***
Ke esokan hari nya mereka semua telah bersiap untuk kembali melanjutkan perjalanan, walaupun awal nya semua tidak menyetujui karena kondisi al yang memang masih blum sepenuh nya baik. Namun lelaki itu terus memaksa dan meyakin kan jika kondisinya baik baik saja, dan mampu untuk melanjutkan perjalanan yang hanya tinggal setengahnya lagi.
Jalanan yang semakin menanjak dan terjal, membuat mereka semua harus ekstra hati hati, apa lagi melihat kondisi al. Yuki menghela nafasnya, mengigat ia pun memiliki sifat keras yang sama dengan nya. Dengan perlahan yuki membantu al di setiap langkahnya, menuntun dan memegang erat lengan sang kekasih.
Matahari yang bersinar sangat terik membuat mereka semua merasa panas dengan keringat yang mulai membanjiri tubuh nya.
" bisa istirahat sebentar gak gusy, sumpah gak kuat gue capek ". Keluh prily menghentikan langkahnya.
" panas nya sih yang bikin gak kuat ". Sambung enzy.
" iya bener, masih mending istirahat bentar aja dulu, kasian juga al nya ". Ujar yuki melirik al.
" nggak kok, aku masih kuat sayang ". Elak al berusaha meyakinkan yuki.
" kuat pala lo, jalan lo aja udah keseret seret gitu ". Seru kevin dan al hanya mendengus.
" di depan sana ada saung, lumayan lah buat di jadiin teduhan, disana kita tidak akan terkena terik matahari, karena dilingkupi pepohonan, dan ada buah cantigi juga disana ". Jelas yuki, membuat mata mereka berbinar begitu mendengar buah cantigi.
" yaudah, ayo ayo.. Cepat ". Girang prily.
" yee.. Katanya capek lo ". Jesica menoyor kepala prily, sehingga membuat gadis munggil itu mengerucutkan bibir nya kesal.
Bani yang melihat kekasihnya sangat menggemaskan langsung menarik tangan prily, berjalan di depan.
Setelah jarak mereka lumayan jauh, tanpa aba aba bani mencium bibir prily singkat, membuat gadis itu terdiam mematung karena terkejut.
" habis nya kamu ngegemisin banget ". Bisik bani yang membuat prily kembali tersadar. Dan langsung memukul lengan bani keras, sehinga membuat bani meringis sakit.
" rasain, makanya jangan modus ". Prily menjulurkan lidah nya, sebelum meninggalkan bani.
" prilyyy.. Tungguuuu". Teriak bani dan mengejar prily.
Sesampai nya disaung, mereka semua melepaskan lelah dan penat yang mereka rasakan. Rasa panas nya sangat menyiksa mereka.
Sedangkan kevin langsung asik memetik dan mengumpulkan buah cantigi yang memang tumbuh di sekitaran saung.
Jesica mendekat dan membantu kevin, sesekali jesica pun memakan buah cantigi langsung dari tanaman nya, dan rasanya lebih segar." buat apa sih vin, ngambil banyak banyak ?" tanya nino yang heran melihat kevin begitu semangat mengumpulkan buah cantigi.
" sekalian buat gue bawa pulang juga, buat oleh oleh ". Ujar kevin membuat yang lain tertawa.
Sedangkan nino hanya menggelengkan kepalanya.
" kira kira dari sini ke puncak masih butuh waktu berapa jam lagi ki ?" tanya toni melirik yuki.
" sebentar lagi kok, palingan juga sekitar satu sampe dua jaman lagi ". Sahut yuki tersenyum.
" yaudah ayok, kita lanjutin lagi aja, gak sabar gue " ajak kevin penuh semangat.
" santai aja, ini juga masih siang. Lo gak liat kondisi nih bocah ". Sahut toni melirik al.
" eh iya iya, sory deh gue lupa ". Tawa kevin dan al hanya memutar matanya jengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Adventure
Novela Juvenilpetualangan yang mendatangkan cinta, bertemu tanpa di sengaja, terjebak di dalam hutan bersama, hingga tanpa merek sadari cinta juga ikut adil di dalam nya. di awali dari ke lima gadis yang bersahabat dan begitu mencintai alam, yang melakukan suatu...