39 🐝Upacara🐝

4.8K 157 3
                                    

Tak terasa sudah hari senin, para pelajar malas bukan jiga sudah hari senin? Berbeda dengan Azka.

Pacar baru lho pasti semangat apalagi mulai hari ini Ziela diantar jemput oleh Azka.
Tinong tinong, suara bel rumah Ziela.

"Ma itu kayaknya kak Azka deh. Ziela berangkat ya ma" ucap Ziela.

"Hati-hati sayang" ucap Ayla.

"Mama juga hati-hati inget jangan ketemu papa" Ziela memperingatkan.

Ayla tersenyum.
Ziela membuka pintu terlihat Azka sedang Senyum.

"Kak ngapain senyum-senyum?" tanya Ziela.

"Kangen sama pacar efeknya gini hehe" kekeh Azka.

"Eh ada kiriman ini lagi" ucap Ziela.

Bunga mawar dalam wadah seperti hari sebelum-sebelumnya.

"Bentar mau taro ini dulu" ucap Ziela.

"Ini siapa yang ngirim" batin Azka.

Ziela masuk dan menaruh itu dimeja dan Azka sudah berada di mobilnya.

Ziela masuk ke mobil Azka.

"Ayo berangkat" ucap Ziela.

"Sesuai titik neng?" Canda Azka.
Ziela tertawa.

"Ziel, coba buka tas gue eh aku yang depan" titah Azka.

Ziela mengambil tas Azka dan membuka resleting bagian depan Azka.

"Eh coklat kak buat siapa?" tanya Ziela.

"Buat kamu Ziel, emangnya ga mau?" tanya Azka.

"Ya mau lah kak hehe" kekeh Ziela.

Ziela membuka bungkus coklat itu lalu memakan ujungnya.

"Kak aaaaa mulut nya aaaa" ucap Ziela.

"Buat kamu sayang" ucap Azka.

"Berdua ah aaaaa ayo anak pintar buka aaaa" ucap Ziela.

Azka membuka mulutnya siap memakan coklat itu.

"Enak kan?" tanya Ziela.

"Enak, tapi gak manis" ucap Azka.

"Lah ini manis lho" ucap Ziela.

"Lebih manisan kamu" gombal Azka sambil mencolek hidung Ziela.

"Ciee blushing" goda Azka.

"Ih engga" ucap Ziela mesem-mesem.

Ziela memakan coklat itu sampe habis.
"Wah kenyang" ucap Ziela.

"Minumnya ada di tas aku" ucap Azka.

"Aku bawa kak" balas Ziela.

"itu buat dikelas sayang, punyaku minum aja disini biar air minum kamu utuh nanti kamu haus" ucap Azka.

"Ciee perhatian" goda Ziela.

Mereka sudah sampai disekolah.
"Gak kerasa ya kak" ucap Ziela.

"Iya orang kamu fokus makan coklat kan hehe" kekeh Azka.

"Ya maaf kak abisnya enak" ucap Ziela.

Azka mencubit kedua pipi agak chubby milik Ziela.

"Kok dicubit ga sakit?" tanya Azka.

"Kak ini ga kerasa malah kek dielus tau" jawab Ziela.

"Kayak bapau yah udah lama pengen giniin pipi kamu Ziel" ucap Azka.

"Sekarang udah kan? Ayo ke kelas" ajal Ziela.

"Kak, kalo disekolah Ziel gamau dipanggil sayang" pinta Ziela.

"Terus dipanggil apa?" tanya Azka.

"Intinya jangan panggil sayang" ucap Ziela.

"Kalo yang gimana?" tanya Azka.

"Tetep sama aja ih" jawab Ziela.

"Yang pake k gimana?" tanya Azka.

"Yank? iwh gasuka ziela jijik kak alay ahh" Ucap Ziela.

"Becanda sayang" Azka mengelus pipi Ziela.

"Yaudah aku panggil nama aja ya" ucap Azka.
Ziela mengangguk.

Azka dan Ziela keluar, mereka tiba pukul 06.45 sekolah sudah agak ramai.

"Eh katanya Ziel sama kak Azka udah jadian lho" bisik cewe rumpi.

"Masih cantikan gue" bisiknya lagi tetapi terdengar dikuping Ziela.

"Ah Ziela pasti bahagia punya pacar ganteng, mantan ketos juga huaa"

"Cantik sama tampan kek gini emang pantas jadi pasangan"

"Aduh panas gue liat idola gue sama cewe lain huhu"

"Kak berisik ya" bisik Ziela pada Azka.

"Jangan dengerin yang jelek nya" ucap Azka.
Azka dengan sengaja meraih pinggang ramping Ziela.

"Kak ini apaan asli gaenak" ucap Ziela.

"Dienakin aja hehe" kekeh Azka.

Tiga orang disebrang sana yang melihat Azka dengan Ziela merasa diremas hatinya. Karena ketua geng disana sudah menyukai Azka sejak dulu namun cinta itu bertepuk sebelah tangan. Wanita itu selalu memberikan perhatian tapi berbalaskan acuhan oleh Azka.

"Sha, kita harus apa? Nyikatnya kapan?" tanya Intan.

"Nanti kita rencanain" ucap Salsha. Ya salsha adalah ketua geng ini. Mereka yang berpenampilan beda dengan murid lainnya. Memakai bedak tebal dan lipstik merah dibibirnya. Geng cabe-cabean ini ya.

"Tangan gue udah gatel sha" ucap Pretty.

"Sabar ah elah, mereka lagi nempel-nempelnya" ucap Salsha.

"Kita buat mainan atau langsung habisi tuh cewe?" tanya Pretty.

"Habisi" ucap Salsha.

Azka dan Ziela sudah sampai dikelas.

"Lan, titip pacar gue" ucap Azka.

"Siap bos" balas Lana.

"Kenapa harus dititipin sih? Emang Ziela kucing" Ziela cemberut.

"Uuuuu kalo manyun makin sudab deh liatnya jadi pengen cium" goda Azka.

"Ih kakkkk" teriak Ziela. Azka sudah berlari karena takut di pukul tangan Ziela.

"Nanti aku jemput kamu upacara ya kita bareng" teriak Azka.

"Udah kayak perangko aja cie" goda Diandra.

"Apasih dra ah"

"Apasih apasih tapi tu mulut senyum-senyum" ucap Diandra.

"Draa" Ucap Ziela.

"Haha" Diandra tertawa.

Bel tanda upacara akan dimulai. Azka, Bara dan Firman sudah ada di deoan pintu kelas Ziela

"Eh kak" ucap Ziela.

"Eh lo kak upacara aja dijemput?" tanya Sherly.

"Iyalah takut digondol kucing" jawab Azka.

"Ayo" Azka merangkul bahu Ziela.

"Gue pen nabok si Azka namun apalah diriku. Seperti kisah kasih tak sampai" batin Bara

"Heh lo Kak ngapain diem mulu? Yang lain udah jalan" ucap Lana.

"Gue nunggu lo" jawab Bara.

"Ngapain ditunggu?" tanya Lana.

"gue serba salah, nanti kalo ninggalin cewek dibilang ga ada hati banget, kalo ditungguin nanya mulu" ucap Bara.

"Yaudah ayo kak" Lana menarik ujung baju Bara.

"Woi gue bukan kambing" ucap Bara.

"Berisik" jawab Lana.

"Anjir satu sama kek di tempat kemarin" batin Bara.

Ziela (Kenzie & ayla) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang