Dengan tangan bergetar Varsha mengambil 1 dari 3 kertas terlipat yang disodorkan. Ia membuka kertas tersebut.Matanya hampir saja melompat dari tengkorak begitu melihat tulisan dari kertas itu.
Pelaku A
"Baik, siapa korbannya?"
Ketiganya saling lirik sampai akhirnya Nana mengacungkan tangan. Ia bergegas untuk membuka APD yang ia kenakan dan berbaring di atas alas yang disiapkan panitia.
Sharon mengerling pada Varsha. Tampaknya gadis itu tersenyum namun tertutup oleh masker yang ia kenakan.
Varsha mempersiapkan dirinya dan mengambil posisi.
Juri yang duduk di kursi tak jauh dari mereka pun berdiri lantas berkata, "waktu pertolongan pertama,dimulai dari sekarang"
***
"Var udah lah, jangan dipikirin" hibur Sharon begitu mereka keluar dari ruang isolasi.
Varsha ingin menangis rasanya. Di dalam pengap dan ia harus melakukan penanganan dengan cepat.
Ia bersama tim nya kembali ke ruang tunggu tim Regen High School. Di ruang tunggu itu ada Tio yang tengah mengobrol dengan Davon, ketua umum PMR yang baru.
"Gimana? Siapa korbannya?" Tanya Davon.
"Oh... Nana yang jadi korban" jawab Sharon.
"Terus lo?"
"Gue komandannya kak"
Tio mengernyit, "Si Varsha pelaku A?!"
Ketiga gadis itu mengangguk.
"Kalah ini mah kak" lirih Varsha.
"Sok tau lo. Kalah menang gimana nanti" tegur Nana.
"Mending kalian refreshing sana. Cari makanan atau nonton kabaret" suruh Davon.
"Tim kabaret kita kapan?" Tanya Tio.
"Habis yang lagi tampil sekarang"
Varsha dan timnya menyimpan semua peralatan PP dan keluar ruangan. Varsha berpisah dari kedua rekan timnya karena ia harus menemui seseorang.
Gadis itu menyusuri ruangan-ruangan yang digunakan untuk ruang tunggu dan tiba di satu ruang tunggu.
Di pintunya tertempel kertas bertuliskan "SMP Perwira".
Ia mengeluarkan handphone nya
Varsha : gue di depan
Angga : masuk aja
Varsha : enak aja! Siapa yang nyuruh gue buat ketemu
Angga : sewot amat mba nya
bau-bau ga lancar praktek PP nyaVarsha : keluar gak! Atau gue gamau ketemu lo lagi
ReadAngga muncul dari balik pintu, ia mengenakan pakaian khas PMR dan slayer berwarna biru.
"Lo lagi PMS ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Hujan Turun
FanfictionArima Keenandra Raviv, ia yang selalu datang namun tak pernah menetap, ia yang selalu pergi tetapi selalu kembali. Arima mengajarkan Varsha tentang hal paling berharga dalam hidup. Begitupun sebaliknya. Bagaimana akhir dari perjalanan mereka di Reg...