Tuhan apa kau hanya menciptkan kesedihan didalam kehidupanku?,Aku hanya ingin merasakan kebahagiaan sekarang.~MeisyaPutriDeandra
"Kerjain PR gue dong"ucap Arum dan melemparkan buku yang bersampul biru muda itu ke wajah Meisya.
"Nggak bisa Rum,kali ini gue lagi banyak PR dan harus dikumpulin besok"balas Meisya takut.
"Lo tuli ya?!,Gue tuh nyuruh lo buat dilaksanakan bukan dibantah"ucap Arum dan menarik rambut Meisya dengan kuat.
"I-iya,gue kerjain PR lo"putus Meisya.
"Bagus"Arum tersenyum menang,kemudian ia menghempaskan rambut Meisya dengan kasar,dan pergi keluar dari kamar saudara tirinya.
Meisya langsung mengambil buku yang terjatuh didepannya,ia membuka sampul buku tersebut,dan mulai mengerjakan PR milik Arum.
Meisya mengerjakan dengan sangat teliti,padahal jika ia mengerjakan PR miliknya sendiri tidak seserius ini.Ia mengangkat kepalanya melihat jarum jam yang sudah menunjukkan angka dua belas,dan jarum pendek yang menunjukkan angka tiga,namun pekerjaan nya belum juga selesai.
Sesekali ia menguap sambil menutupi mulutnya."Duh udah tengah malem bengini tapi belum selesai juga"ucap Meisya bermonolog.Ia sangat lelah hingga akhirnya ia tertidur dimeja tempat belajar.
"Meisya!"Tok
Tokk
Arum mengetuk pintu kamar Meisya berkali kali,namun tak kunjung mendapat balasan dari si pemilik kamar.
"Non Arum,biar bibi aja yang bangunin Non Meisya"pinta Bi Ris,pada majikannya yang terlihat sangat marah itu.
"Cepet sana,bangunin pemalas itu,gue mau sarapan dulu"kemudian Arum pergi meninggalkan kamar Meisya.
Tokk
Tokk
Tokkk
"Non,ini Bi Ris,buka pintunya non,nanti non kesiangan"panggil Bi Ris,saat Arum sudah pergi.
Tok
Tokk
Bi Ris kembali mengetuk pintu,namun tak kunjung dibuka oleh Meisya.
Didalam sana Meisya sedang tertidur pulas karena semalam ia lembur mengerjakan tugas.
"Non Meisya"panggil Bi Ris kembali.
Meisya mendengar panggilan dari Bi Ris,kemudian matanya perlahan terbuka,dan beranjak dari tempat belajar untuk membuka pintu."Iya bi tunggu sebentar"ucap Meisya dengan suara serak khas orang bangun tidur.
Bi Ris mengembuskan nafas lega,karena majikannya sudah menyahuti panggilannya.Ia takut jika nanti nyonya sama anaknya menganiyaya kembali Non Meisya nya.
"Iya bi kenapa?"tanya Meisya saat membuka pintu dan mendapati Bi Ris yang membawa nampan berisi roti dan susu untuknya.
"Astagfirullah,non tidur jam berapa semalam?,Itu matanya kayak panda gitu"kaget Bi Ris saat mendapati majikannya dengan kantung mata hitamnya.
"Nggak papa.Bibi tolong bantuin Meisya ngejadwal ya didalem?,Meisya bangunnya kesiangan"ucap Meisya sambil menutup mulutnya saat ia menguap.
"Iya non,ayo" Bi Ris pun berjalan mengekor masuk kedalam kamar majikannya.Dan sesuai yang diperintahkan,ia menaruh nampan berisi roti dan susu tersebut dinakas,dan mulai mengerjakan tugas yang diamanahi majikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVEGAR (OPEN PO)
Teen Fiction❗PLAGIAT DILARANG MENDEKAT❗ [Revisi) Dilarang keras memplagiat cerita ini!!! #3 Klasik pada 3 Mei 2020 #2 Fiksi pada 23 Juni 2020 #3 Petualangan pada 6 Juli 2020 Alvegar Pramudya,biasa dipanggil Ega merupakan nama yang sangat familiar di sekolahnya...