengan seorang ketua osis teladan memang harus mengikuti jadwalnya.

"Ooh, jadi lo manyun gara-gara itu?" jawab Soobin terkekeh.

"Gara-gara apa?" pastikan Leisha.

"Jae gak cerita sama lo, maybe?" Soobin mematikan mesin motornya setelah berhasil memarkirnya.

"Intinya gak di situ, Bin." rengek Leisha sambil lalu turun dari boncengan motor Soobin, tak lupa ia menyempatkan diri memukul lengan sahabatnya itu.

Soobin tertawa kecil sambil meletakkan helm nya di spion motornya. "Terus?" tanya ia masih duduk di motor.

"Kita kenal udah dari kapan sih? Sejak masih ditakdirin lahir, kita udah pada kenal kali,"

"Tapi mereka ngomong berdua aja?"

Leisha membuang muka masamnya.

"Dih, nethink." Soobin menyentil kening Leisha.

"Menurut lo kaya gitu negative thinking?" Leisha mengernyitkan dahi.

"Mungkin Jae lagi otw cerita sama kita, tapi dia kebetulan cerita dulu sama Kak Yoora." jawab Soobin akhirnya turun dari motornya.

"Padahal gue duluan tuh yang ngomong sama Jae buat cerita apapun masalahnya."

Keduanya berjalan menuju lobby sekolah.

"Mungkin masalahnya terlalu pribadi Lei, makanya Jae gak terbuka sama kita-"

"Duhhh Bin, apasih yang gak kita ceritain satu sama lain? Kita tuh udah kaya satu keluarga, Bin." ujar Leisha.

"Yuhuuu, gesss, tungguin anak ganteng." teriakan ceria itu memaksa Leisha menghentikan curhatannya.

"Pagi, Kai." sapa Soobin dengan senyum bulan sabitnya.

***

          Saat jam makan siang, Leisha dan Beomgyu yang notabene teman sekelas dan sebangku datang bersamaan ke kafetaria seperti biasa.

Disana keduanya melihat semuanya sudah menempati kursi masing-masing.

"Pindah dong Bang, gue mau di sini." ucap Leisha pada Yeonjun yang berhadap-hadapan dengan Yoora.

"Yeu, baru dateng udah malakin tempat orang, belum juga baikan soal kemaren." omel Yeonjun sambil ia merelakan tempat duduknya.

Yeonjun pindah ke meja seberang bersama Beomgyu, Taehyun, Soobin.

"Selamat makan, Kak Leyi." Hyuka menyuap suapan pertama makan siangnya.

Leisha menoleh dengan senyuman lebarnya, "Selamat makan kembali, Dede Kayi."

"Eheehe," cengir Hyuka.

"Jae, cerita dong yang lo certain ke Kak Yoora lusa malem." tutur Leisha seusai menoleh pada Hyuka.

Senyuman Jae Ra dan Yoora yang duduk di hadapannya bersamaan meluntur.

"Hhuh?" tanya Jae Ra tercekat.

"Yang malem kita camping di rumah Om Jim, lo gak mau cerita sama gue, sama mereka juga?" ucap Leisha.

"Euhm, Lei-" Soobin meninggalkan nampan makan siangnya, dan segera meraih bahu Leisha.

"Makan di sana aja yuk." Soobin merangkul Leisha dan mengambil nampan makan Leisha, kemudian membawa gadis itu mencari meja kosong yang agak jauh.

"Di sini aja yak, gue ambil makan gue dulu." setelah meletakkan makanan Leisha, Soobin berlari kecil kembali untuk mengambil nampannya.

Sedangkan di dua meja tadi, tiba-tiba menghening.

Yoora meraih tangan Jae Ra dan menggenggamnya.

"Euh, Lei," Soobin tertegun saat ia hendak menyusul Leisha, namun gadis itu sekarang berjalan cepat menuju meja tadi.

"Seasing itu gue buat kalian?" bisik Leisha kembali duduk di kursinya tadi.

"Gak gitu, Leisha." jelaskan Yoora membela diri.

"Ya terus? Mending lah kalian gak cerita sama mereka berlima, mereka cowok, lah gue? Kalian gak percaya sama gue-"

"Lei, udah, kita omongin nanti aja ya." Soobin manarik kursi makannya ke meja yang sama dengan Leisha, Yoora, Jae Ra dan Hyuka, agar tidak menarik perhatian murid lainnya.

"Lo boleh bilang gue nethink Bin, iya emang gue nethink, gimana kalo lo di posisi gue? Gue satu-satunya cewek yang ngerasa diasingin." Leisha berusaha mati-matian menahan suaranya agar tak terdengar memekik.

Yeonjun menggeser Soobin agar memberikan kursinya. "Hei, kenapa?" ucap Yeonjun mengusap bahu Leisha.

"Masalah pribadi yang 'masalah cewek'? Gue juga cewek, kalo kalian gak diceritain wajar, terus gue apa dong di sini?"

Tenggorokan Leisha mendadak sakit menahan suaranya, ia memilih pergi meninggalkan mereka.

"Kak Leisha." panggil Jae Ra.

Yoora menahan tangan Jae Ra agar tak mengejar Leisha. "Jangan Jae, biarin emosi Leisha reda dulu."

"Lo nyembunyiin apa sih Yoor?" tanya Yeonjun.

"Jun ... please, jangan malah manasin suasana." ucap Yoora.

"Makan dulu bang, gak enak diliatin anak-anak" Soobin menarik Yeonjun kembali ke kursinya.

Taehyun, Hyuka dan Beomgyu hanya melongo, antara terkejut dan tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

***

Disela-sela kelas daring, hari ini ku sempatkan nyicil chapter🤣🤣
BUKAN APRIL MOP INIH YAKKK🤭
Dari pada gabut dan frustasi tugas yakan🤟



12:23 PM
01/04/2020

SINKRON || BTS TXT Fanfic [TAMAT]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang