"Dia bilang tidak jadi pulang ke Seoul?!"
"Iya, Yoongi bilang padaku seperti itu, memangnya dia tidak bilang padamu?" tanya Yoojung.
Aku meremuk kertas desain yang telah kubuat sebelumnya karena kesal dengan informasi ini. Dia bilang pada Yoojung tapi tidak bilang padaku bahwa ia tidak jadi pulang ke Seoul semester ini?!
"S-Sohyun, kau jangan marah," kata Baekhyun yang terlihat ngeri melihatku meremukkan kertas.
"Bagaimana aku tidak marah," kataku, "Dia bilang pada kalian kalau ia tidak jadi pulang tapi aku yang notabene kekasihnya tidak diberi tahu?!"
"Mungkin ia takut membuatmu kecewa, Sohyun," kata Kyungsoo kali ini menimpali, "Tapi sepertinya memang kau harus tahu soal ini."
"Sudah, sudah. Kau jangan marah, ya. Kami akan belikan kau kopi kesukaanmu," kata Yoojung lalu beranjak dan menarik tangan kekasihnya, Baekhyun. Ya, memang mengejutkan tapi ternyata Baekhyun sudah mengajak Yoojung pacaran tiga bulan yang lalu dan sudah naksir gadis itu dari lama sekali.
Jika kalian menebak kenapa aku bisa berbincang dengan ketiga orang ini, maka kalian benar. Ya. Aku sudah resign dari perusahaan Yamamoto Design setahun yang lalu dan kembali bekerja di Bae Corp. Meskipun gajiku di sana memang lebih banyak, tapi aku lebih suka bekerja di sini. Mereka sudah kuanggap sahabat dan keluargaku, itu saja.
Soal Yoongi...lebih dari setahun yang lalu ia pergi ke Prancis. Klise saja seperti kebanyakan. Aku mengantarkannya untuk pergi ke bandara, dia memelukku dan menciumku sebelum pergi, serta berjanji untuk pulang ke Seoul jika libur semester. Tapi sekarang, ia bilang tidak bisa pulang?! Harusnya ia memberitahu aku agar aku tidak berharap banyak padanya!
"Kau mau kemana?" tanya Kyungsoo ketika melihatku beranjak dari kursiku dan membawa tasku.
"Aku mau cari angin sebentar," kataku.
"Baiklah. Segarkan pikiranmu sana," ujarnya lagi. Aku tersenyum tipis dan pergi keluar kemudian. Tujuanku kali ini adalah sebuah taman yang menjual es krim tidak jauh dari tempat kerjaku. Sekarang sudah hampir memasuki musim panas jadi makan es krim sepertinya tidak jadi masalah.
Kududukkan diriku di sebuah kursi taman dan menatap pemandangan jalan Seoul yang sangat ramai. Orang-orang hilir mudik berjalan, seperti kesibukan tidak pernah ada habisnya. Aku sampai berpikir, apakah tidak lelah bekerja terus menerus? Tidakkah mereka lelah?
"Wah, sepertinya es krim cokelat itu enak sekali."
Aku seperti mendengar suara yang kukenal dan dengan cepat aku menoleh ke sumber suara yang tidak jauh di belakangku. Netraku terbelalak terkejut dan rasanya aku ingin melempar dirinya dengan es krim sekarang! Sementara dia hanya tersenyum lebar padaku.
"Yaa, Min Yoongi!"
***
"Hei, jangan marah. Kan aku hanya bercanda. Mereka hanya kusuruh membohongimu untuk mengerjaimu karena aku mau memberi kejutan," kata Yoongi yang membujukku karena aku sekarang marah padanya. Bagaimana tidak?! Aku hampir menangis tadi karena merindukannya!
"Kau pikir bagimu itu lucu?! Aku setengah mati merindukanmu dan saat kau bilang kau tidak pulang, aku—"
"Kenapa?" tanya Yoongi. Aku memalingkan wajahku ke arah lain dan menghembuskan napas kasar. Kupasang wajahku sedatar mungkin, "Sudahlah. Aku malas melanjutkannya."
"Yaa, kau jangan buat aku penasaran! Ayo beritahu aku kenapa!" kata Yoongi menarik-narik tanganku.
Kutolehkan kepalaku kepadanya dan kuperhatikan sedikit penampilannya kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow & Fire ✔️
RomanceJika hidup memiliki banyak peluang yang bisa dilakukan, aku akan memilih peluang bertemu dengannya satu banding satu juta! Di mataku, dia adalah seorang parasit. Sosok dingin menyeramkan yang selalu ingin menang sendiri dan memanfaatkan orang lain...