part 27

861 107 32
                                    

***

Setelah melihat jesica pergi, kini al menatap kekasih nya yang terdiam dan hanya menundukan wajah nya.
Jujur saja al merasa menyesal dengan apa yang sudah ia lakukan pada yuki, Al mengangkat pelan wajah sang kekasih, dan betapa terkejutnya al begitu melihat yuki yang kini sedang menahan tangis nya. Buru buru  al menarik yuki ke dalam pelukannya, memeluk yuki dengan sangat erat.

"yuki maaf, maafkan aku, aku tidak tau kenapa aku bisa sampai kelepasan seperti tadi, tapi aku tidak bermaksud untuk menyakiti kamu" bisik al dengan sangat lembut kepada yuki.

Tak mendapatkan respon dari yuki, al melepaskan pelukan nya. Menatap dalam yuki yang masih tak mau membalas menatap nya, al merasa benar benar menyesal, seharusnya ia bisa menahan diri lebih kuat lagi.

" yuki, please. " sendu al menggenggam tangan yuki.

Yuki melepaskan tangan nya dari al, menghapus kasar air mata yang mulai turun membasahi pipi nya.

" al, aku pengen sendiri dulu, please kamu gak usah jelasin apapun lagi, aku hanya ingin nenangin hati aku, dan aku harap kamu mau mengerti " jelas saja al terdiam walaupun sebenarnya ia merasa tetkejut dengan apa yang yuki katakan. Ia tidak menyangka jika akhirnya akan seperti ini .

Setelah mengatakan keinginnnya pada al, yuki bergegas pergi meninggalkan al yang termenung sendiri. Yuki masih tidak percaya dengan apa yang al lakukan padanya. Yuki sangat paham, jika dimasa sekarang seks lebih menguasai akal manusia. Yuki hanya ingin menjaga harta paling berharganya, yang kelak nanti akan ia berikan untuk pria yang menikahinya. Dan al, lelaki itu walaupun mengatakan sangat mencintai nya, tapi takdir allah tidak ada yang tahu. Bisa saja al bukan lah takdir nya, dan bagaimana nanti jika orang lain yang menjadi suaminya, sedangkan semuanya telah ia berikan pada al. Dan yuki tidak mau semua itu terjadi, walaupun ia sendiri menginginkan al lebih seperti lelaki itu menginginkan nya. Dan karena itu lah ia harus berfikir jernih, menjauh untuk sementara dari al itu satu satu nya cara agar ia dapat berfikir. bukan karena yuki membenci al.

Jesica dapat menebak jika yuki memang sedang ada masalah dengan al, karena sekarang yuki datang dengan mata memerah dan berusaha mengatur nafasnya. Jesica terdiam berusaha untuk tidak ikut campur, karena memang bukan urusan nya. Namun melihat yuki yang seperti terluka, membuat jesica menghela nafas kasar, lalu mendekati yuki yang duduk termenung sendiri.

Begitupun dengan ketiga sahabat nya yang ikut mengerubungi yuki, merasa penasaran dengan keadaan yuki yang sepertinya terlihat tidak baik baik saja.

" lo, udah mendingan ki ?" tanya prily yang masih melihat wajah pucat yuki.

Yuki menahan dirinya agar tidak menangis di depan semuanya, jika itu terjadi ntah apa yang akan ia jelaskan pada semuanya.

Jesica yang melihat punggung bergetar yuki, dengan diam menggenggam erat tangan sahabatnya, menyalurkan kekuatan agar yuki merasa lebih baik. Dan siap menceritakan semua masalahnya.
Bukan hanya jesica, tapi yang lainnya pun dapat melihat yuki yang menahan tangis. Mereka mencoba mengerti dan hanya diam sebelum yuki merasa lebih baik.

Audi menepuk punggung yuki, mengelusnya, menyalurkan ketenangan untuk hati yuki.

Enzy membawa tubuh yuki untuk menyender pada nya, dan perlahan membelai lembut rambut yuki dengan membisikan kata semua masalah pasti ada jalan keluarnya.
Membuat yuki terpejam merasakan setiap perhatian yang sahabatnya berikan.

Sedangkan prily, gadis itu memeluk yuki, ikut menyender pada tubuh yuki, agar gadis itu tau jika mereka akan selalu ada untuknya.

Ke empat para lelaki menatap mereka dengan perasaan penasaran, apa yang sebenar nya terjadi, sedangkan al sendiri belum menunjukan batang hidung nya.
Toni yang merasa ada hal yang tidak beres buru buru menghampiri al, melihat apa yang di lakukan lelaki itu.

Toni menghentikan langkah nya begitu melihat al yang terdiam dengan tatapan kosong.
" lo, gak papa ?" toni mendekat dan duduk di samping al.

" gue mengecewakan nya ton, apa yang harus gue lakukan sekarang "  toni terdiam mendengar perkataan al, mengecewakan ? Apa yang sebenar nya terjadi ? Toni berpikir keras dengan perkataan al.

" gue hampir saja melakukan hal buruk kepada yuki" jelas al lagi, yang kali ini dapat toni mengerti maksud dari ucapan sahabat nya.
Toni merasa bingung dan tak tau apa yang harus ia lakukan untuk menenangkan sahabat nya, karena bagaimana pun al bersalah.

Al bangkit dari duduk nya, membuat toni juga yang refleks ikut berdiri dan menatap al khawatir.

Al mendekati yuki yang terlihat begitu sedih bersama para sahabat nya.
Astaga, ternyata dia tak hanya mengecewakan yuki, tapi ia juga telah membuat kekasihnya sedih seperti ini.

Tanpa berpikir lagi al berlari keluar, menembus hujan yang turun yang mulai deras kembali. Semua mata menbelalakan matanya melihat apa yang al lakukan.

" alll.." teriak kevin namun tak di hiraukan oleh lelaki itu, al semakin menjauh ntah akan kemana.

Mendengar teriakan dan melihat al yang pergi, membuat yuki kaget, merasa khawatir kepada al.. Dan kesedihan nya kini semakin bertambah.

" eh ton, lo mau kemana ?" nino menahan toni yang akan menyusul al.

" gue mau nyusul al "

" lo jangan gila juga ton, di luar hujan deras, jangan cari mati " ujar kevin

" dan kalian akan membiar kan dia mati " teriak toni membuat semua nya terkejut.

Nino melepaskan cekalan tangan nya pada toni, membuat toni buru buru pergi untuk mencari al.
" kalian disini jaga mereka, gue akan bantu toni mencari al " ujar nino membuat kevin dan bani hanya mengangguk mengiyakan.
Kevin mengacak rambutnya merasa frustasi, ada saja masalah yang membuat semua nya jadi kacau.

Jesica menghampiri kevin, menenangkan kekasih nya yang terlihat kacau. Begitu pun dengan prily yang menanyakan apa yang terjadi, karena yuki sama sekali tidak mau bercerita.

" ki, apa yang sebenar nya terjadi. Apa al menyakiti lo ?" tanya audi begitu lenbut.. Berharap yuki mau sedikit bercerita.

" iya ki, kenapa semuanya jadi seperti ini. Lo lihat tadi al pergi begitu saja padahal diluar hujan deras, please cerita biar kita tau apa yang sebenarnya terjadi " sambung enzy membujuk yuki agar mau berbicara.

" gue gak marah sama dia, gue hanya merasa kecewa bukan hanya pada al, tapi pada diri gue juga. Gue hanya minta untuk dia memberikan gue waktu, karena gue pengen sendiri untuk menenangkan hati gue " jelas yuki yang juga tak menceritakan apa masalah sebenarnya.

Setelah mengatakan itu, yuki bangkit dan hendak mencari al. Namun buru buru di tahan oleh audi dan enzy.

" gak usah macem macem, udah tunggu aja disini" ujar enzy

" bener kata enzy, lo harus tetap disini, sudah ada toni dan nino yang mencari al " sambung audi membuat yuki menutup matanya.

Audi menarik yuki untuk duduk kembali di samping nya, menenangkan yuki agar dapat berfikir jernih.

Toni dan nino menghentikan langkah nya, mata mereka membuat begitu melihat al yang tergeletak tak sadarkan diri dengan beberapa luka yang ada pada tubuh al.
Toni berlari mendekati al, membalik tubuh al yang terkapar di sekitar bebatuan. kemungkinan al terpeleset
Dan jatuh di batu batu, hingga membuat luka luka itu ada.

" nin, cepat bantu gue " teriak toni yang berusaha mengangkat tubuh al.

Nino dan toni kini mengangkat tubuh al, membawa al kembali ke pos yang jarak nya lumayan jauh dari pos.






Salam dari saya sang penulis amatirrrr 😜😜


Love In AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang