33 🐝Hujan🐝

5.5K 193 15
                                    

Pagi ini cuaca mendung seakan ikut mendukung kesedihan Ziela kemarin.
Ziela turun dari lantai dua, terlihat Ayla sedang memasak di dapur.

Ziela duduk di kursi meja makan tanpa suara.

"Sayang, mau makan sama apa? Yang ada disini atau mama masakin yang lain?" tanya Ayla.

"Yang ada disini aja ma"

Ayla menyodorkan piring berisi nasi dan lauknya.

"Makasih ma" ziela pun makan.

Ayla yang tetap cantik meski umurnya sudah tidak muda lagi.

"Ziela berangkat, hati-hati dijalan ma nanti" ucap Ziela dan membuka pintu depan rumahnya.

"Ma ini ada bunga" teriak Ziela.

"Dari siapa?" tanya Ayla lalu ikut menghampiri.

Terlihat bunga mawar dalam wadah kaca mirip mawar ala beauty & the beast.

Terlihat bunga mawar dalam wadah kaca mirip mawar ala beauty & the beast

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wahh cantik banget" ucap Ziela.

"Dari siapa ya?"

"Bentar ma, ziel cek dulu siapa tau ada pengirim nya"

Ziela mencek setiap titik saat melihat bawah ternyata ada tulisan.

"Selamat pagi , maafkan aku"

"Siapa sih sini, rempong deh gaada namanya" ucap Ziela.

"Fans kamu mungkin sayang"

Ziela tersenyum dan memeluk barang itu.

"Mama simpen ya, bagus soalnya" u

Seseorang disebrang sana tersenyum lebar.

"tidak apa-apa kalian tak tau pengirimnya yang jelas saya senang melihat diriku tersenyum" ucap orang itu.

Hari ini Ziela naik motor ke sekolahnya, diperjalanan Ziela memikirkan sosok Azka.
Saat itu langit bergemuruh tanda hujan akan turun.

"Eh kok hujan" ucap Ziela saat dirinya terkena air hujan.

Hujan makin besar ziela meneduh dibawah pohon besar.

"Aduh gimana ya, aku lupa bawa jas hujan. Kalo lanjut terus pasti basah sampe sekolah" ucap Ziela kebingungan.

Saat kebingungan, ada mobil yang berhenti.

"Ayo ikut, hujan soalnya" ucap orang itu.

"Eh kak Azka, hm ga deh ka takut ngerepotin" ucap Ziela tak enak.

"Ngerepotin gimana ziel. Ayo entar gue suruh orang buat bawa motor lo ke sekolah" ucap Azka.

Tanpa pikir panjang, Ziela masuk ke dalam mobil Azka.

Azka memang sudah meramal kalo pagi ini akan hujan jadi ia berangkat ke sekolah memakai mobil.

"Makasih sebelumnya ya kak" ucap Ziela.
Azka tersenyum puas.

"Iya sama-sama" ucap Azka.

"Ziel gimana papamu?" tanya Azka.

Reaksi Ziela mendenga kenzie disebut mendadak murung.

"Aku kecewa sama papa kak, aku gamau ketemu dia walau aku rindu dipeluk" ucap Ziela. Seketika air mata Ziela turun tanpa permisi.

Azka yang menyadari air mata Ziela turun pun mendadak menghentikan mobilnya.

"Hai kenapa nangis? Jangan ditahan ayo keluarkan" ucap Azka.

Ziela menggeleng.

"Lo salah Ziel, buka dulu pintu maaf buat bokap lo" ucap Azka.

"Kamu ga pernah ngerasa diposisi aku kak hiks" ucap Ziela.

"Maju kak nanti hiks kesiangan" ucap Ziela.

"Ada syaratnya" ucap Azka.

"Apa?" tanya Ziela.

"Senyum" ucap Azka.

Ziela pun tersenyum manis. Manis sekali.

"Kek nya gue salah deh nyuruh Ziel senyum. Gue jadi pengen gigit liat pipinya kalo senyum" batin Azka.

"Kak ish jalan" ucap Zeila.

"Eh iya ini mau kok" Azka menancapkan gas.

"Kak aku boleh denger lagu kan?" tanya Ziela.

"Boleh tuh masukin kebel nya hp lo" ucap Azka.

Lagu pertama diputar.

Boys, they're handsome and strong
But always the first to tell me I'm wrong
Boys try to tame me, I know
They tell me I'm weird and won't let it go
No, I'm fine, I'm lying on the floor again
Cracked door, I always wanna let you in
Even after all of this shit, I'm resilient
'Cause a princess doesn't cry (no-oh)
A princess doesn't cry (no-oh, oh)
Over monsters in the night
Don't waste our precious time
On boys with pretty eyes
A princess doesn't cry (no-oh)
A princess doesn't cry (no-oh, oh)
Burning like a fire
You feel it all inside
But wipe your teary eyes
'Cause princesses don't cry
Don't cry, don't cry, oh
Don't cry
Don't cry, oh
Don't cry, don't cry, don't cry, oh
'Cause princesses don't cry
Girls, so pretty and poised
And soft to the touch
But God made me rough…

Mereka sudah sampai disekolah. Namun hujan belum reda juga.

Mereka sampai pukul 06.50 sekolah sudah ramai.

"Gara-gara hujan nih jadi siang datangnya" ucap Ziela.

"Syukuri Ziel" ucap Azka.

"Kakak ada payung" tanya Ziela.

"Da ada say, eh Ziel" ucap Azka.

"Terus gimana Kak, tetep nanti basah" ucap Ziela.

"Lo pake ini aja" ucap Azka memberikan jaket miliknya.

"Kakak aja deh, aku pake ini aja" ziela membuka jaket miliknya.

"Jangan Ziel, nanti masuk angin" ucap Azka.

"Yaudah jaket kakak kita pake berdua" ucap Ziela.

Tanpa berfikir, Azka mengangguk.
Azka keluar duluan menuju pintu Ziela.

"Ayo Ziel keluar" ucap Azka.

"Iya kak" balas Ziela.

Hujan yang menjadi saksi kisah mereka yang masih menjadi misteri.
"Terimakasih hujan" batin Azka.

Ziela dan Azka berjalan beriringan di koridor.Menyusuri jalan yang ramai membuat Azka risih. Karena pasalnya mereka menjadi sorotan tak sedikit lupa yang memuji ketampanan Azka dan kecantikan Ziela.

"Kak udah sampe kelas aku, makasih udah nganterin sampe selamat sentosa hehe" ucap Ziela diimbuhi kekehan.

"Kurang jauh nih kelas. baru bentar udah sampe" batin Azka.

"Iya hehe makasih udah mau dianterin. Nih buat lo" ucap Azka sambil menyodorkan coklat.

"Aku yang makasih hehe. Wah makasih ya coklatnya Ziel suka" ucap Ziela dengan mata berbinar.

"See you Ziel" ucap Azka.

"See you too kak" balas Ziela.

Diandra datang dan mencolek dagu Ziela.

"Ciee pdkt nih" goda Diandra.

"Ih apasih dra" ucap Ziela mesem-mesem.

"Aku harap kak azka memang baik dan sayang sama aku" batin Ziela

Ziela (Kenzie & ayla) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang