2 🐝Pertemuan🐝

64.2K 348 1
                                    

Selain bekerja ditempat yang mendapatkan uang dengan cara tidak halal, Ara Lizze belajar di perguruan tinggi negeri terkenal dikota ini. Penampilan Ara Lizze berbeda dengan penampilan Ayla. Ayla terkesan rapi dan berpakaian sopan, tidak mungkin ada yang mengenali Ayla sebagai Ara Lizze disini. Kacamata hitam melekat dengan identitas Ayla, make up dibuat senatural mungkin berbeda dengan penampilan Ara Lizze.

Memang itu tujuan Ayla, ia enggan identitasnya terbongkar dan meraup cibiran dan gunjingan orang yang menjudge dirinya tanpa mereka tahu kehidupan perih Ayla.

Melupakan cerita sedih, Ayla kini sedang unjuk gigi melakukan presentasi di depan kelas. Ayla cukup pintar namun tidak suka banyak bicara, ia terlalu malas untuk melakukan hal itu dan enggan banyak berkata. Ia hanya cukup masuk kelas, mengerjakan tugas, bertanya seinginnya dan pulang untuk beristirahat.

Ayla selalu mengantuk saat pelajaran berlangsung, terkadang ia tidak fokus jadi demi mengejar ketertinggalannya Ayla selalu ijin untuk tidak masuk bekerja dihari jumat karena ia akan ke perpustakaan kampus mempelajari ketertinggalnya. Lagian Ayla memiliki otak yang cukup cerdas sama seperti penerima beasiswa. Ayla tidak bisa mengajukan beasiswa karena terlalu banyak tuntutan berbeda dengan mahasiswa yang tidak mengajukan beasiswa.

Kelulusannya memang ia harapkan namun ada rasa sedih sangat mengingat kata 'kelulusan' entah kepada siapa nantinya ia akan berbagi kesenangan, ya sudahlah ia baru menginjak semester 5 masih ada setahun lagi untuk memikirkan hal itu.

Oh iya, setelah kelulusan SMA ia tidak langsung masuk kuliah tetapi 3 tahun setelah lulus baru ia masuk. Mimpi yang mendorongmya untuk mendaftar diperguruan tinggi, ya mimpi berisikan perintah dari mama nya untuk memiliki gelar.

Jam pelajaran sudah berlangsung, Ayla turun tangga menuju mobil yang terparkir tidak jauh dari kelas. Ayla tipe yang malas untuk menegur orang lain jadi ia selalu memakai masker agar muka ketus tidak terlontar kepada orang lain.

"Ayla lo punya judul belom?"

"judul apaan?"

"skripsi"

"masih lama, gue santai Put"

Putra merupakan teman Ayla yang mengenal Ayla karena Ayla mantan tetangga rumahnya. Meskipun Ayla lebih tua dari Putra tetapi Ayla enggan disebut embel-embel mba oleh Putra. Muka Putra boros sehingga terlihat cukup tua dibanding dengan muka Ayla.

"tapi lo harusnya udah punya judul biar gampang"

"kalo sekarang udah punya judul terus ditolak nantinya pasti kesel Put nanti aja lo gausah stress segala"

Ayla memalingkan wajah hingga manik mata Ayla beradu dengan manik mata seseorang yang melintas dijalan raya, Ayla mengabaikan mata itu namun matanya sangat indah.

"Put gue duluan mau tidur"

"yaudah sana ati-ati, tidur mulu lo"

Putra mengenal Ayla dan selalu memberikan perhatian. Putra selalu memberikan semangat karena Putra tahu bahwa Ayla pergi dari rumahnya karena diusir secara tidak terhormat. Sempat Putra ingin membantu Ayla namun saat itu Putra tidak mempunyai uang karena baru lulus SMP,  orang tua Putra juga menawarkan diri untuk rumahnya ditinggali namun Ayla menolak dengan sopan dengan alasan tidak ingin melihat wajah pamannya lagi, jika dirumah Putra maka sewaktu-waktu wajah pamannya terlihat oleh Ayla.

Tak lupa Mama Putra saat itu memberikan sedikit uang untuk Ayla makan dijalan uang itu sangat berarti bahkan Ayla tidak akan melupakan jasa dari mama Putra.

Kekhawatiran mama Putra terobati ketika Putra bercerita bahwa Putra telah menemukan Ayla dengan sehat bahkan sekelas dengannya. Sering Putra memberikan makanan untuk Ayla makan titipan dari mamanya, hal itu membuat Ayla senang.

Ayla juga sering berkunjung ke rumah Putra dan memberikan hadiah untuk Mama Putra. Bagi Ayla mama Putra adalah malaikat penolong kedua setelah mantan pekerja dirumah Ayla. Ayla juga sering melihat rumah lamanya yang telah dijual oleh pamannya karena melunasi hutang. Memang mengambil milik orang lain itu tidak berkah, ingin sekali Ayla membeli rumahnya kembali namun saat itu Ayla tidak memiliki cukup uang.

Ayla melajukan mobilnya setelah Ayla pamit pulang kepada Putra. Di mobil, Ayla mengingat sorot mata milik seseorang tadi. Siapakah yang tidak sengaja Ayla lihat, bahkan manik matanya sangat teduh namun menusuk dipikiran Ayla. 

Ayla tidak sadar ia tersenyum, apakah tadi seorang pangeran yang selalu datang dimimpi Ayla? Apakah Ayla akan bertemu lagi dengan orang itu? Ayla sangat mengharapkan semuanya dan akan berjalan sangat baik.

Ziela (Kenzie & ayla) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang