"Meisya!!!!" Suara dari dalam mengagetkan Meisya yang baru saja pulang.
"Iya mah" Buru buru Meisya menghampiri mamahnya.
"Kenapa kamu pulang telat hahh?!" Marah Diana mamah tiri Meisya.
"Maaf mah,tadi ada urusan sekolah sebentar"
"Kamu itu belum nyuci pakaian saya,cepet kamu cuci pakaian saya sama Arum!" Sergah Diana dan melemparkan pakaian kotor ke wajah Meisya.
"Baik mah" Meisya jalan dengan gontai kearah kamar mandi untuk mencuci pakaian mama tiri dan anaknya,hidupnya sekarang berubah menjadi buruk sejak bundanya meninggal diumur Meisya yang ke 9 tahun saat akan pergi berlibur dan mobil yang ditumpanginya hilang keseimbangan karna remnya blong,alhasil mobilnya menabrak dan bundanya tidak bisa tertolong.
Meisya pernah mengalami trauma sampai ia tidak mau keluar rumah,dan sekolahnya diganti dengan home scholling.Indra merasa terpukul karna istrinya tidak tertolong dan anak semata wayangnya mengalami trauma berat.Sampai akhirnya Indra memutuskan menikahi Diana.Sekertaris pribadi dikantornya yang sudah memiliki anak seumuran dengan Meisya.Kehadiran Diana dikeluarga indra,mampu mengembalikan senyum bahagia,dan keceriaan Meisya.
Awalnya keluarga Indra terasa hangat,tapi seiring berjalannya waktu,Diana dan anaknya merasa berkuasa ia ternyata hanya bersandiwara saja,Diana akan menjadi baik saat Indra dirumah saja,lain lagi kalau Indra pergi keluar kota,Diana akan melakukan hal semena mena dengan Meisya,dan mengembalikan sikap pendiam dan ceria pada diri Meisya.
Seperti sekarang ini Diana akan merasa seperti ratu dirumah,dengan memperkerjakan Meisya layaknya pembantu dirumahnya sendiri.
Namun Meisya sekarang sudah terbiasa dengan sikap Diana dan Arum.Dulu waktu pertama kali Diana bersikap seperti itu Meisya sempat sakit satu minggu karna tidak kuat dijadikan pembantu dadakan,dan dikasih makan hanya satu kali sehari.
Jika Meisya melakukan kesalahan siap siap saja uang jajan dipotong,bahkan sampai tidak dikasih makan.Setelah selesai mencuci pakaian Diana dan Arum,Meisya langsung pergi ke kamar,ia tidak pergi makan malam,karna hari ini ia pulang terlambat,jadi harus menerima konsekuensinya.
"Bunda,Meisya kangen bun,Meisya pengin bunda kembali lagi,Meisya nggak bahagia sekarang" Isak Meisya dengan memeluk bingkai foto bundanya.
Tangis Meisya tak henti henti hingga akhirnya ia tertidur dengan memeluk bingkai foto.
****
"Malam bunda,ayah,Putri" Sapa Ega dan langsung duduk dimeja makan.
"Malam juga" Balas sapa ketiganya.
Keluarga Pram saat ini akan makan malam bersama,Ega merasa sangat bersyukur memiliki keluarga yang utuh dan harmonis.Mereka makan tanpa suara,karena menurut Pram berbicara saat makan itu tidak baik.
Setelah selesai makan Ega pamit naik ke atas menuju kamarnya.
"Bang Ega" Panggil Putri dan Ega langsung Menoleh pada adiknya.
"Putli boleh tidul baleng bang Ega nggak?" Kata Putri dengan suara cadelnya.
Ega tersenyum mengangguk menyetujui adiknya untuk tidur bersamanya.
"Yeyy,dadah bunda,ayah,Putli naik dulu keatas sama bang Ega" Dengan girang Putri langsung berlari menuju abangnya.
Walaupun sikap Ega diluar dingin dan cuek,tapi kalau sudah menyangkut keluarga ia akan berubah 180°.
Ega menggendong Putri menuju kamarnya,adiknya yang satu ini sangat manja terhadapnya.
****
Meisya kali ini bangun sedikit cepat dari biasanya.Karna ia akan ada tugas tambahan untuk memberikannya pada seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVEGAR (OPEN PO)
Teen Fiction❗PLAGIAT DILARANG MENDEKAT❗ [Revisi) Dilarang keras memplagiat cerita ini!!! #3 Klasik pada 3 Mei 2020 #2 Fiksi pada 23 Juni 2020 #3 Petualangan pada 6 Juli 2020 Alvegar Pramudya,biasa dipanggil Ega merupakan nama yang sangat familiar di sekolahnya...