32 🐝Plak🐝

7.2K 279 158
                                    

Ditempat lain kini Ziela bersama Azka dan Bara..Posisi Ziela ditengah, bara di sebelah kiri Ziela dan Azka disebelah kanan Ziela.

"Ziel, maafin gue" ucap Bara.

Ziela mengangguk.

"Lo tau Ziel apa yang paling sulit dalam kehidupan?" tanya Azka.

Ziela menggeleng.

"Menerima kenyataan" jawab Azka.

"Aku gabisa nerima semua ini, ternyata mama cuma menggenggam luka selama ini dan aku ga gatau" ucap ziela.

"Gue gatau lo itu anak dari bokap angkat gue Ziel" ucap Bara.

"Dulu aku kerumah Agnes, sayang sama Agnes tapi kenapa sekarang aku benci sama Agnes Ka" jujur Ziela.

"Gue tau kenapa lo benci sama Agnes ziel, karena mama gue kan" ucap Bara lalu Ziela menunduk.

"Kenapa pas ketemu sama papa aku gaada keterikatan batin? Semesta seakan tak mendukung hari dimana aku ketemu sama papa hiks" ucap Ziela.

Kepala Ziela akan bersender dibahu Bara namun ditarik pelan oleh Azka ke bahunya.

"salah server sayang" batin Azka.

"Aku bukan benci sama papa, tapi aku kecewa" ucap Ziela.

Azka mengusap rambut Ziela lembut.

"Kamu bisa lewatin ini Ziel, lo kuat" ucap Bara.
Ziela mengangguk.

"Kenapa kalian kemarin berantem?" tanya Ziela tiba-tiba.

"Aduh gue harus jawab apa" batin Bara.
Azka melirik Bara. Kemudian Bara menganguk.

"Sebenarnya kita berjuang dapetin lo Ziel, yang sering ngasih coklat dimeja itu Bara, sementara gue di loker lo. Entah kenapa kita suka kepada orang yang sama dan diantara kita tak ada yang mau mengalah. Kamu tau kenapa?" tanya Azka.

Ziela menggeleng.

"Lo pantes diperjuangkan Ziel, lo istimewa" ucap Azka.

Ziela tersenyum.

"Jadi persahabatan kalian gimana?" tanya Ziela.

Azka menggeleng.

"Gue dukung Azka sama lo Ziel, lo anggap gue abang lo sendiri. Meskipun ayah dan mama ayla ga bersama nantinya. Gue tetep abang lo dan akan terus seperti itu. Lagian gue liat kalian cocok" ucap Bara tegar.

Azka kaget dengan pernyataan Bara. Baru kali ini sahabat yang ia kenal menjadi dewasa.
Ziela memeluk Bara.

"Aku terima kakak jadi Abangnya Ziel , Ziel seneng kok meskipun Ziel gak tau nanti mama sama papa bakal bersatu atau engga. Tapi ziel berharap mereka ga bersatu" ucap Ziela masih memeluk Bara.

"Ehem" deheman Azka.

Ziela melepaskan pelukannya itu.
Azka menyentuh tangan Ziela kemudian menggenggamnya.

"Ziel, aku mau kita bersama. Gue pengen kamu jadi pacar aku. Kita jalani kehidupan mama Ayla yang rumit itu bersama" ucap Azka yang sedang belajar memakai bahasa 'aku kamu' namun ternyata sudah jadi kebiasaan tetep kata 'gue' nya ngintilin.

"Ga untuk sekarang kak azka" ziela pergi.

"Aku cinta sama Kak Azka tapi takut untuk memulai cerita. Takut kisahnya seperti mama" batin Ziela.

Ziela pergi ke danau untuk sekedar ingin membagikan keluh kesah pada Air.
Namun begitu kecewa saat Ziela melihat Ayla sedang bersama dengan Kenzie.

Ziela mendekati mereka.

"Ma ayo pulang" ucap Zeila.

Kenzie menatap Ziela dengan tatapan rindu.
Ayla tak menjawab. Ziela menarik tangan Ayla agar Ayla berdiri.

"Ma ayo" ucap Ziela.

Ayla berdiri diikuti Kenzie.

Kenzie mendekati Ziela.

"Anda jangan dekat-dengan dengan saya!" bentak Ziela.

Kenzie tak menghiraukan perkataan putri nya.
Ia semakin dengan dan berhasil menyentuh pipi Ziela.

Plakk, Ziela menampar Kenzie.

"Don't touch me, i hate you!!!" Suara Ziela meninggi.

Ayla shock dengan perlakukan putri nya.

"Ini papa sayang" ucap kenzie.

"Papa Ziel sudah meninggal, anda bukan papa saya. Papa saya udah mati sejak 12 tahun lalu. Sekarang sudah menjadi tulang belulang" ucap Ziela semakin emosi.

Ziela menarik Ayla untuk pulang. Namun Ayla terhenti ketika tangannya di pegang Kenzie.
Ziela merasa Ayla berhenti dan Ziela melihat kebelakang.

Ziela mendekati Kenzie dan.
Plakk plakk, Ziela menampar Kenzie dua kali.

"Jangan sentuh mamaku, tangan mamaku tak boleh dikotori oleh orang sejahat dirimu" ucap Ziela.

Lalu ziela menarik paksa tangan mamanya. Dan berlalu pergi menjauh.

"Kamu sudah menyentuh kulit ayah lewat tamparanmu nak, papa senang kamu sentuh kulit papa dengan tangan lembut itu. Tangan mungil dulu yang sudah berubah menjadi tangan remaja. Tamparan yang indah. Sebenarnya papa bisa saja memeluk mamamu agar kamu menampar papa lebih lama. Namun papa tau tanganmu sakit dan dosaku takut menempel ditanganmu" batin Kenzie sambil melihat mereka menjauh.

"Apa kita akan bersama lagi dan menikmati canda tawa bersama sayang. Aku akan berjuang untuk dirimu nak, untuk mendapatkan sayangmu" ucap Kenzie.

Dari jauh Azka dan Bara menyaksikan semuanya.

"Bar lo harus kuat" ucap Azka.

"Gue kuat ka, lo perjuangin Ziel. Ziel pantes buat lo. Gue titip adik gue. Lo jangan sakiti dia, berjuang dan pertahankan. Jangan sampe menyerah karena gue dibelakang lo" ucap Bara.

Azka mengangguk dan merangkul Bara.

Perjuangan baru akan dimulai nihhhh😭
Besok Author gabisa up pagi-pagi huhu

Ziela (Kenzie & ayla) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang