Arra duduk di kursi taman sedangkan Suga berdiri dihadapannya. Suga menatap Arra dengan tajam sedangkan Arra hanya tertunduk diam.
"Sepertinya kau semakin dekat dengannya ya?" Ucap Suga.
"Tidak, berapa kali aku mengatakannya padamu. Aku dan Jake hanya teman belajar." Jawab Arra.
"Benarkah?"
"Sedang apa kau di sana bersamanya?" Tanya Suga dengan tajam.
"Aku hanya ingin mencari udara segar. Jake lalu mengajakku ke lapangan basket." Jawab Arra.
"Apa tidak ada tempat lain? Kenapa harus di tempat yang sepi seperti itu?" Tanya Suga.
Arra hanya diam, ia takut kalau ia salah menjawab dan membuat Suga semakin marah.
"Kenapa hanya diam?" Tanya Suga.
Arra lalu menatap Suga yang berdiri dihadapannya.
"Jake hanya ingin sedikit membantuku menghilangkan rasa penat dengan mengajariku bermain basket. Apa itu salah?" Ucap Arra.
"Dia menyentuhmu." Ucap Suga.
"Dia hanya membantuku karena aku jatuh tadi. Memangnya apa yang kau pikirkan!" Ucap Arra.
"Aku melihatnya! Dia jelas terlihat menyukaimu. Apa kau tidak sadar itu?" Ucap Suga.
"Kau ini bicara apa? Mana mungkin Jake menyukaiku. Dia tau aku pacarmu." Ucap Arra membantah.
"Aku bisa melihatnya dari bagaimana sikap dan tatapannya padamu!" Jawab Suga.
"Itu hanya perasaanmu saja. Kau terlalu nething dengannya. Percayalah aku tidak akan meninggalkanmu untuknya." Jawab Arra.
"Bagaimana aku bisa tau. Apapun bisa terjadi kan?" Ucap Suga.
Mendengar ucapan Suga membuat Arra terkejut dan langsung berdiri dari bangku taman.
"Apa maksudmu?! Apa sekarang kau tidak percaya denganku? Hah!" Bentak Arra.
"Kenapa kau marah? Aku tidak mengatakan bahwa aku tidak percaya denganmu." Ucap Suga.
"Ah yang benar saja. Kau membuatku kesal sekarang." Ucap Arra kesal lalu hendak pergi meninggalkan Suga namun Suga menahan tangannya.
"Kau mau kemana?"
"Aku mau ke kelas. Ini sudah masuk jam pelajaran. Apa kau juga tidak kembali ke kelas?" Tanya Arra.
Suga lalu melirik ke arah lutut Arra yang terlihat membiru karena terjatuh tadi.
"Ikutlah denganku!" Ucap Suga sambil menarik tangan Arra untuk mengikutinya.
Arra dengan refleks menahan tamgannya membuat Suga menghentikan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She is Mine
Fiksi PenggemarMin Suga seorang lelaki tampan yang akhir akhir ini menjadi lebih dingin karena sang kekasih yang menghilang tanpa kabar. Sampai akhirnya senyuman yang telah lama hilang itu muncul kembali saat ia bertemu dengan seorang gadis polos berhati lembut ya...