"Jadi OSIS ini akan mewadahi berbagai aspirasi siswa. Kami membuka kotak saran di depan ruangan OSIS, siapa pun boleh memasukkan saran. Setiap bulannya OSIS akan mengadakan event, seperti pekan olahraga, bulan bahasa, pekan sains dan teknologi, dan masih banyak lagi" Tevy tersenyum, menutup presentasinya "ada pertanyaan?"Tangan tangan teracung, Tevy menunjuk Iza.
"Advantage nya apa kak dari masuk OSIS?"
"Mungkin terdengar klise. Tapi kamu bakal punya temen banyak, pengalaman yang ngga akan didapat di kelas, dan mendapat life skill khusus itu ngga bohong. Aku sendiri ngerasain" Januar, partner Tevy angkat bicara.
"Kalau disadvantage nya?"
"Siap siap aja dijuluki dispen man"
Tevy tertawa kecil melihat adik kelasnya yang saling mengernyit.
"Kak kumpul OSIS nya kapan aja?" Tanya Syakira.
"Kita kumpul hari Jum'at"
"Lho kata temen aku tiap hari"
"Tiap hari kalau mendekati event"
"Kak gimana caranya tetep jadi anggota OSIS tapi tugas lancar?"
"Merelakan waktu senggang buat nugas"
"Kalau jadi anggota OSIS disayang guru gak kak?"
"Hmm, karena kita sering dispen, banyak guru yang nggak mendukung"
"Di OSIS suka banyak masalah gak kak?"
"Dimana mana itu pasti ada masalah de"
"Kalau gitu OSIS banyak kekurangannya dong" itu komentar Iza, menatap tajam Tevy.
"Gini ya ade ade, gue akuin kalo OSIS itu banyak sekali kekurangannya. Tapi ada satu hal yang bikin gue selalu bertahan,OSIS itu bagai H2O di suhu 32° Fahrenheit"
Kali ini semuanya kebingungan, mencoba memahami maksud Ketua OSIS mereka.
Seseorang menyeletuk, "maksudnya beku atau solid kak?"
Serentak semua menoleh ke arah sumber suara, Echa.
"H2O di suhu 32°F itu sama aja kaya di suhu 0°C, es. Tapi wujudnya solid, jadi maksudnya beku atau solid?"
Tevy tersenyum tenang menghadapi ekpresi dan pertanyaan Echa.
"Ruang OSIS kebuka buat kamu nyari jawabannya. Hubungan kita itu beku, atau solid?"
Tatapan kagum terlontar kepada sang ketua OSIS. Echa terdiam, ekspresinya tidak berubah.
Januar berkeliling membagikan formulir pendaftaran OSIS, keduanya pamit dan kelas kembali riuh dengan celoteh.
"Gue mau masuk OSIS"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Hujan Turun
FanfictionArima Keenandra Raviv, ia yang selalu datang namun tak pernah menetap, ia yang selalu pergi tetapi selalu kembali. Arima mengajarkan Varsha tentang hal paling berharga dalam hidup. Begitupun sebaliknya. Bagaimana akhir dari perjalanan mereka di Reg...