part 5

953 132 17
                                    

Enzy pov

Kedua tangan yang terikat tidak mampu membuat ku berbuat apa pun, aku melirik prilly seperti nya dia sangat lelah. Kasihan prilly dia harus menahan rasa takut nya agar tidak membuat ku khawatir.

" prill, lo baik baik aja kan ?" tanya ku penasaran

" it's ok zy " ujar prilly sambil menunjukan senyumnya.

" semoga mereka cepat menolong kita "  lanjut prilly dengan masih menampakan senyuman palsu nya.

Prilly dan enzy tidak dapat melawan, ketika mereka berhasil tertangkap para orang jahat itu. Mereka berpikir mungkin lebih baik mereka diam dari pada melawan yang kemungkinan akan menyakiti mereka. Sejauh ini mereka memang tidak menyakiti enzy dan prilly, mereka hanya mengikat kaki dan tangan nya. Namun para penjahat itu masih terus memburu ke tiga sahabat nya.

Jesica, audi pov

Botol air yang di berikan yuki pada audi telah habis, kini ke dua nya saling lirik dan menjatuh kan tubuh mereka di bawah pohon besar, mereka bersembunyi di dalam nya yang memang terdapat lubang yang cukup besar .

Sejenak mereka meluruskan kaki dan juga punggung mereka, rasa nya semua anggota badan mereka hancur tak terbentuk.
" jes, gue capek banget " keluh audi sambil memegang pinggang nya.

Jesica melirik audi dan melihat wajah audi yang penuh keringat .

" gue juga sama, tapi apa kita harus nyerah? " jesica nampak lebih baik dari audi.

" seperti nya tempat ini aman, kita istirahat di sini aja sampe pagi" kembali jesica berbicara dan perlahan memejamkan mata nya, berharap dengan ini rasa lelah nya akan hilang.

Audi yang melihat jesica nampak tenang, membuat audi ikut lega dan dapat menenangkan hati juga pikiran nya, dia yakin kalau mereka bisa keluar dari tempat ini. Perlahan audi pun ikut memejamkan mata nya dan terlelap bersama jesica .

Yuki pov

Api unggun yang di buat oleh al dan teman teman nya sangat membantu yuki yang mulai terasa menggigil karna hawa malam.
Yuki menggosok gosokan telapak tangan nya berharap bisa membantu menghangat kan tubuhnya.

Al yang melihat yuki seperti kedinginan pun berjalan mendekati yuki, al membuka jaket nya lalu memasangkan nya pada bahu yuki.
Yuki menoleh ke arah al dan melihat al yang sudah duduk di samping nya dengan senyuman yang tidak pernah hilang dari bibir lelaki itu.

" masih dingin?" tanya al sambil menatap yuki.

" tidak, terimakasih " perlakuan al benar benar berhasil membuat yuki salah tingkah. Yuki tidak tau kenapa rasa nya jadi aneh seperti ini.

" btw, lo belum cerita soal masalah lo " toni yang baru datang langsung memecahkan kecanggungan di antara ke dua nya. Bukan hanya toni tp yang lain nya juga sudah berkumpul mengelilingi yuki.

Yuki tersenyum kemudin mengangguk..

" awal nya kita kesini untuk melakukan sebuah penelitian, gue dan ke empat sahabat gue.. Tapi ketika kita berada di tengah hutan, kita bertemu para penebang liar dan kita mencoba kabur dan berpisah dan seperti nya temen gue ada yang  tertangkap sama mereka " yuki berusaha menjelaskan dengan tenang dan berharap ke empat sahabat nya dalam ke adaan baik.

" bisa ga kalian tolongin gue " ucap yuki sambil melirik kelima lelaki itu berharap agar mereka bisa membantu nya.

" sebener nya kita juga ga tau jalan keluar nya dimana, tapi lo tenang aja kita pasti bakalan bantuin lo ko " ujar kevin yang di setujui oleh teman teman nya.

" gue tau jalan keluar nya, tapi sepertinya mereka sudah menghapus semua tanda yang kita buat" kini wajah yuki terlihat kesal menahan amarah.

Al memegang pundak yuki dan yuki langsung menoleh ke arah nya.

" gpp, kita cari jalan keluar nya pelan pelan. Yang penting sekarang kita fokus nyelametin temen lo dulu " ucapan al bagaikan alunan yang meneduhkan, membuat yuki buru buru mengalihkan pandangan nya, ia tidak ingin mempermalukan dirinya.

" ekhemm.. Ya udh yu pindah " kode kevin yang seperti nya tau gelagat al yang sedang jatuh cinta. Dan mereka pun meninggal kan yuki dan al berdua.
Suasana tiba tiba berubah kembali canggung, yuki yang mulai salah tingkah, dan al yang tidak dapat mengatur degup jantung nya, kedua nya sama sama diam dan tidak tau harus mencairkan suasana dengan cara apa.

" emm.. Al, kayak nya gue mau kesana sebentar deh " ucap yuki yang menunjukan ke arah sungai membuat al mengerutkan kening nya heran.

" mau ngapain " tanya al penasaran.

" ada, lo ga perlu tau " ucap yuki menahan rasa ingin buang air kecil nya, berada di dekat al membuat yuki gugup.

" yaudah gue temenin " ucap al sambil bangkit dari duduk nya, dan membuat yuki semakin gugup, bagaimana mungkin ia membiarkan lelaki itu mengikutinya.

" eh al gak papa gue sendiri aja " buru buru yuki menghentikan niat al yang mau menemani nya.

Al pun kembali mengerutkan kening nya heran..

" kenapa ?" tanya al

" al, sebener nya gue pengen buang air kecil, kalau lo ikut gue malu " ujar yuki sambil menahan rasa malu nya .

Al pun tersenyum melihat tingkah yuki, begitu menggemaskan dimatanya.

" gue juga ga bakal ngintip ko ki, tenang aja, gue khawatir kalo lo pergi sendiri " ucap al meyakin kan yuki dan kemudian menjulurkan tangan nya.

Yuki terdiam, merasa ragu namun perlahan yuki pun meraih tangan al, dan mereka pergi menuju sungai.

Love In AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang