"Nunduk Ben!" Kesal Reno pada Beni yang sedari tadi tidak mau menunduk dan sibuk mengikat dasi di kepala.Beni tidak menghiraukan omongan Reno,ia malah sibuk menatap Maya dari balik jendela.
"Nunduk Ben,susah amat dibilangin,kepala udah kaya bola basket lagi" Geram Reno.
"Ah brisik lo No,gue lagi pake dasi ogeb"
"Benii!" Seru Reno dengan suara keras dan membuat Bu Susi yang sedang mengajar dikelas langsung menengok ke arah jendela dan berjalan keluar melihat siapa yang tadi mengintip kelas yang diajarnya.
"Lari!" Bisik Ega pada Reno dan Beni,tapi belum sempat mereka lari,Bu Susi sudah terlebih dulu memanggil mereka.
"Ega,Beni,Reno!.Ternyata kamu masih belum insap ya,masih aja telat!"
"Aduh Bu Susi yang cantik jelita,jangan marah dong,masih pagi nggak baik buat jantung bu" Sahut Beni dengan cengar cengir.
"Iya bu,bener yang dikatakan Beni" Sahut Reno menimpali Beni.
"Kamu ini yah,dinasehatin malah balik nasehatin,kamu itu sekolah buat jadi orang pinter bukan jadi anak pembangkang,aturan sekolah itu harus dipat-"
"Dilanggar bu" Jawab Reno,Ega,dan Beni kompak.
"Kalian bener bener bikin saya marah,dan kamu Ega,kamu ini anak pintar,jangan ikut ikutan yang nggak bener,apa kamu mau ibu laporkan ke kepala sekolah buat ngusulin nyabut beasiswa kamu?,dan kamu Beni,belajar yang rajin jangan leha lehe,bentar lagi kamu naik kelas dua belas tapi nilai fisika kamu masih banyak yang kosong dan dibawah KKM. " Ancam Bu Susi.
"Iya bu" Jawab Ega dan Beni bersamaan.
"Ya sudah ikut ibu ke ruang BK,kamu ibu serahkan ke Bu Wilujeng buat ngasih hukuman karena telat" Reno,Beni dan Ega berjalan mengikuti Bu Susi pergi keruang BK untuk menemui Bu Wilujeng.
Tok tok tok
Bu Susi mengetuk pintu ruang BK,diketukan ke tiga baru Bu Wilujeng membukakan pintu.Didalam ada seorang cewek yang habis dikasih wejangan dari Bu Wilujeng.
"Ini bu saya bawa anak bandel" Ujar Bu Susi saat Bu Wilujeng membuka pintu.
"Makasih bu,saya sedang kedatangan siswi yang terkambat jadi tidak sempat berkeliling" Jawab Bu Wilujeng,dan Bu Susi pamit pergi mengajar kembali.
Didalam ruang BK Meisya merasa sedih kecewa,dan merasa gagal,karna ia sering sekali datang telat ke sekolah.
"Beni,Ega,Reno,cepat masuk,dan kamu Beni benarkan letak dasimu!" Perintah Bu Wilujeng dengan suara melengking.Mereka berjalan masuk.
"Heh cewe cupu,lo kok disini?cewek pendiam kayak lo aja bikin masalah apalagi kita haha" Ejek Beni.
"Semua orang juga pasti pernah bikin masalah kali Ben,kaya si Cupu ini" Timpal Reno.Ega yang sedari tadi melihat Reno,dan Beni mengejek Meisya pun langsung menyikut perut Beni dan Reno posisi Ega yang berada ditengah memudahkan ia melakukan itu.
"Diem,kalian mau ditambah hukumannya sama Bu Wilu?!" Ujar Ega dengan suara dingin.
Dilain sisi Meisya langsung menitikan air matanya,dan langsung berlari keluar,malu rasanya ia selalu dipojokan,sebenarnya Meisya merupakan anak yang cantik,pintar,dulu ia juga mudah bergaul,dan memiliki banyak teman tapi sekarang berbeda ia selalu menyendiri,dan pendiam,dan sulit bergaul sehingga orang orang menganggap Meisya tidak ada,dan kehadirannya tidak dihargai.
Ega yang melihat itu langsung berjalan menghampiri Meisya,panggilan Bu Wilujeng tak dihiraukan oleh Ega.Reno dan Beni saling pandang merasa aneh dengan sikap Ega yang tidak seperti biasanya.Karna baru kali ini ia peduli dengan si cupu Meisya.
Meisya berjalan menuju toilet wanita,dan tidak menghiraukan Ega yang sedari tadi mengejarnya.Ia masuk kedalam dan menangis dengan sesenggukan didalam toilet,sakit rasanya.
"Hey buka" Seru Ega dari luar pintu toilet dengan suara sedikit cemas,panggilan Ega tidak disahuti oleh Meisya hingga akhirnya Ega memiliki cara lain agar Meisya keluar.
Ia mengambil ponselnya,mencari sesuatu di ponsel,ia teringat dengan rekaman suara dari Reno,ia pun langsung menyuruh semua orang yang ada di toilet wanita itu untuk keluar,dan menyisakan Meisya dan dirinya.Ega langsung menyalakan rekaman itu dengan keras agar Meisya keluar.
"Hi hi hi hiiii,keluar kamu,hi hi hi hi" Suara dari ponsel Ega sangat menyeramkan,ya itu adalah rekaman yang dikirim Reno,suara kuntilanak yang sangat mengerikan.
Ega yang masih setia menunggu diluar pintu toilet pun merasa jenuh,dan mematikan rekaman suara,dan mendekatkan telinganya di pintu toilet,kini sudah tidak terdengar lagi suara tangis Meisya,ia merasa panik sekarang karena takut kalau Meisya akan berbuat macam macam yang akan melukai dirinya sendiri.Ega dengan cemas langsung mendobrak pintu dan ternyata didalam sana Meisya sudah tak sadarkan diri,dengan wajah sedikit pucat.
Ega langsung menggendong Meisya membawanya menuju UKS.
Sampai di UKS Ega membaringkan tubuh mungil Mesiya ke bankar.Ia mencari sesuatu yang berbau menyengat dan mendekatkannya ke arah hidung Meisya."Uhuk uhuk" Ega menghembuskan nafas lega,karna Meisya sudah siuman dari pingsannya.
"Ahhhhhhh bundaaa ada setan!" Teriak Meisya dengan histeris karna tadi sebelum ia pingsan ia berada di kamar mandi,dan mendengar sesuatu yang aneh.Melihat itu membuat cowok yang berada disebelah Meisya menyunggingkan senyum.
"Gue kira lo pingsan karna mau bunuh diri,ternyala lo takut sama suara tadi?" Tanya Ega.
Mendengar suara yang cukup dikenalnya membuat Meisya menolehkan wajahnya kearah seseorang yang berbicara.
"Hah kok lo ada disini sih?,siapa yang bawa gue kesini?itu tadi setannya udah pergi belum?" Tanya Meisya beruntun karna masih syok dengan kejadian di toilet,mukanya pun masih sedikit pucat,karna tadi pagi belum sempat sarapan.
"Gue minta maaf,pasti tadi buat lo takut" Jawab Ega.
"Kok lo minta maaf?"
"Suara yang lo denger di toilet itu suara rekaman ponsel gue"
"Hah,jadi lo yang tadi ngerjain gue sampe gue pingsan?" Tanya Meisya kembali dengan suara kembali normal.
Ega tidak menjawab pertanyaan Meisya dan langsung meninggalkan Meisya sendirian.Setelah kepergian Ega,Meisya langsung menengok kanan kiri takut jika nanti ada dedemit yang muncul,setelah itu Meisya langsung lari terbirit birit menuju kelasnya,sangking kencangnya ia berlari sampai sampai menabrak orang.
Brukk
"Maaf gue buru buru" Saat Meisya mencoba berlari kembali seseorang menarik tangannya.
"Sya,lo kenapa sih?" Suara Diska sedikit cemas.
Dan ternyata yang ditabrak Meisya adalah Diska,sahabatnya.
"Huh huh,gue takut Dis" Jawab Mesiya ngos ngosan.
"Takut kenapa?itu muka lo kok pucat sih?"
"Ada setan Dis di UKS" Jawab Meisya yang masih syok.Diska yang mendengar itu langsung menjitak kening sahabat polosnya itu.
"Nih ya Meisyaiton,ini itu siang,nggak bakal ada setan,noh matahari bersinar terang,mana berani setan muncul siang siang begini" Meisya menghembuskan nafas berusaha untuk tenang,setelah Diska berbicara.
"Lo juga tadi kenapa bolos pelajaran pertama?lo telat lagi gara gara mak lampir nggak tau diri itu?" Tanya Diska,dan tidak dijawab oleh Meisya.Diska yang sudah paham pun menghembuskan nafas lelah,sahabatnya ini terlalu baik untuk dijahati.
"Yaudah kita masuk kelas,bentar lagi Bu Berta masuk,atau nggak kita bolos lagi aja ke kantin?" Ajak Diska sambil mengerlingkan mata.
"Ihh nggak ah,gue tadi udah bolos jam pertama,masa mau bolos lagi" Jawab Meisya begidik ngeri karna takut jika ketahuan Bu Wilujeng.
"Ya udah deh" Jawab Diska,dan akhirnya mereka berjalan kembali menuju kelas.
*****
Next part oke👉
Salam
Iza Yuniasih
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVEGAR (OPEN PO)
Teen Fiction❗PLAGIAT DILARANG MENDEKAT❗ [Revisi) Dilarang keras memplagiat cerita ini!!! #3 Klasik pada 3 Mei 2020 #2 Fiksi pada 23 Juni 2020 #3 Petualangan pada 6 Juli 2020 Alvegar Pramudya,biasa dipanggil Ega merupakan nama yang sangat familiar di sekolahnya...