part 14

958 120 33
                                    

***
Kini mereka tengah berkumpul meniknati api unggun yang menghangatkan tubuh, api unggun sangat membantu di cuaca yang sangat dingin ini.
Al nampak kesal karena sedari tadi yuki selalu bersama teman nya, melupakan keberadaan dirinya.

" ya elah al, di tekuk bener tuh muka dari tadi " ujar kevin namun tak di gubris oleh al.

" biarin aja kali al, mungkin yuki masih kangen sama temen temen nya, baru juga pacaran beberapa hari gak usah over " lanjut bani semakin membuat al kesal.

" ngomongin apa sih kalian tuh " kesal al lalu pergi begitu saja.
Membuat yang lain nya hanya menggeleng melihat sikap al.

Yuki yang melihat al pergi jadi heran
" mau kemana dia " tanya yuki yang melihat al pergi.
Sedangkan yang ditanya hanya mengangkat bahu.

" lo kejar sana" ujar kevin pada yuki

"gue ?" tanya yuki menunjuk dirinya

" iya lo kan pacarnya " sambung bani

" pacarrr.." teriak prily kaget lalu menoleh ke arah yuki.

" ki, lo pacaran sama al ?" tanya prily menatap yuki.

Yuki pun menghela nafas lalu mengangguk.

" astagaaa.. Akhirnyaaa, hahaaaa " tawa prily pun pecah membuat yuki mendengus.

" biasa aja kali prill, kesan nya ke gue baru laku aja tau ga " sewot yuki.

" bukan nya gitu, lo kan cuek abis sama cowok, banyak yang ngejar lo juga lo bodo amat, hebat juga al bisa naklukin hati lo yang batu " ucap prily lalu memeluk yuki.

Yuki pun menjitak kepala prily pelan namun prily hanya tertawa.

" yaudah sana susul al nya " ujar prily melepaskan pelukan nya, dan yuki pun mulai menyusul al.

Yuki berjalan menghampiri al yang terlihat menyender di bawah pohon besar, matanya terpejam membuat yuki hanya diam duduk di samping nya.

Al yang menyadari kehadiran yuki hanya diam, rasa kesal nya belum menghilang dari hati nya.

" kamu kenapa al ?" tanya yuki

"gak papa " ucap al cuek

" kamu marah sama aku ?" yuki pun menatap al yang masih terpejam.

"gak " yuki pun menghela nafas nya menahan kesal.

" kalo ada orang ngomong tuh buka mata nya, ga sopan tau gak " intonasi yuki pun kini berubah. Membuat al membuka matanya.

" kamu bentak aku ?" tanya al yang terlihat emosi.

" iya kamu nya aja bikin orang naik darah, udah ditanya baik baik, eh jawab nya malah gitu, ngeselin tau ga " yuki pun sudah tidak bisa menahan nya lagi, al membuatnya kesal.

" naik darah kamu bilang ? Sebenarnya kamu anggap aku apa sih hah, kamu dari tadi sibuk sama teman kamu, kamu gak mikir apa kalau ada aku yang nungguin kamu " teriak al membuat yuki melebarkan mata nya.

" astagaa.. Al, dua kali ya kamu bentak aku, harus nya kamu mikir, mereka sahabat aku loh al, aku jugakan ada di depan mata kamu. Udalah kecewa ya aku sama kamu " setelah mengatakan itu yuki pun pergi meninggalkan al.

Melihat yuki yang pergi buru buru al mengejarnya, lalu kembali menarik yuki ke balik pohon. Mengunci tubuh yuki di dalam kungkungan nya, mata nya menatap dalam yuki dan tanpa aba aba al mencium nya membuat yuki melebarkan matanya. Ciuman al begitu kasar, merasa yuki tak membalas ciuman nya membuat al menggigit bibir yuki, membuat yuki membuka mulut nya, tidak ingin membuang kesempatan al pun memasukan lidah nya di dalam rongga mulut yuki, perlahan lahan kini ciuman nya melembut, membuat yuki memejamkan mata nya dan mulai membalas ciuman al, lidah mereka saling membelit satu sama lain, mencecap, menghisap bahkan saling gigit. Ciuman al kini beralih ke pipi yuki begitu perlahan dan lembut berjalan ke leher yuki, di hisap nya dalam leher yuki meninggalkan tanda disana. Tangan al kini mengelus punggung yuki lembut, membuat yuki mengeratkan pegangan nya pada pinggang al merasakan sesuatu yang mulai membakar tubuh nya. Al terus bermain di area leher yuki, tangan nya kini mulai meraba payudara yuki, dan perlahan melepaskan kancing yuki.
Yuki merasa ini tidak benar, buru buru menahan tangan al lalu menatap nya dengan nafas yang terengah menahan gejolak yang bisa saja membutakan matanya.

Love In AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang