part 20

906 100 21
                                    

***

Melihat al dan yuki yang kini telah menyelsaikan masalahnya membuat toni dan audi tersenyum lega.

" akhirnya mereka baikan juga " ujar audi tersenyum melirik toni.

" mereka sama sama batu, jadi tuh susah kalo gak saling memahami satu sama lain "

" iya lo bener " audi menyetujui ucapan toni.

" lo sendiri, apa tidak ingin seperti mereka ?" audi terdiam begitu mendengar pertanyaan toni.

" loh, kenapa jadi gue?" tanya audi merasa bingung.

" kalau gue bilang, gue jatuh cinta sama lo gimana ?" jelas saja kali ini audi terdiam seperti patung, audi sangat terkejut dan tak percaya dengan apa yang toni ucapkan.

Perlahan toni meraih tangan audi dan menatapnya dalam. " apa lo ngelihat kesungguhan dalam mata gue di ?" toni terus berbicara meyakin kan audi jika memang dirinya tidak berbohong.

Audi memang melihat keseriusan toni dari matanya, namun audi bingung harus mengatakan apa. Sebenarnya audi pun mempunyai perasaan yang sama dengan toni, tapi audi takut jika hubungan nya dengan toni akan kembali membuatnya terluka sama seperti dulu.

" ton, apa boleh gue berfikir dulu " tanya audi ragu.
Toni pun tersenyum lalu mengangguk mengiyakan.

" jika sudah tau jawaban nya, cepat kasih tau gue " ujar toni membuat audi merasa lega.

Hari mulai petang namun hujan belum juga reda. Kini suasana dingin mulai menjalar ketubuh mereka. Mereka hanya menjadikan pepohonan sebagai tempat berteduh.
Al memuluk yuki erat, membawanya kedalam pangkuan al. Agar yuki tidak merasakan kedinginan.
Al jadi mengingat kejadian tempo lalu, ketika yuki mengalami hipotermia.

" yuki, kamu tidak papa kan ?" tanya al yang mulai khawatir.

" aku tidak papa al, tidak usah khawatir "

" apa kamu merasa dingin ?" al kembali bertanya dan hanya mendapat gelengan dari yuki.

" kalau begitu aku yang merasa dingin"  yuki mengerutkan alisnya

" bisakah kamu menghangatkan ku, sama seperti waktu itu ketika aku membuatmu hangat " reflek yuki memukul lengan al yang dengan beraninya membuat ia malu.

Al tertawa melihat tinggah yuki, dan tanpa memperdulikan toni dan audi yang bisa saja melihat aksinya al langsung menarik yuki dan mencium nya dalam, awalnya yuki memberontak karena merasa malu dengan audi, tapi al begitu lihai membuatnya terhanyut. Bahkan kini yuki pun membalas setiap apa yang al mainkan, menghisap, menjilat, meraba bahkan menggigit. Terkadang jin memang selalu berhasil jika mempengaruhi manusia yang saling dimabuk cinta.

Toni dan audi yang melihat aksi al dan yuki hanya terdiam dan merasa canggung satu sama lain, toni melirik audi merasa gugup, begitupun dengan audi.

" sialan lo  allll" teriak toni dalam hati.

Di saat yang lain nya merasa kedinginan berbeda dengan al dan yuki yang mulai merasakan panas pada tubuh mereka. Walau hanya sebatas ciuman namun mampu membakar seluruh saraf pada tubuh mereka.
Bahkan sekarang pun tangan al sudah tidak bisa di tahan, tangan nya mulai meraba leher yuki dengan lembut, membuat yuki semakin tidak bisa mengontrol diri agar tidak terjebak dalam permainan setan.

Cukup sudah toni menahan rasa kesal nya terhadap al. Buru buru toni mengambil batu lalu di lemparkan nya ke arah merka, dan setelah itu bersikap seolah olah tidak tau apapun.
" toni " senggol audi membuat toni menoleh.

" biarin aja, mereka gak tau tempat banget "

" ya kalau risih jangan di liatin" audi menahan tawanya karena melihat wajah toni yang memerah.

Love In AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang