part 28

840 114 34
                                    

***

Melihat al yang tak sadarkan diri, dengan beberapa luka di bagian tubuh nya. Membuat mereka langsung berlari membantu toni dan nino mengangkat tubuh al.

Yuki terdiam mematung, rasanya menyakitkan melihat orang yang dicintai nya terluka karena diri nya.

Audi menuntun yuki, mengajak sahabat nya mendekat pada al.
Sampai al dibaringkan, yuki masih terdiam, merasa tidak tau apa yang harus ia lakukan. Rasa kecewa yang masih bersarang dalam hatinya lah yang membuat ia ragu.

" kenapa bisa jadi gini sih ?" bani terlihat gusar melihat kondisi al.

" kayak nya al terpleset dan jatuh di bebatuan " jelas toni.

" kalian bisa gak sih, kalo ada setiap masalah.. Bisa gak ego nya saling di tahan. Udah tau situasi nya gak tepat gini.. Masihh ajaa, kalo udah jadi kayak gini kalian mau apa " kevin terlihat marah membuat semuanya terdiam.

" lo nyalahin yuki " jesica menatap kevin tak suka.

" bukan nyalahin jess, lo paham gak sih apa yang gue maksud "

" iya gue paham, paham banget kok. Secara tidak langsung lo kan mengarah ke situ "

Kevin mengacak rambut nya semakin kesal. " terserah lo deh jess ".

Jesica hendak kembali membalas ucapan kevin, namun buru buru enzy menahan nya, memberi kode agar jesica tidak berdebat dengan kevin, yang membuat masalah bertambah runyam.

" yukiii" lirih al membuat semua menoleh ke arah nya.

" bisa kalian tinggalin gue berdua dengan al, biar gue yang mengurus dia " ujar yuki membuat semua nya saling lirik dan kemudian meninggalkan yuki dengan al.

Yuki mendekat, duduk di samping al dengan tatapan yang tak terlepas pada semua luka itu.
Yuki meraih tas nya, mengambil kotak p3k dan perlahan mulai membersihkan semua luka itu dengan alkohol. Al meringis merasakan perih, namun di dalam hati nya ia merasa lega karena ternyata yuki masih peduli pada nya.

Dengan sangat pelan dan telaten, yuki mengobati luka kekasih nya.
Pandangan nya kini teralih pada al yang sedari tadi menatap nya dalam. Yuki masih terdiam, begitu pun dengan al yang tak tau harus memulai nya dari mana.
" yuki.. Aku .."

" kalo mau bicara nanti aja, sekarang lebih baik kamu istirahat dulu " yuki memotong perkataan al, lalu mengangkat kepala al dan di letakan  pada pangkuannya.

Al merasa sangat bahagia, karena akhirnya ia tau jika yuki masih mencintainya. Perlahan al menggenggam tangan yuki, sebelum memutuskan untuk terpejam karena rasa sakit dan nyeri kini mulai ia rasakan.

Al menggenggam tangan nya erat, seperti tak ingin melepaskannya.
Melihat al yang mulai tertidur, perlahan tangan nya mengelus luka yang terdapat pada wajah al. Kemudian berpindah ke rambut.. Membuat al semakin terlelap dalam tidur nya.

Kevin mendekati jesica, duduk disebelah nya. Jesica mencoba mengalihkan perhatian nya dari kevin, namun lelaki itu menahan nya. Menggenggam tangan jesica dan mengalihkan perhatian jesica untuk fokus menatap nya.

" jes, sorry " ujar kevin lembut.

Jesica terdiam, sebelum akhirnya mengangguk memaafkan kevin. Jesica berusaha agar tidak bersikap egois, karena ia tidak ingin kejadian seperti al akan terulang.

Kevin tersenyum menatap sang kekasih, dan perlahan menarik jesica dalam dekapanya.

***

Hujan mulai mereda, sedangkan hari terlihat semakin mengelap karena sore hari. Mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalan esok hari, karena melihat kondisi al yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan saat ini.

Al masih tertidur dalam pangkuan yuki, tidur nya sangat lelap mungkin efek dari rasa sakit nya.
Sebenar nya yuki merasa pegal dan keram di kaki nya, namun ia tahan karena tak ingin membangunkan al.

" ki, lo gak capek ?" tanya nino yang mendekati yuki.

" pegel sihh, tapi yaudah lah gak papa "

" yaudah di baringin di bawah aja, biar gue bantu " toni berniat mengangkat tubuh al namun yuki melarang nya.
" gak usah ton, biarin aja, kasian juga kalo harus dibaringin di bawah " yuki tersenyum berusaha meyakinkan toni.

" yaudah kalo itu mau lo" toni menghela nafasnya dan duduk di samping yuki.

" ki " panggil toni, membuat yuki menoleh ke arah nya.

" kenapa ?" tanya yuki .

" ada yang pengen gue tanyain ?"
Yuki mengerutkan kening nya.

" apa ?, audi ?" tanya yuki yang mencoba asal tebak.
Toni mengangguk mengiyakan, membuat yuki menghembuskan nafas nya, tak menyangka jika tebakan nya benar.

Toni melirik audi yang sedang mengobrol bersama enzy, dan tak memperhatikannya.
Yuki mengikuti arah pandang toni, dan hanya tersenyum begitu tau lelaki di samping nya memang menyukai sahabat nya.

" kalo lo beneran cinta sama audi, lo harus berusaha lebih keras lagi. Audi sedikit mengalami trauma yang membuat dia susah untuk kembali mempercayai cinta.
Dulu audi pernah disakiti oleh tunangan nya, yang berselingkuh dan bercinta di depan mata audi. Dan yang membuat audi trauma,bukan hanya perselingkuhan nya, tapi tunangan nya juga sangat kasar dan selalu melukai audi. Jadi bukan hanya hati tapi fisik nya juga tersakiti. Karena itu lah dia jadi pendiam seperti sekarang " toni terdiam mendengar penjelasan yuki. Tidak menyangka jika separah itu luka yang pernah audi alami.

" yuki " gumam al mengalihkan perhatian yuki dan toni.
Yuki melihat al menatap nya dan berusaha bangkit dari pangkuan yuki.

" kenapa ? Ada yang sakit ?" tanya yuki yang melihat al meringis memegang bahu nya.

" gak papa "

" terus mau apa ?, sini tiduran lagi aja "
" gak papa yuki, kamu pasti capek kan, biar aku nyender aja " ucap al yang kini sudah menyender pada tembok.

" yaudah gue kesana dulu ya " toni meninggalkan yuki dan al, membiarkan mereka berdua agar cepat menyelsaikan masalah nya.

Al menatap yuki dalam, begitu pun dengan yuki yang balas menatap nya.

" yuki, aku minta maaf, aku tau aku salah, tapi bisakah kamu memarahi ku saja atau memukul ku sampai babak belur juga gak papa, asal jangan menjauhi ku " terdengar sangat lirih perkataan al. Membuat yuki tak tega dan menggeleng menatap al.

" gak usah bahas ini lagi al, aku udah maafin kamu, aku bukan nya marah juga sama kamu, hanya saja aku merasa kecewa, bahkan kecewa pada diri sendiri juga. Aku hanya ingin melakukan itu setelah kita menikah, itu pun jika memang kamu jodoh ku " ujar yuki

" aku pastikan kamu itu jodohku yuki, hanya aku yang akan menikahi mu, dan kamu gak boleh menikahi pria lain " yuki menahan tawa nya, melihat sifat posesif al yang mulai keluar lagi.

" jika tuhan menakdirikan kita berjodoh. Jika tidak, emang kita bisa melawan ?" yuki sengaja menggoda al.

" sudah ku katakan, hanya aku yang akan menikahi mu, bila perlu sepulang dari sini aku akan langsung melamar mu dan menikahi mu, gimana ?" tawar al membuat yuki membulat kan matanya. Tak menyangka jika al bisa seposesif ini pada nya. Namun disisi lain, yuki merasa bahagia karena dengan begitu al benar benar mencintainya.

Yuki memukul lengan al merasa gemas, melupakan luka luka kekasih nya.

" awww.. " ringis al membuat yuki kaget dan menyadari nya.

" eh.. Sory sory al gak sengajaa " yuki terlihat panik memeriksa luka al yang kembali mengeluarkan darah.

Sedangkan al hanya tersenyum melihat yuki yang begitu panik, melupakan rasa sakit pada tangan nya. Dan menarik yuki kedalam pelukan nya, mendekap sang kekasih dan mencium dalam kening yuki. Membuat yuki terpejam merasa nyaman.




Udah baikan tuhhh..
Btw aku mau nanya dong? Kalian lebih suka pasangan kalian posesif apa yang cuek gitu wkwk ???

Love In AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang