12 🐝Sosok itu🐝

15.3K 136 44
                                    

"oh gue kelas 12 IPS 4" ucap lelaki itu.

"Ohh kalo gitu aku pulang dulu kak" Ziela pergi meninggalkan laki-laki itu tak lupa Ziela memberikan senyum nya.

"Manis" gumam Laki- laki itu.

"Woi ka, ngapain diri disitu? gue kira lo beneran ke wc taunya jadi kuncen disini" Bara tertawa.

Lelaki tadi bukanlah Bara melainkan Azka. Azka Gurbananda. Sosok tampan, berkulit putih, tinggi, hidung mancung tak jauh beda dengan Bara bere eh maksudnya Bara.

"Gue ini mau ke wc, lo ngapain? Nyusulin gue?"

"Dih ngapain haha gue mau ngantin lah. Jadi murid jangan baik-baik amat haha"

Azka merupakan most wanted sama dengan Bara. Hanya bedanya sifat mereka berbeda. Azka rajin dan pintar sementara Bara susah belajar dan selalu menyusahkan Azka saat pelajaran berlangsung, Bara sering mengganggu Azka.

"Gue ke kelas" ucap Azka. Lalu pergi meninggalkan Azka.

"Eh anjir dia lupa katanya mau ke wc"

Sempit yah dunia, bisa-bisanya Ziela satu sekola sama Bara. Kenapa Ayla tidak memilih kota lain untuk ditinggali? Apa tidak ada pilihan lain yang menggiring dirinya untuk keluar dari kota ini? Ya mungkin takdir yang mengaturnya.

Di Kelas, Azka masih memikirkan ziela.

"Heh ka lo mikirin apasih senyam senyum mulu" tegor Firman.

"Kepo lo" jawab Azka.

"Lah kok gue ga nanya nama dia ya, azkaa bodoh dirimu ini arghhh" batin Azka.

Di  rumah Ayla

"Assalamualaikum mama sayanggg, Ziela pulang nih" teriak Ziela.

"Sayang jangan teriak-teriak dong" ucap Ayla.
Ayla mengajarkan Ziela sopan santun. Ziela juga tidak diajarkan berbicara dengan sebutan lo gue kepada siapapun.

"Hehe maaf ma , abisnya ziela seneng deh sekolah hari pertama. Sayangnya dulu Ziela ga ikut MOS tapi Ziela punya banyak temen lho ma"

"kan dulu kamu sakit sayang, alhamdulillah Kalo Ziela seneng sekolah. Inget, kata mama ya. Apa coba?" Tanya Ayla memastikan.

"Ziela ga boleh pacaran kan" yep jawaban Ziela benar.

"Nah pinter anak mama" Ayla mengecup kening Ziela.

"Iya lah"

"Sekarang ganti baju ya sayang, cuci muka cuci kaki abis itu kita makan"

"Siap mama cantik" Ziela naik ke kamarnya tak lupa mencium pipi Ayla. Ziela menyukai aroma rumah, lebih tepatnya aroma kamar.

Kediaman kenzie

"Sayang, tolong hargai aku disini" ucap Angela.

"Anda sadar diri? Siapa anda?"

"Aku istrimu sayang, kamu nikahin aku dulu kan"

"Saya tidak mencintai anda dan ingat, saya hanya bertanggung jawab atas apa yang saya perbuat. Sekarang saya kehilangan istri yang saya cinta. Keberadaan nya tidak saya ketahui!!!" kenzie dengan nada tinggi.

"Ayah?" tanya Agnes.

"Anda bicara dengan saya? Ada apa?" tanya kenzie.

"Maaf yah" ucap Agnes.

"Angel urus anakmu ini jangan sampai seperti anda" Angela seperti ditusuk paku dalam hatinya.

Angela membawa Agnes ke kamarnya.

"Mah" ucap Agnes.

"Apa hah?!!!!" Angela emosi.

"jangan marah hiks hiks" Agnes menangis.

"Lo urus sendiri hidup lo, jangan nyusahin gue!" bentak Angela.

"Hiks hiks hiks" agnes menangis sesegukan.
Angela pergi entah kemana. Sedikitpun ia tak menyayangi Agnes meskipun darah daging nya sendiri.

"Sayang Ayla, ziela kemana kalian? Papa sayang kalian maafin papa" ucap Kenzie kepada dirinya sendiri.

Kenzie sudah berusaha mencari mereka, berkunjung ke club berharap Ayla masih bekerja disana tapi nihil  tak ada seorangpun yang tahu. Sementara sakti selalumenghindari saat Kenzie datang.

"I miss you" gumam kenzie.

Bara datang ke rumah kenzie dan hendak ke kamarnya. Ia mendengar suara tangisan adiknya, adik kecil yang selalu murung tiba-tiba sekarang menangis tersedu - sedu.

"Lhoo agnes kenapa?" tanya Bara lembut.

"Agnes ga berguna kak, agnes pengen mati aja hiks"

"Tatap mata kakak nes. Siapa yang nyakitin kamu?" tanya Bara memegangi kedua pipi Agnes.

"Hiks mama"

"Ga boleh bilang gitu ya inget"

"Agnes beda sama ayah, mama dan kak bara. Agnes jelek kak hiks mungkin itu alasan mama ga sayang Agnes"

"Agnes cantik kok" bara memeluk Agnes.

"Sekarang Agnes tidurnya bareng kakak" agnes mengangguki kepala dan bergegas ke kasurnya.

Bara memeluk Agnes dan mengeloni Agnes.

Bara yang kita lihat tadi bukanlah diri Bara di rumah ini. Agnes menyayangi Bara, begitupun Bara. Bara akan lembut jiga menghadapi Agnes.

"Agnes tidur ya, Kakak sayang Agnes" ucap Bara lembut dan mencium kening Agnes.
Keduanya tertidur.

Rumah Azka

Azka masih memikirkan ziela. Dia merutuki dirinya sendiri karena bodoh tidak bertanya nama gadis itu. Saking bodohnya ia tidak bertanya dimana kelas gadis itu.

Azka memainkan ponselnya berniat untuk main game.

"arrghhh kenapa gue kepikiran tu cewe"

"Jadi cewe ke cantikan sih makanya gue suka, eh? Suka apa iya gue suka? Kok gue linglung gini sih"

Azka berniat untuk menelpon Sahabatnya, Firman.

"Halo man"

"Ngapa? Gue lagi nonton nih"

"Man kalo suka sama cewe itu gimana sih rasanya?"

"Gue ga tau kan gue kalo sama cewe ga pake hati apalagi cinta.

"Gue bodoh kek nya"

"Siapa yang bodoh?"

"Lo lah"

"Anj."

Tutt tuttt Azka memutuskan panggilan sepihak.

"Gue harus cari tuh cewe besok" gumam Azka.

Ziela (Kenzie & ayla) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang