🌻Part 3 - gummy smile🌻

213 99 3
                                    

🍭🍭🍭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍭🍭🍭

Daegu, South Korea

10.00 KST

Author POV

Yerina mulai menghancurkan apapun didekatnya. Emosinya benar benar tidak terkendali. Ia sudah melukai telapak tangannya dan membuat darah merembas hingga ke lantai dan seprai kamarnya. Dokter Han mencoba menenangkan Yerina tetapi tak berhasil.

"Yerina tenangkan dirimu!" Ucap Dokter Han sambil menahan tangan Yerin agar tidak mencoba melukai dirinya lagi.

Yerina masih berteriak dan terus menangis histeris.

"Lepaskan aku! Biarkan aku mati saja! Aku sudah lelah!" Teriak Yerina terus meronta.

Dokter Han menahan tubuh Yerina di tempat tidur.

"Aku tidak akan membiarkanmu mati! Jadi kumohon sadarlah!" Ucap Dokter sambil mengikat kedua tangan Yerin dengan tali lalu segera menyuntikkan obat penenang.

Perlahan Yerina mulai tenang dan tertidur. Segera Dokter Han mengobati luka goresan di telapak tangan Yerin yang masih terus mengeluarkan darah.

Beberapa jam kemudian, Yerina mulai tersadar dan mendapati tangan dan kakinya dalam keadaan terikat.

"Dokter Han!" Panggil Yerina dan membuat Dokter Han bergegas menuju kamar Yerina.

"Kau sudah sadar?"

"Bagaimana perasaanmu? Sudah lebih tenang?" Tanya Dokter Han.

Yerina mengangguk.

"Cepat lepaskan ikatan ini. Ini sangat menyakitkan." Jawab Yerin.

Dokter Han segera melepaskan ikatan tangan dan kaki Yerina.

"Apa yang aku lakukan tadi?" Tanya Yerin polos..

"Menghancurkan kamarmu, dan melukai tanganmu." Jawab Dokter Han.

"Pantas saja rasanya sangat sakit." Ucap Yerin sambil menatap telapak tangannya yang dibalut perban.

"Aku memberi tahu Vernon tentang kondisimu." Ucap Dokter Han membuat Yerina terkejut.

"Apa? Kau memberi tahunya?" Pekik Yerin terkejut.

"Iya. Demi kebaikanmu."

"Yang benar saja kau ini. Bagaimana jika dia memberi tahu Suga tentang penyakitku." Ucap Yerin panik.

"Tenanglah. Aku hanya memberi tau Vernon tentang keberadaanmu di Korea, tidak tentang penyakitmu." Ucap Dokter Han sambil merapikan kamar Yerin.

She is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang