31

5K 406 51
                                    


INGAT JANGAN PELIT VOTE!!
Happy reading...

Ega mondar-mandir didalam kamarnya,fikirannya melayang jauh pada Meisya,ia tahu masalah apa yang sedang terjadi pada gadis itu.Berkali-kali ia menghela napas panjang,fikirannya buntu saat ingin mencari jalan keluar dari permasalahan itu.

Ega melihat jam tangannya,disana menunjukkan pukul 21.45,ia mengambil ponselnya dinakas dan mencari kontak nomor Meisya.Ia mengetikkan beberapa kata disana dan dikirimkan pada gadis itu.Saat ini ia benar-benar merasakan kekhawatiran yang besar terhadap gadis itu..

Sudah setengah jam ia menunggu,tapi tak kunjung juga ia menerima balasan pesan dari Meisya,membuatnya merasakan lelah dan akhirnya tertidur dengan ponsel yang masih berada digenggamannya.

******

Hiks..hikss

Tiada henti Meisya menitikan air matanya,hatinya terluka sangat dalam,kenapa disaat masalah sebesar ini ayahnya tak percaya padanya,bahkan dia lebih percaya dengan gosip yang belum tentu kebenarannya.

Drett.

Dering ponsel yang menandakan pesan masuk,membuat fokusnya teralihkan,Meisya mengambil ponselnya,melihat siapa orang yang mengirim pesan untuknya.

Besok gue jemput.

Meisya mengusap sisa air mata dipipinya,sebuah pesan dari nomor tidak dikenal masuk,membuatnya enggan untuk membalas,apalagi sekarang ini banyak yang mengirimi pesan berupa cacian dan makian dimedia sosialnya.

Meisya berjalan pelan menuju meja belajarnya,tangannya terulur untuk melihat kalender,disana ia sudah memberi tanda lingkar merah ditanggal 9 Mei.Ya,besok adalah hari ulang tahunnya yang ke 17 tahun,tak ada rasa bahagia yang menyapa hatinya saat ini,bahkan ia tak memiliki cukup tenaga untuk mengangkat garis bibirnya agar membentuk sebuah senyuman untuk menyambut hari ulang tahunnya.

"Bun besok Meisya ulang tahun" ucap Meisya lirih,air matanya kembali berjatuhan saat melihat foto almarhumah sang bunda tercinta.

******

Byur!

Rasa dingin yang mengenai kulitnya membuat Meisya terlonjak kaget dan segera bangun dari posisi baringnya.Tangannya berulang kali mengusap wajahnya yang basah akibat siraman air itu.

"JAM BERAPA SEKARANG HAH?!" Suara Indra terdengar marah.

Meisya dengan takut melihat jam bekernya,disana sudah menunjukkan pukul 7.20,dengan cepat ia turun dari kasurnya dan berdiri didepan Indra dengan kepala tertunduk.

"JADI INI KELAKUAN KAMU SETIAP HARI?! SELALU TERLAMBAT MASUK SEKOLAH,AYAH KIRA KAMU SELALU BELAJAR DENGAN RAJIN,TAPI TERNYATA KAMU JUSTRU MEMBUAT AYAH KECEWA!"

"Yah,Meisya tel-"

"ALASAN APA LAGI KAMU? SUDAH JELAS APA YANG TERJADI TAPI MASIH MAU MENGELAK,IYA HAH?!"

Dengan paksa Indra membawa Meisya kedalam kamar mandi,mengguyur tubuh gadis itu dibawah dinginnya air shower.

Plak

Plak

Plak

Secara menggila Indra mencambuk tubuh Meisya dengan gespernya,tak peduli dengan jeritan serta tangisan Meisya,sudah cukup ia dibuat malu dengan kelakuan anaknya yang satu ini.

ALVEGAR (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang