11. Jangan Sampai Malem

57 11 1
                                    


"Nah jadi gue malah disuruh ikut lomba, gila makin padet ga itu jadwal gueee" Varsha mengakhiri ceritanya.

Laki-laki yang sedari tadi harusnya mendengarkan ceritanya malah sibuk memainkan sedotan yang tersimpan di dalam gelas minuman.

"Respon dong Ari!"

"Ya gimana Var? Salah lo sendiri kan dari awal? Pengen amat ikut ini itu"

"Habis..." Varsha menyenderkan tubuhnya ke kursi cafe, menyilangkan tangan di depan dada "gue ga pernah ikut organisasi seumur hidup, jadi organisasi kelas pun ngga"

"Dimana-mana berlebihan itu ga baik"

"Siapa yang berlebihan sih?"

"Ya elu, ikut ini itu segala. Mana bikin perjanjian aneh sama ibu lo"

"Gue yakin gue bisa"

Ari menatapnya tajam dan tidak berkata apa-apa lagi.

Saat ini Ari dan Varsha tengah berada di cafe tak jauh dari sekolah mereka. Mengerjakan tugas kelompok dari mata pelajaran bahasa Jerman.

Tugas tersebut mewajibkan mereka membuat video percakapan memakai bahasa Jerman. Saat ini Ari tengah asyik mencoret-coret bukunya, menuliskan beberapa dialog

Varsha sendiri hanya menghabiskan waktunya untuk bercerita dan saat ini dia keki karena dianggap berlebihan. Diamnya berhenti ketika layar handphone nya menampilkan pesan baru.

Izaaa : gue punya kabar gembira buat lo

Varsha : wah apa nih

Izaaa : buat setahun ke depan lo jadi anak buahnya Kak Dimi

Varsha : Dimi siapa???

Izaaa : Dimitrio Aldi, Januar Dimitrio Aldi

Varsha mencoba mengingat-ngingat, ah ya Januar. Yang menerima formulir pendaftaran Varsha dan yang menculik Varsha ketika jurit malam. Jadi dia dipanggil Dimi?

Varsha : jadi artinya gue lulus OSIS ya?

Izaaa : tumben otaknya dipake

Varsha : lu tau darimana? Ohiya Kak Dimi tuh divisi berapa?

Izaaa : kaka gue lah, Tevy Maulana Kenzie
Kak Dimi itu divisi 3

Varsha : akademik?! MANTAP

Izaaa : nanti event lo pekan Sains & Teknologi. 3 minggu lagi lah, nanti lo jadi wakil penanggung jawabnya

Varsha : selama bareng kak Dimi gapapa

Izaaa : ntar lu yang jadi penanggung jawab nya pas kelas 11 bambank

Varsha : bajing
ohya btw, lu keterima OSIS juga?

Izaaa : masih harus ditanyain?

Varsha : orang sombong temannya setan
ngejabat jadi apa?

Izaaa : hahahahaha, gue belum tau Var. Tapi gue nyalonin jadi ketua, jadi kayanya nunggu pemilihan Ketua OSIS dulu baru resmi. Paling jadi Ketua 1
Yah pada akhirnya lo jadi babu gue sih

Varsha : sinting ya lo?!
Read

Varsha meletakkan handphone di atas meja, mengguncang-guncang lengan Ari yang masih sibuk menulis. Laki-laki itu misuh-misuh karena bukunya jadi tercoret tidak beraturan.

Ketika Hujan TurunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang