🍭🍭🍭
7.30 AM
Arra yang baru saja selesai merapikan tempat tidurnya dikejutkan dengan ponselnya yang berdering. Tanpa pikir panjang ia segera menggeser tombol hijau, karena ia tidak mau Suga menunggu lama hingga ia mengangkat telfonnya.
"Tumben sekali pagi pagi kau sudah menelfonku." Ucap Arra begitu telfonnya tersambung.
"Aku hanya... merindukanmu."
"Apa? Kau bilang merindukanku? Apa benar aku sedang berbicara dengan Min Suga?!" Ucap Arra sedikit tertawa geli.
"Yak! Kau ini! Setidaknya katakan juga jika kau merindukanku." Jawab Suga sedikit kesal.
"Kenapa? Kenapa aku harus mengatakan itu? Aku bahkan tidak ada niatan untuk mengatakannya."
"Ck... ah kau ini benar benar." Decak Suga kesal.
Arra hanya tertawa dengan kekesalan Suga pagi pagi seperti ini.
"Baiklah! Aku juga merindukanmu! Apa ini yang kau mau, Suga-ssi?" Ucap Arra sambil berjalan keluar dari kamarnya.
"Ne!" Jawab Suga dengan nada imut.
"Jadi... apa kau hanya ingin mengatakan hal ini saja?"
"Iya, memangnya ada lagi?" Tanya Suga.
"Loh? Kenapa kau malah menanyakannya padaku." Ucap Arra dengan tawa.
"Kau tertawa? Memangnya ada yang lucu?"
"Hm, kau. Sudahlah lupakan saja. Jika sudah tidak ada lagi hal yang ingin kau katakan aku akan menutup telfonnya." Ucap Arra.
"Eh tunggu tunggu. Kenapa kau buru buru sekali." Sahut Suga.
"Kenapa lagi?"
"Arra-ya! Ayo berkencan dengan ku!" Ucap Suga dengan nada bersemangat
Arra mengernyit saat mendengar Suga mengatakan hal itu.
"Kencan? Bukankah kita sudah pacaran. Seharusnya kau tidak menyebutnya kencan, bagaimana kau ini?" Ucap Arra.
"Aku tau. Tapi tidakkah kau merasa ada yang salah dengan hubungan kita?"
"Maksudmu?"
"Iya, bukankah seharusnya urutannya aku berkencan denganmu, lalu aku mengungkapkan perasaanku padamu, lalu kita berpacaran. Dan kita melewatkan momen berkencan, jadi ku pikir ini waktu yang tepat untuk mengajakmu berkencan. Bagaimana?" Ucap Suga menjelaskannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She is Mine
Fiksi PenggemarMin Suga seorang lelaki tampan yang akhir akhir ini menjadi lebih dingin karena sang kekasih yang menghilang tanpa kabar. Sampai akhirnya senyuman yang telah lama hilang itu muncul kembali saat ia bertemu dengan seorang gadis polos berhati lembut ya...