19

5.6K 356 5
                                    

Selamat hari raya idul fitri 1441 Hijriah,mohon maaf lahir dan batin,barang kali Author pernah berbuat kesalahan dalam menulis cerita🙏❤

Selamat membaca😉

Hari ini adalah hari minggu,hari dimana sekolah diliburkan secara nasioanal,Mungkin bagi sebagian orang sangat menyukai hari libur karena mereka akan menghabiskan waktu liburnya untuk bersantai,shoping,bermalas malasan,atau kencan dengan pasangan,namun berbeda dengan Meisya,hari libur merupakan hari yang sangat dihindarinya,karena ia harus berada dirumah yang sudah seperti neraka baginya.

Ia harus bangun lebih pagi,untuk membuat sarapan,membersihkan rumah,dan mencuci pakaian.Bi Ris tidak diizinkan oleh Diana untuk membantunya,Indra juga sedang keluar kota karena ada urusan bisnis.

Ia sangat rindu dengan ayahnya,walaupun sekarang ayahnya sudah tidak sepercaya dulu padanya.

"MEISYA..!"

Dengan buru buru Meisya langsung berlari menuju sumber suara diruang keluarga.Disana Diana sedang duduk manis dengan Arum.Mereka sudah berpakaian rapi,mungkin mereka akan keluar untuk shoping menghabiskan uang ayahnya.

"Heh cupu ayah lo udah transfer,dan sekarang gue sama mamah mau pergi shoping dulu,lo jagain rumah aja nggak usah keluar,lagian juga mamah sama gue nggak bakal kasih lo jatah"ucap Arum sambil tersenyum sinis.

"Iya"jawab Meisya sambil mengaggukkan kepala,dugaannya selalu benar.

"Oh ya,kamu juga harus beli bahan makanan buat diisi dikulkas"ucap Diana.

"Iya mah,
Ta-tapi uangnya mana?"

"Heh bolot,saya kan udah bilang sama kamu,kalo saya nggak ngasih jatah uang buat kamu,masih aja tanya uang.Noh kamu pake aja uang yang kamu tabung"ucap Diana sakartis dan Meisya lagi lagi hanya bisa menganguk seperti orang bodoh.

"Ayo sayang kita pergi"ucap Diana sambil merangkul bahu Arum.

"Yuk!"balas Arum girang.

Setelah Diana dan Arum pergi,Meisya langsung bergegas untuk membersihkan badan,karena tugasnya sudah ia selesaikan.Baginya mengeluh bukan lah hal yang bagus untuk ia lakukan saat ini.Ia tidak ingin terlihat lemah dimata semua orang,agar ia tidak selalu ditindas.

****

Meisya memasuki rumahnya dengan membawa plastik kresek hitam ditangan kanannya.Ia habis keluar membeli beberapa bahan yang sudah diperintahkan Diana di supermarket terdekat.

Ia berjalan menuju lemari es yang berada di dapur dan memasukkan beberapa bahan yang sudah ia beli dengan uang tabungannya,yang hanya cukup untuk membeli beberapa telur,susu,sayuran,dan beberapa cemilan ringan,karena ia tidak mau uang tabungannya habis begitu saja,demi menuruti dua manusia yang tidak tahu diri dirumahnya.

Setelah itu ia duduk diruang makan,perutnya terasa sangat lapar,ia baru sadar kalau ternyata ia belum memakan apa pun,karena terlalu sibuk mengurus pekerjaan rumah alhasil ia melupakan kebutuhannya sendiri.

Meisya berjalan kembali menuju kulkas,untuk mengambil beberapa cabe,bawang merah,dan bawang putih.Ia akan membuat nasi goreng untuk menu makan siangnya.Makanan yang dibuat untuk sarapan tadi sudah ludes dimakan oleh Diana dan Arum,bahkan mereka tidak memberikan sedikit lauk untuknya.

"Eh bi Ris"sapa Meisya saat melihat pembantu rumah tangganya berjalan mendekat.

"Non mau masak?"

"Iya bi,kayaknya cacing didalam perut udah konser hehe"kekeh Meisya sambil berjalan menuju dapur.

"Biar bibi aja non,yang buatin masakan buat non Meisya"bi Ris merasa tidak enak dengan majikan mudanya.

ALVEGAR (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang