14. Persimpangan Jalan

54 9 3
                                    


Dengan tangan bergetar Varsha mengambil 1 dari 3 kertas terlipat yang disodorkan. Ia membuka kertas tersebut.

Matanya hampir saja melompat dari tengkorak begitu melihat tulisan dari kertas itu.

Pelaku A

"Baik, siapa korbannya?"

Ketiganya saling lirik sampai akhirnya Nana mengacungkan tangan. Ia bergegas untuk membuka APD yang ia kenakan dan berbaring di atas alas yang disiapkan panitia.

Sharon mengerling pada Varsha. Tampaknya gadis itu tersenyum namun tertutup oleh masker yang ia kenakan.

Varsha mempersiapkan dirinya dan mengambil posisi.

Juri yang duduk di kursi tak jauh dari mereka pun berdiri lantas berkata, "waktu pertolongan pertama,dimulai dari sekarang"

***

"Var udah lah, jangan dipikirin" hibur Sharon begitu mereka keluar dari ruang isolasi.

Varsha ingin menangis rasanya. Di dalam pengap dan ia harus melakukan penanganan dengan cepat.

Ia bersama tim nya kembali ke ruang tunggu tim Regen High School. Di ruang tunggu itu ada Tio yang tengah mengobrol dengan Davon, ketua umum PMR yang baru.

"Gimana? Siapa korbannya?" Tanya Davon.

"Oh... Nana yang jadi korban" jawab Sharon.

"Terus lo?"

"Gue komandannya kak"

Tio mengernyit, "Si Varsha pelaku A?!"

Ketiga gadis itu mengangguk.

"Kalah ini mah kak" lirih Varsha.

"Sok tau lo. Kalah menang gimana nanti" tegur Nana.

"Mending kalian refreshing sana. Cari makanan atau nonton kabaret" suruh Davon.

"Tim kabaret kita kapan?" Tanya Tio.

"Habis yang lagi tampil sekarang"

Varsha dan timnya menyimpan semua peralatan PP dan keluar ruangan. Varsha berpisah dari kedua rekan timnya karena ia harus menemui seseorang.

Gadis itu menyusuri ruangan-ruangan yang digunakan untuk ruang tunggu dan tiba di satu ruang tunggu.

Di pintunya tertempel kertas bertuliskan "SMP Perwira".

Ia mengeluarkan handphone nya

Varsha : gue di depan

Angga : masuk aja

Varsha : enak aja! Siapa yang nyuruh gue buat ketemu

Angga : sewot amat mba nya
bau-bau ga lancar praktek PP nya

Varsha : keluar gak! Atau gue gamau ketemu lo lagi
Read

Angga muncul dari balik pintu, ia mengenakan pakaian khas PMR dan slayer berwarna biru.

"Lo lagi PMS ya?"

Ketika Hujan TurunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang