CHAPTER 27

438 85 6
                                    

"Sohyun-ah," kata Hyemi ketika melihatku melangkah dengan santai masuk ke dalam kelas siang ini. Raut wajah gadis itu terlihat khawatir, sementara aku membalasnya dengan senyum di wajahku dan duduk di sebelahnya.

"Kau tak apa?" tanya Hyemi.

"Hm, aku baik," jawabku, kemudian perlahan mengeluarkan buku pelajaran dari dalam tasku.

"Aku benar-benar tidak menyangka Jungkook adalah orang yang seperti itu," kata Hyemi dengan wajah yang benar-benar kesal, "menyesal aku sempat kagum padanya."

"Sudahlah. Tak usah bicarakan pria itu lagi. Membuat perasaanku jadi buruk," kataku pada Hyemi.

"Baiklah, maaf, Sohyun. Hm, ngomong-ngomong, apakah kemarin kau bertemu dengan Yoongi?"

Aku menolehkan kepalaku ke arah Hyemi karena terkejut gadis itu membicarakan Yoongi.

"Kau bertemu dengannya? Baguslah ... kemarin aku yang menghubungi Yoongi untuk mencarimu karena kau lari tiba-tiba," ujar Hyemi sedikit tersenyum.

"Jadi kau yang menghubungi Yoongi?!" seruku kesal, "Wah, pantas saja aku heran bagaimana ia tahu aku bisa ada di sana!"

"Hehe," cengir Hyemi dan aku menatapnya tajam, "Tapi, Hyun, kalau dipikir-pikir lagi, Yoongi sepertinya cocok denganmu. Menurutku, dia sangat perhatian dibalik sikap dinginnya itu."

"Heol..." gumamku, "kau berpikiran seperti itu?!"

Hyemi menganggukkan kepalanya, "Walau ia memang terlihat menyebalkan, tapi aku yakin ia sangat baik. Kulihat semalam ia sangat khawatir padamu. Ia sampai berlari dengan cepat demi mencarimu."

Aku terdiam sejenak mendengar perkataan Hyemi. Yah, sedikit banyak apa yang Hyemi katakan soal Yoongi memang ada benarnya. Pria itu perhatian di balik sikap dinginnya, sekaligus menyebalkan di saat yang bersamaan.

"Kenapa kau tidak pacaran saja dengannya?"

"Yaa, jangan sembarangan bicara," ujarku kesal.

Kelas pun perlahan-lahan mulai ramai, dan beruntunglah pagi ini aku tidak melihat Jungkook di kelas. Prof. Sehun yang terlihat lebih tampan hari ini cukup menghibur perasaanku, ditambah dengan materinya tentang Fisika membuatku bisa melupakan sejenak hal-hal tak mengenakan yang kualami kemarin.

Sebuah pesan masuk tiba-tiba mengalihkan atensiku ketika kelas baru saja berakhir. Kulihat pesan dari Irene yang menyuruhku untuk datang ke kantor sekarang.

"Ada apa?" tanya Hyemi ketika melihatku yang tampak berpikir dengan isi pesan itu.

"Aku harus pergi sekarang. Irene menyuruhku untuk datang ke kantor," ujarku, "Hari ini kuliah selesai, kan?"

"Eoh. Kau bisa pergi. Aku akan mengabarimu jika ada tugas mendadak," kata Hyemi.

"Baiklah. Terima kasih, Hye-ah. Aku pergi dulu," ujarku padanya.

***

Keadaan kantor terasa dingin dan terlihat asing ketika kulihat Taehyung berada di ruang rapat bersama yang lain. Semua orang langsung menatapku ketika aku tiba di ruang tersebut.

"Sohyun-ah, duduklah," kata Irene tersenyum tipis padaku.

"Maafkan aku datang terlambat. Ada apa memangnya?" tanyaku sembari mendudukkan diriku di sebelah Yoojung.

"Aku ingin menyampaikan beberapa kabar perihal proyek yang ingin dikerjakan," kata Taehyung memulai pembicaraan. Pria itu tampak arogan, terlihat bagaimana cara pria itu duduk.

"Cepat katakan, setelah itu kau bisa pergi," kata Yoongi dingin.

Taehyung terkekeh kecil, "Santai, Yoongi. Tidak perlu buru-buru mengusirku. Benar, kan, Sohyun?"

Snow & Fire ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang