열일곱

8.4K 1.2K 44
                                    

(All Cr : Pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(All Cr : Pinterest)





JAEMIN POV

Aku saat ini masih tertunduk malu dihadapan seluruh anggota keluarga Lee. Kejadian tadi pagi sungguh terus berputar diotakku. Aku tidak tau apa yang membuatku menerima perlakuan lelaki bermata sabit itu begitu saja.

"Na, habiskan sarapanmu" Jeno menggenggam jemariku yang meremat dibawah meja. Ia mengusapnya untuk menyalurkan ketenangan.

Aku bisa melihat tatapan menggoda dari keluarga Lee melalui ekor mataku. Terutama Lami, adik perempuan Jeno yang memergoki kami tadi pagi.

Remaja perempuan itu bahkan menggoda sang kakak habis-habisan disela kegiatan menyantap sarapannya.

"Ekhem! Apakah kalian hari ini ada kelas ?"

Ayah Jeno berusaha memecah kecanggunganku. Walaupun sebenarnya aku yakin ia masih ingin menggoda Jeno. Terbukti dengan smirk yang terkadang ditujukan untuk sang putra.

Jeno ? Ahh dia hanya memutar bola mata malas menanggapi reaksi keluarganya yang menyebalkan.

"Kami tidak ada kelas hari ini"

"Ohh~ lalu kamu akan langsung pulang Jaemin ?"

Ibu Jeno yang berada diujung meja makan bertanya padaku dengan raut wajah murungnya. Aku hendak menjawab pertanyaan itu dengan sebuah anggukan sebelum.

"Aku akan mengajaknya jalan-jalan mom" si sipit disampingku ini bersuara seenak hatinya. Membuat aku menoleh kearahnya dengan tatapan tajam yang justru membuat ia terkekeh.

"Yak Jeno! Cepat jadikan Jaemin kekasihmu" wajahku kembali merona saat mendengar perintah dari Seulgi Noona.

"Sabarlah Noona, tadi pagi juga kalau bukan karena si setan kecil itu aku sudah menjadi kekasihnya" Jeno berucap dengan bibirnya yang mencebik kesal. Astaga rasanya ingin aku tendang saja bokong lelaki disampingku ini.

"Yak! Siapa yang Oppa sebut dengan setan kecil ?!"

"Tentu saja kamu Lee Lami!"

"Oppa! Lihat saja aku tidak akan membelikanmu ice cream mochi lagi!"

"Eihh~ Lami yang sangat cantik jangan seperti itu eum ? Oppa hanya bercanda heung~ maafkan Oppa ya ?" Sialan, aku harus menahan gelak tawaku saat lelaki sipit ini berucap dengan nada yang mendayu dan dibuat seimut mungkin.

"Aku akan memaafkan Oppa tapi dengan satu syarat!"

"Ayay captain! Oppa akan mengabulkan semua permintaan tuan putri" Jeno menegakkan badannya dan memberikan hormat pada sang adik.

"Izinkan aku ikut jalan-jalan dengan kalian eum ?"

"Haish! Dasar anak ini!" Aku tidak bisa lagi menahan kekehanku saat ini. Wajah Jeno benar-benar lucu saat manyun.

Red Carnation [NOMIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang