CHAPTER 3

819 142 31
                                    

"Kau baik-baik saja?" tanya Kyungsoo ketika aku sedang menyusun berkas desain yang ia minta. Aku menatapnya dan ia sedang menatapku dengan pandangan khawatir.

"Tidak apa-apa," jawabku kemudian, masih fokus pada pekerjaanku.

"Benarkah? Wajahmu tidak menunjukkan itu," ujarnya padaku.

"Seperti inilah wajahku, asal kau mau tahu," ujarku lalu menunjukkan wajah datar seperti biasa milikku.

Kyungsoo terkekeh kemudian lalu membenarkan posisi kaca matanya, "Sering-seringlah tersenyum, Sohyun-ssi. Itu bagus ketika kau merasakan harimu buruk."

"Bagaimana mau tersenyum jika aku merasa kesal, Sunbae-nim?" tanyaku sedikit tidak terima dengan teori yang ia berikan. Seperti aku pernah memprotes guru sekolahku ketika ia berkata manusia berasal dari kera, walau kutahu guruku tidak salah ketika menjelaskan materi itu. Hanya saja, aku langsung merasa tidak setuju saat itu. Tidak masuk diakal menurutku karena walaupun manusia dan kera berasal dari kelas mammalia, jelas saja spesiesnya berbeda! Aku mendapatkan itu dari membaca buku saat SMP di kelas biologi.

"Ah, benar juga," ujarnya, "Bagaimana jika kau menonton film bertema komedi agar kau bisa melupakan perasaan burukmu?"

Aku menghela nafas lalu meletakkan berkas-berkas di meja Kyungsoo.

"Aku tidak punya waktu untuk itu, Kyungsoo-ssi. Kalau begitu aku izin pulang dulu. Ada tugas lagi yang harus aku lanjutkan," kataku pada Kyungsoo sembari berdiri. Waktu sudah menunjukkan pukul enam sore. Dan ini waktunya aku pulang.

"Baiklah. Hati-hati. Terima kasih bantuanmu!" ujar Kyungsoo.

"Perhatian semua!" seru Irene keluar dari ruangannya ketika aku baru saja hendak keluar dari ruang kerja. Semua mata memandang ke arah gadis itu.

"Ada apa, Irene?" tanya Baekhyun mengerjapkan matanya dengan mata sayu. Kutebak ia tertidur lagi.

"Perusahaan Leon Corp mau bekerja sama dengan kita!" seru Irene senang.

"Benarkah?!" seru Yoojung kemudian.

Kedua gadis itu berseru senang lalu berpelukan. Baekhyun berteriak senang sembari bergerak seperti orang gila. Sementara Kyungsoo hanya bertepuk tangan.

"Selamat untuk kita semua! Akhirnya..." ujar Kyungsoo tersenyum. Aku sendiri hanya tersenyum lalu berjalan lagi menuju pintu keluar.

"Kim Sohyun!" panggil Irene, "kau mau pulang?"

"Tidak mau merayakan kesuksesan kita atas kerja sama ini?" tanya Baekhyun kemudian.

Aku menggeleng perlahan, "Maaf, Irene. Aku ingin, tapi tugas kuliah sudah menungguku."

Yoojung mendesah kesal, "Oh, ayolah! Kapan tugas itu tidak menghantui hari-harimu, huh?"

"Maafkan aku. Jangan salahkan aku tapi salahkan dosenku," jawabku.

"Hm, baiklah kalau begitu," ujar Irene dengan wajah sedih, "Hati-hati di jalan."

Aku menganggukkan kepalaku lalu permisi dari sana.

~o~

Sorak sorai terdengar cukup kencang ketika aku melangkahkan kaki masuk ke dalam universitas. Aku mengerutkan keningku ketika suara-suara itu datang dari gedung olahraga di sisi kanan pintu masuk. Aku membuka handphone ketika terdengar suara panggilan di sana.

"Halo?"

"Sohyun! Kuliah hari ini libur karena ada turnamen!" seru Hyemi dari seberang telepon.

Snow & Fire ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang