Halo halooo!
Lama tidak berjumpa semuaaaa hehehe
Author di teror tugas kuliah untuk beberapa minggu terakhir. Ini baru dapet celah utk nulis hueeeee :(
Semoga nggak bosan menunggu cerita ini, walau author tahu menunggu itu menyakitkan .. hiks ...
Happy reading semuaa!! ^_^
"Kau marah padaku, hm?"
"Aku tidak marah padamu,"
"Tapi semalam kau terlihat seperti itu. Aku minta maaf, Sohyun-ah."
Jungkook menggenggam tanganku dan menatapku lembut, membuatku menghela nafas dan balik menatapnya. Ia datang ke flat milikku pagi-pagi sekali dan membawakanku sebuket bunga besar—yang tidak kuketahui darimana ia membelinya sepagi ini—dan sebuah kotak cokelat kecil. Ia datang dengan pakaian rapi, sementara aku masih tampak seperti orang gila yang baru saja bangun tidur. Sungguh perbandingan yang tidak seimbang sekali.
"Aku sungguh tidak marah padamu, Jungkook. Aku... yah... hanya lelah saja," jawabku sembari tersenyum pada Jungkook. Pria itu kemudian ikut tersenyum juga.
"Hei, mumpung ini liburan, mau jalan-jalan bersamaku?" tanya Jungkook.
Aku menganggukkan kepalaku, "Aku bersiap-siap dulu."
"Ei... kurasa begini saja sudah cukup," ledek Jungkook sembari mengusak kepalaku dengan tangannya yang besar.
"Jangan meledekku pagi-pagi, Jungkook. Salahkan dirimu yang menghampiriku di saat aku masih seperti orang gila!" ujarku sembari terkekeh kemudian.
"Aku tidak keberatan. Kalau bisa, aku ingin menjadi orang pertama yang melihatmu terbangun saat pagi hari," jawab Jungkook sembari melembutkan suaranya.
"Gombalan yang bagus, Tuan Jeon," ujarku tersenyum.
Jungkook memamerkan gigi kelincinya. Dengan satu gerakan kilat, kurasakan benda lembut mengecup pipi kiriku. Aku terpelongo menatap Jungkook. Pria gila mana yang mau mencium seorang gadis yang masih seperti orang gila seperti ini?!
"Cepatlah. Aku menunggumu," ucapnya kemudian.
***
Jalan-jalan di musim gugur pagi hari ternyata cukup menyenangkan. Jungkook menggenggam tanganku dan memasukkannya ke dalam saku jasnya. Angin bertiup lembut pagi ini dan terasa dingin. Namun rasanya cukup baik karena Jungkook.
"Kau tahu? Ini impianku jika punya pacar," ujar Jungkook terkekeh. Pria itu mengeratkan tangannya padaku, "Aku ingin bisa menggenggam tangannya seerat ini dan memasukkannya ke dalam saku jas milikku."
"Begitukah?" tanyaku tersenyum.
Jungkook menganggukkan kepalanya, "Ini cukup menyenangkan untukku. Bagaimana denganmu, Sohyun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow & Fire ✔️
RomanceJika hidup memiliki banyak peluang yang bisa dilakukan, aku akan memilih peluang bertemu dengannya satu banding satu juta! Di mataku, dia adalah seorang parasit. Sosok dingin menyeramkan yang selalu ingin menang sendiri dan memanfaatkan orang lain...