11

6.1K 400 3
                                    

"Ben!!,Lo gimana sih kok nama buku gue diganti jadi nama lo!"kesal Reno pada Beni yang sedang duduk santai,dengan ponsel yang dimiringkan untuk bermain game mobile legend.

"Apaan sih No,pagi pagi udah sensi kek cewek abis diputusin aja"balas Beni dengan mata yang masih fokus menatap layar ponselnya.

"Nih!!"Reno menimpuk kepala Beni dengan bukunya.

"Tinggal lo hapus aja nama gue,simpel"timpal Beni.

"AHHHH MATI KAN GUE,BAJINGAN LO NO"Beni menatap tajam Reno,dan membalas melakukan hal yang sama.

Ega yang melihat itu langsung pergi menuju kantin karena malas mendengar debat diantara kedua sahabatnya,hari ini mereka sengaja datang kesekolah lebih awal,tujuan utamanya karena Beni akan menyalin jawaban fisika dibuku Reno dan Beni.

Pukk!!

"Sakit bego!!"Beni menimpuk kepala Reno dengan buku ketebalan lima ratus lima puluh halaman yang terdapat judul FISIKA dicover buku itu.

"Itu hadiah,makanya jangan suka ganggu orang lagi ngegame,gara gara lo nih gue mati ketembak"

"Harusnya lo berterimakasih sama gue karena lo habis ditembak,kalo didunia nyata kan boro boro lo ditembak cewe"ucap Reno meremehkan.

"Tetangga gue kemarin ngomong gitu,besoknya langsung menghadap malaikat maut,mau lo?!"

"Gue tanya sama lo,tuh orang punya penyakit nggak?!"

"Iya,jantungan"

"Berarti dia meninggal itu gegara kena penyakit jantung,nah kebetulan sebelum tetangga lo mati ngomong kayak gitu.Lo kenapa Bego banget sih,kayak gitu aja nggak ngerti"jawab Reno panjang lebar.

"TERSERAH LO DEH TERSERAH,GUE IYAIN AJAH UDAH.ORANG PINTER MAH BEDA!!"jawab Beni ngegas dan keluar kelas menuju kantin.

"Buset lo,gitu aja ngambek"Reno langsung mengejar Beni yang berjalan dengan menghentakkan kakinya pergi menuju kantin.

"Tumben pake masker,sakit lo?" tanya Diska saat melihat Meisya memasuki kelas.

"Lo kayak nggak tau aja,indonesia kan lagi rawan korona,lo mau kena korona?"bukannya menjawab,Meisya justru balik bertanya pada Diska.

"Haha tumben lo pinter"

Meisya langsung memutar bola matanya malas mendengar penuturan Diska,"Emang gue pinter kali,udah sana minggir gue mau duduk."

Diska pun menggeser tubuhnya memberi ruang agar Meisya bisa duduk disebelahnya.

"Lo udah sarapan?"tanya Diska

"Udah kok tadi,nih perut gue udah kaya orang lagi hamil"jawab Meisya sambil mengelus elus perutnya bak seorang ibu hamil.

"Ck,ya udah lo temenin gue sarapan aja dikantin" pinta Diska,dan dibalas anggukan kepala oleh Meisya.

"Yuk"ajak Diska sambil menggandeng tangan Meisya dan berlalu dari kelas menuju kantin.

*****

"Nih diminum dulu,jus alpukat kesukaan lo"ucap Diska sambil menyodorkan gelas berisi minuman berwarna hijau itu.

"Nggak usah Dis,gue lagi nggak pengin"ucap Meisya tidak enak.

"Udah diminum aja,lepas dulu tuh masker lo.Masih pagi virus korona nggak bakal dateng,takut dia sama matahari"ucap Diska sambil terkekeh kecil.

"Ehm,Dis ini jus nya buat lo aja deh,gue tiba tiba sakit perut,gue tinggal dulu ya,dari pada nanti gue kentut disini hehe"kemudian Meisya langsung pergi,tanpa persetujuan dari Diska.

ALVEGAR (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang