[Author's Side]
Kim Taehyung.
Sudah lama sekali Yoongi tidak menyebut nama pria itu setelah pindah ke luar negeri. Si penjilat brengsek, mungkin itu julukan yang diberikan Yoongi untuk pria itu. Terima kasih kepada Jimin, temannya. Ia jadi bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi Taehyung hari ini.
Di balik wajah tampan yang bisa menggoda setiap gadis itu, Yoongi tahu Taehyung bukanlah pria yang baik. Yoongi menghela nafas ketika harus memikirkan masa lalunya yang berkaitan dengan pria itu. Yah, mereka pernah jadi teman. Namun pria itu memutuskan hubungan pertemanan mereka dengan membuka topeng asli wajahnya, yang membuat Yoongi akhirnya tahu siapa Kim Taehyung sebenarnya.
Malam ini Yoongi tidak bisa tidur. Perlahan pria itu keluar dari kamarnya dan menuju rooftop hotel untuk menenangkan diri. Yoongi mengeluarkan sebatang rokok dari dalam saku pakaiannya, melihatnya sebentar, lalu pria itu menghela nafas.
Yoongi mulai merokok ketika ia berada di luar negeri, dan sudah berhenti kembali setelah mulai kuliah—karena ia dipilih untuk masuk klub basket. Ia pun juga bukan orang yang sering merokok. Yoongi hanya merokok ketika ia merasa sangat tertekan, dan masa sekolah menengah di luar negeri membuatnya seperti itu. Namun malam ini, Yoongi ingin sekali saja menghisap tembakau itu.
"Kau masih belum berubah rupanya."
Suara berat itu menghentikan niat Yoongi untuk merokok. Pria itu segera menyimpan rokoknya dan entah mengapa tiba-tiba Yoongi tersulut emosi.
"Aku pikir kau sudah menjadi Min Yoongi yang luar biasa ketika kau pindah ke Jepang. Rupanya kau masih sama saja," ujarnya, "Min Yoongi yang payah."
Yoongi masih diam, namun tangannya kini terkepal di dalam saku mantelnya. Ia mati-matian membuang muka ketika Taehyung kini berdiri di sebelahnya, berjarak satu meter.
"Kau tidak mau bicara dengan teman lamamu?" tanya Taehyung.
"Mau apa?" tanya Yoongi kemudian, masih tidak menatap lawan bicaranya.
"Kau dingin sekali dengan temanmu ini, huh?"
"Kita bukan teman, Kim Taehyung,"
"Wah, kenapa kau bicara seperti itu?"
"Bukankah kau dulu yang berbicara seperti itu?" tanya Yoongi sinis dan kali ini ia menatap Taehyung.
"Ah... itu sebuah kesalahan,"
Yoongi geram. Dengan cepat pria itu menarik kerah baju Taehyung dan menatap pria itu tajam.
"Bagaimana itu sebuah kesalahan jika kau menghancurkan mimpiku, hah?!"
Taehyung tersenyum sinis, "Aku hanya membantumu mendapatkan mimpi yang lain, Yoongi. Bukankah kau ingin keluar negeri waktu itu? Amerika dan Jepang itu sama saja."
Bugh!
Taehyung terjatuh begitu saja setelah Yoongi memberikan sebuah pukulan keras di wajahnya. Sebuah luka muncul di sudut bibir Taehyung.
"Kenapa setelah puas merebut kesempatanku, kau malah melepaskannya, hah?! Kau pikir itu lelucon?!"
Taehyung terkekeh sembari mengusap ujung bibirnya yang berdarah, "Aku hanya bosan. Basket ternyata bukan hal yang kusukai dalam jangka waktu lama."
Yoongi tidak habis pikir dengan Taehyung. Ia benar-benar marah dan ingin rasanya menghancurkan Taehyung yang anehnya tidak melakukan apa-apa untuk membalasnya. Ya. Lebih baik pria itu tidak punya kesempatan untuk membalas Yoongi sedikitpun, karena Yoongi akan membalasnya lebih kejam lagi. Pria itu berjongkok dan menarik kerah baju Taehyung kembali.
![](https://img.wattpad.com/cover/160376177-288-k686803.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow & Fire ✔️
RomanceJika hidup memiliki banyak peluang yang bisa dilakukan, aku akan memilih peluang bertemu dengannya satu banding satu juta! Di mataku, dia adalah seorang parasit. Sosok dingin menyeramkan yang selalu ingin menang sendiri dan memanfaatkan orang lain...