Ziela duduk di bangku SMA kelas 1, Ziela sangat dikagumi kaum pria maupun wanita. Kaum pria menyukai Ziela karena ziela cantik, manis, imut, lucu, humble, friendly ah intinya idaman dah.
Kelas X IPA 3 adalah kelasnya. Ia duduk dibangku paling depan karena disamping cantik, Ziela juga rajin dan pintar.
"Ziel ziel kantin yuk" ajak Sherly teman baru Ziela.
"Ayo, lagi pula aku lapar banget deh"
Di Sekolah Ziela menegaskan bahwa jangan dipanggil Ziela tapi Ziel saja dengan alasan bahwa Ziela lebih senang dipanggil Ziel saja.
Sherly merangkul pundak ziela.
"Hei kantin yuk barengan biar rame" ajak Ziela kepada Lana dan Diandra
"Yuk yuk" ucap Lana dan Diandra.
Ziela dan kawan-kawan barunya berjalan sambil tertawa ria.
"Ziel lo mau makan apa nanti?" tanya sherly.
"Gatau sher, aku kan belum pernah liat kantin nya mana aku tau haha" mereka tertawa lagi.
Tiba di Kantin
"Ish kenapa ini penuh sih" gerutu Lana.
"Ya gue gatau lah lana" ucap Sherly.
"Gue ga nanya lo sher" ucap Lana
"Terus lo ngomong sama siapa?" tanya Diandra.
"Sama diri gue sendiri" bela Lana.
"Anjir tolil hahaa" mereka tertawa lagi.
Mereka belum menginjak Kantin, melihat minat makanan disana ada bakso, pempek, mie ayam, cilok, geprek, dan masih banyak lagi.
"Lan lo beli deh gih, lo kan jago nyelip pas smp" ucap Diandra. Memang lana dan Diandra sahabatan sejak SMP.
"Loh, kenapa gue sih?" tanya Lana.
Lana memang agak tomboi.
"Emang kalian mau apa? Beli nya ga usah yang ribet deh. Roti aja ya?" tanya Lana.
"Iya deh aku roti yah lan biar ganjel perut" ucap ziela.
"Samain aja ya kalo gitu, uang dari gue dulu nanti bayar beserta ongkir" ucap lana dan pergi menjauh.
Mereka melihat tingkah temannya. Nyelinap sana sini, untung Lana kurus.
"Anjir si lana tinggal bayar tuh" ucap Sherly kagum.
"Iya lah dia jago kalo gituan haha tomboi pernah ikut tawuran haha" kekeh Diandra.
Ziela dan Sherly tak percaya. Ia melihat lana yang menghampiri membawa roti pesanan mereka dan menuju ke kelas."Huanjirr capek gue gerah" ucap Lana.
"Minum lan" ucap Ziela.
"Omg gue lupa beli minum" kaget lana. Dan niay beranjak dari duduknya.
"Udah yang ada aja nih punya aku, ga rabies kok hehe" tawar ziela.
"Omg makasih ziela cantik, peka deh diantara mereka tuh" sindir Lana pada Dindra dan Sherly.
Mereka melahap habis roti mereka masing-masing.
"Heh itu yang satu punya siapa?" tanya Sherly.
"Gue" jawab Lana. Mereka melotot kaget.
"Ngapa sih itu mata kalian kek mau keluar aja, gue tuh ga kenyang makan 1 jadi gue beli 2 haha" Jujur Lana.
Ditempat lain
"Baraa!! Lo belum bayar kas 30 ribu" teriak bendahara.
Bara menduduki kelas XII IPS 4
"baru dikit, kalo udah penuh gue lunasin" ucap Bara enteng.
"Gaya sih bagus, motor keren eh kas ga bayar" gumam bendahara.
"Gue denger yah sin" ucap Bara.
"Bar kantin kuy" ajak Firman.
"Males lah gue ke Rooftop aja" ucap Bara meninggalkan Firman dan bergegas ke rooftop.
Bara merupakan Most wanted diSMA ini.
Mengepulkan asap rokok sudah menjadi kebiasaannya. Duduk disofa yang ia miliki yang dibelinya sendiri."Lama-lama gue taro kasur aja disini bosen gue duduk mulu"
Firman datang dengan cilok didalam kantong plastik.
"Bar lo mau gak nih cilok, enak buatan si ema kantin" ucap firman tiba-tiba.
"Ga mau gue, males lo liat bumbu lo itu cuma kecap doang gue ga selera" ucap Bara.
"Yeh yang penting kecap kayak gue, manis" bangga firman.
"Iya malika, kedelai hitam pilihan hahaha" Bara tertawa lepas.
Di kelas Ziela
Bu Dina memberikan pelajaran dengan jelas jadi dengan mudah dipahami kelas Ziela.
"Oke anak-anak, kita sudahi untuk hari ini mohon maaf ibu ga bisa keluar sesuai bel karena ibu ada urusan" ucap Bu Dina.
"Yahh bu" keluh Dimas.
"Heh, yah bu yah bu dimulut kalo di hati mah yes yes bu" semua dikelas tertawa.
"cantik, nama kamu siapa?" tanya Bu Dina kepada Ziela.
"Ziel bu" jawab Ziela.
"Kamu bantu ibu bawa laptop ibu ya, ibu mau ke TU dulu soalnya" perintah Bu Dina.
"Siap bu" ucap Ziela.
Bu dina meninggalkan ruangan dan semua di kelas berhamburan keluar.
"Ziel perlu abang Ari bantu ga?" ucap Ari caper.
"Enggak hehe aku bisa kok" Ziela senyum.
Buset neng jangan senyum ih manis banget, gumam Ari.
"sherly, lana, diandra aku duluan ya kalian langsung pulang aja" ucap Ziela.
"kamu gapapa?" tanya sherly memastikan.
"Engga sher" ziela senyum.
Ziela duluan meninggalkan ruangan kelas dan berjalan ke arah ruang guru.
"Assalamualaikum, bu saya mau naro laptop milik Bu Dina" ucap ziela pada satu guru disana.
"Oh meja Bu dina disana. Taro aja" titah guru itu.
Setelah itu, Ziela memutuskan untuk pulang. Ziela membawa motor matic dengan helm bogo berpoles warna coklat hitam.
Saat berjalan dikoridor, Ziela sibuk dengan ponsel nya karena Ayla bertanya ia masih dimana.
"Awww" Ziela jatuh.
Yang ditabrak Ziela tidak apa-apa karena badannya yang tegap dan dia laki-laki.
"Ehh maaf ga sengaja" ucap Ziela.
Laki-laki itu membantu membangunkan Ziela.
"Lo gapapa?" tanya laki-laki itu.
"Engga papa kok cuma ini keseleo" ucap Ziela.
Dasar cewe, keseleo tapi bilang gapapa, gumam laki-laki itu.
"Murid kelas mana?" tanya laki-laki itu.
"Kelas 10 IPA 3" jawab Ziela.
"oh gue kelas 12 IPS 4" ucap lelaki itu.
"Ohh kalo gitu aku pulang dulu kak" Ziela pergi meninggalkan laki-laki itu tak lupa Ziela memberikan senyum nya.
"Manis" gumam Laki- laki itu.
Hayoo siapa ya Kelas 12 IPS 4, apa mungkin dia? Oh mungkin gak ya???? Liat di cerita berikutnya😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziela (Kenzie & ayla) - END
RomanceDalam percintaan memang tak ada yang sempurna. Pahit dan manis pasti semua pernah merasakan. Ini kisah Ayla dan Kenzie. Ditinggalkan namun tetap bertahan karena semesta tak menginginkan mereka mengadakan perpisahan. Kisah cinta Ayla dan kenzie ber...