30. Rak Buku

51 7 0
                                    

Dugh.

"Arrsh." Leisha meringis memegangi keningnya.

Ia baru saja menghindari orang yang sedang menjangkau buku di rak paling tinggi.

Karena terkejut di belakangnya ada seseorang, Leisha mencari arah lain untuk memutar, naasnya keningnya yang malah menjadi korban.

"Eh lo gapapa?" orang tadi meletakkan buku di rak dengan sembarangan demi melihat kening Leisha.

"Lo dapet buku ini dari mana?" Leisha bertanya pada orang yang terdiam itu.

"Jin, lo dapet buku ini dari mana?" ulang Leisha pada orang yang hampir ia tabrak tadi.

Ternyata dia Hyunjin, kembaran Yeji.

"Leisha??" Hyunjin kembali mengambil bukunya di rak.

"Kaya liat setan aja lo, gue butuh buku ini, lo ambil dimana?" tanya Leisha lagi.

Hyunjin menunjuk rak teratas.

"Aish, pantes gue gak nemu." cicit Leisha mendangak.

Hyunjin mengacungkan tangannya lagi dan mengambil satu buku lagi untuk Leisha. "Pala lu gak gegar otak kan, Sha?" tanya Hyunjin terkekeh sambil memberikan sebuah buku untuk Leisha.

"Jingan lo, tadi sih ada dedemit depan muka gue pas gue balik badan, dari pada ketabrak gue malingin muka, eh kepentok rak." jelaskan Leisha.

Leisha menatap aneh pada Hyunjin, laki-laki macam dia dengan seriusnya datang ke toko buku?

"Gue disuruh Yeji nyari buku buat tugas-tugasnya." klarifikasi Hyunjin.

"Gak mungkin lo sih yang butuh buku sebanyak itu." cibir Leisha.

"Tau buku ini gak, Sha?" tanya Hyunjin menunjukkan layar ponselnya.

"Oh ini udah abis dari lusa lalu, di book store deket mall sini ada kayanya." ucap Leisha.

Hyunjin mengangkat kedua alisnya, mengkodekan sebuah permintaan tolong pada Leisha, "Gue sib-"

"Please Sha, lo kan temennya Yeji." pangkas Hyunjin.

"Lo kan juga punya temen-temen, tanya aja mereka." jawab Leisha.

"Anak-anak kelas 11-8? Apa yang orang-orang kaya gue ngerti soal buku?" ucap Hyunjin.

"Makanya gak usah sok banyak gaya, belajar yang bener, dodol!"

***


"Kalo aja Yeji gak kecelakaan, gak mungkin gue terdampar di toko buku gini." omel Hyunjin.

"Duh mata gue udah perih ngeliatin judul buku mulu, mana sih bukunya, tuh mbak-mbak ngomongnya di deret sini."

Hyunjin berhenti dan melihat deretan buku di rak atas. "Anjir di sana, ini kalo yang kontet gimana ambilnya ya?"

Hyunjin menjangkau buku itu, sekilas ia merasa hampir ada yang menabrak badannya dari samping.

Dugh.

"Eh lo gapapa?" secara spontan Hyunjin meletakkan buku yang ia ambil di rak, untuk melihat keadaan gadis di sebelahnya.

Gadis itu meringis memegang kening, namun matanya tersorot fokus pada buku yang ia letakkan di rak.

Kemudian gadis itu menoleh pada Hyunjin, "Lo dapet buku ini dari mana?" tanyanya sambil melihat buku itu lagi meski tangannya masih menyentuh kening.

"Dia temennya Yeji, kan?" batin Hyunjin masih memperhatikan Leisha.

"Zet dah, santai banget nih orang, gak ada kaget-kagetnya liat gue."

"Jin, lo dapet buku ini dari mana?" ulang Leisha lagi karena Hyunjin masih bergeming.

"Leisha??" Hyunjin akhirnya mengeluarkan suara juga.

"Kaya liat setan aja lo, gue butuh buku ini, lo ambil dimana?"

"Ngegas banget sih mbaknya, ya kaget lah gue." Hyunjin menunjuk rak teratas.

"Aish, pantes gue gak nemu." Leisha mendangak.

"Iyelah, lu pendek gitu, kaga mungkin sampe ambil nih buku." Hyunjin berbaik hati mengambilkan buku itu untuk Leisha.

"Pala lu gak gegar otak kan, Sha?" Hyunjin tertawa kecil sambil memberikan buku itu pada Leisha.

"Jingan lo, tadi sih ada dedemit depan muka gue pas gue balik badan, dari pada ketabrak gue malingin muka, eh kepentok rak." jelaskan Leisha.

"Sialan, bibirnya belum pernah di tampol kayanya, titisan Yeonjun banget."

Leisha menatap aneh pada Hyunjin, laki-laki macam dia dengan seriusnya datang ke toko buku?

"Liat apaan lagi sih dia, oh buku nih pasti."

"Gue disuruh Yeji nyari buku buat tugas-tugasnya." klarifikasinya.

"Gak mungkin lo sih yang butuh buku sebanyak itu." cibir Leisha.

"Kalo bukan karena lo temen Yeji udah gue gerus tuh bibir, calm down Jin."

"Tau buku ini gak, Sha?" akhirnya Hyunjin menunjukkan layar ponselnya.

"Oh ini udah abis dari lusa lalu, di book store deket mall sini ada kayanya." ucap Leisha.

"Yamana gue tau Suparman," Hyunjin mengangkat alis berharap Leisha mau menolongnya. "Gue sib-"

"Please Sha, lo kan temennya Yeji." pangkas Hyunjin.

"Lo kan juga punya temen-temen, tanya aja mereka."

"Ngejawab lagi." rintih hati Hyunjin.

"Anak-anak kelas 11-8? Apa yang orang-orang kaya gue ngerti soal buku?" ucap Hyunjin.

"Makanya gak usah sok banyak gaya, belajar yang bener, dodol!"

"Tengilnya, Yeonjun banget sialan, gemes gue lama-lama."

"Cerewet banget sih heran gue, gue cium juga nih lama-lama, temenin aja sih pake acara ngomel segala."

"Eh, kok lo ngomong Jin?" maksud hati, Hyunjin hanya ingin membatin, tapi otaknya bekerja tak sinkron.

"Najis, sial, kenapa Yeji punya kembaran macem lo sih?"

Kalau biasanya cewek-cewek yang diancam begitu oleh Hyunjin akan merona, lain halnya Leisha, ia mengernyit dengan wajah muak.

"Buruan ikutin gue, jarak 2 meter!"

"Sukijan, maksud lo naik motor jarak 2 meter, apa kabar?" lontar Hyunjin.

"Gue mau jalan kaki, sorry."

***

Apasih part ini.
Maapin aku karena nambahin skenario baru, ini masih dalam rangka menguatkan suasana kok. Ceritanya masih fokus sama anak-anak Bangtan.

6:36 AM
14/04/2020

SINKRON || BTS TXT Fanfic [TAMAT]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang