16

6.3K 366 24
                                    


Aidan berjalan dengan tergesa gesa menuju tempat parkiran,sesekali ia mengecek ponselnya,ia sangat cemas,lantaran sepupunya memberikan kabar tentang keadaannya sekarang ini.

Setelah sampai ditempat parkir rumah sakit ia langsung berjalan menuju kendaraan roda empatnya,kemudian mengendarainya menuju alamat rumah sakit yang dikirim oleh sepupunya.

Sekarang ini jalan raya sedang lenggang karena malam ini hujan turun dengan deras,sehingga memudahkan ia untuk cepat sampai ditempat tujuan.

Mulutnya komat kamit melafalkan doa,sungguh ia sangat khawatir sekarang ini.Setelah setengah jam berkendara akhirnya ia sampai juga didepan rumah sakit tujuannya.

Ia keluar dari mobil dan berlari menerobos hujan untuk masuk kedalam rumah sakit tersebut,setelah itu ia menuju ruangan sepupunya dengan perasaan campur aduk.Didalam ruangan itu terdapat sepupunya yang sedang terbaring lemah dengan bantuan alat medis ditubuhnya.

Ia tersenyum hangat saat kedua matanya bertemu pandang dengan sepupunya,sekuat tenaga ia menahan agar cairan bening itu tidak keluar dari kelopak matanya,karena hal itu akan melukai perasaan sepupu tersayangnya.

"Gimana sekarang?"tanya Aidan dengan suara yang sedikit bergetar karena menahan tangis.

"Udah nggak papa kok"jawabnya dengan suara yang terdengar riang dan semangat ditelinga Aidan,ia sangat bangga dengan sepupunya karena dia sangat kuat dalam menjalani kehidupan yang terbilang cukup menantang ini.

"Udah makan belum?"

"Belum,aku takut nanti perutku jadi sakit lagi"jawabnya,kali ini ia sedikit sedih,mengingat keadaannya yang sekarang ini.

"Ma-"

"Oh ya,gimana keadaan dia sekarang?,Aku kangen banget sama dia"ucapnya memotong perkataan Aidan,ia tidak mau sepupunya merasa bersalah akan keadaanya sekarang ini.

"Emm,dia aman kok disana"balas Aidan dengan bibir yang disunggingkan keatas,ingin rasanya ia menangis saat ini juga,ia tidak tega sepupunya kesakitan seperti ini,dan dia menutupi rasa sakit itu dengan semua perkatan,dan senyum palsunya.Bagi Aidan kalimat tidak apa apa yang diucapkan sepupunya adalah kalimat yang memiliki banyak makna.

"Makasih ya Dan,kamu udah mau bantu aku"ucapnya.

"Nggak usah makasih,itu kan udah tugas aku sebagai sepupu kamu"jawab Aidan sambil mengacak rambut gadis itu dengan sayang.

"Aku beruntung banget punya sepupu sebaik Aidan Sean Anderson"kekeh gadis itu dengan senyuman yang merekah dibibir pucatnya

"Iya dong,apa lagi orangnya ganteng gini,kayak Shawn Mendes"jawab Aidan sambil menepuk dada bagian kirinya.

"Apaan si gaje banget tau nggak"balasnya sambil menghujani cubitan diperut Aidan.

"Udah sakit tau"kekeh Aidan sambil menghindar dari serangan gadis itu.

"Ya udah aku ke toilet bentar ya"sela Aidan kembali.Ia akan menghubungi seseorang untuk diajak bertemu dengan sepupunya.

"Emm"jawabnya sambil menganggukkan kepala,pertanda ia menyutujui.

Setelah kepergian Aidan,ia langsung memalingkan wajahnya,air matanya tiba tiba turun dengan deras,saat rasa sakit itu kembali menjalar dalam badannya,rasanya seperti disayat sayat dengan pisau tumpul.Sakit sekali.

"Ya tuhan tolong aku,berikanlah porsi kehidupan yang lebih panjang lagi,aku mohon"ucapnya dalam hati.

*****

Malam ini hujan deras mengguyur Kota Jakarta,Meisya melangkahkan kakinya dengan hati hati keluar menuju roftoop rumah sakit,ia sangat bosan didalam ruangan serba putih itu,belum lagi ia tidak bisa tidur malam ini.

ALVEGAR (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang