열넷

8.1K 1.3K 61
                                    

(All Cr : Pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(All Cr : Pinterest)

💐 Red Carnation 💐
Snawing_na

Jaemin POV 🐇

Perjalanan kami ditemani oleh tetesan air hujan yang terbilang cukup deras serta alunan musik yang amat sangat lembut. Mataku bahkan sesekali terpejam karena terlalu terbawa suasana. Dan sepertinya orang disampingku ini tidak ada niatan untuk berbicara.

"Kamu mengantuk ?" Akhirnya suara itu terdengar juga ditelingaku. Aku menatap wajahnya yang masih fokus pada jalanan.

"Aku tidak, kita akan kemana ?"

"Rumahku"

"Y-ya ?!" Gila saja orang ini. Membawaku ke rumahnya ? Otakku rasanya sudah menjerit tidak karuan, ingin memaki lelaki sipit itu. Yaa walaupun sebenarnya tidak ada masalah dengan itu. Tapi tunggu, membayangkan Jeno memperkenalkanku pada keluarganya membuat wajahku merona hebat.

"Aku akan mengajakmu makan malam bersama, setiap awal bulan keluargaku akan mengadakan makan malam besar" dan dengan tanpa bersalahnya lelaki bermata sipit itu tersenyum lebar. Astaga jantungku yang malang.

Masalahnya adalah bagaimana caraku menghadapi keluarganya ? Seumur-umur aku hanya pernah bertemu keluarga Renjun dan Haechan. Itupun tidak pernah berlama-lama. Dan permasalahan terbesar lainnya adalah bagaiamana jika Jeno, lelaki kelebihan kalsium ini berbicara yang aneh-aneh ? Hell! Aku masih ingat bagaimana lelaki ini mengenalkanku kepada kakaknya. Astaga memikirkan hal tersebut malah membuat rona merah diwajahku semakin menggila.

"Tenanglah, kita hanya akan makan malam, mereka tidak akan menggigitmu" jemari besar milik Jeno menggenggam tanganku. Mengelusnya dengan sangat lembut.

Jika boleh jujur aku sangat menikmati semua perlakuan lembut Jeno. Memang selama ini aku selalu mendapatkan perlakuan seperti itu dari keluargaku dan sahabatku. Namun, entah mengapa rasanya berbeda jika itu Jeno.


Author POV

Kedua lelaki itu kini tiba didepan sebuah gerbang rumah yang terlihat sangat megah. Mungkin lebih tepat untuk disebut istana menurut Jaemin. Keluarga Jaemin memang kaya raya, namun dapat terlihat jelas perbedaan rumahnya dengan rumah Jeno.

Jika rumah Jaemin memiliki gaya kebaratan atau rumah-rumah modern pada umumnya, berbeda dengan Jeno, rumah itu memiliki gaya tradisional yang terkesan mewah. Sebuah kolam ikan besar menyambut kedatangan mereka. Suara gemericik air membawa ketenangan bagi siapa saja yang mendengarnya.

"Rumahmu sangat indah" sebenarnya Jaemin hanya menggumam dengan nada yang sangat pelan. Namun sayangnya telinga Jeno masih terlalu peka untuk mendengar gumaman tersebut.

"Anggap saja seperti dirumahmu"

Entah setan apa yang merasuki Jeno sehingga membuat lelaki itu dengan lancangnya mendaratkan tangannya dipinggang ramping Jaemin. Dan sepertinya pemilik pinggang tidak merasa keberatan akan perlakuan itu. Justru wajahnya kini malah memerah seperti kepiting rebus.

Red Carnation [NOMIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang