Author POV
Suara jarum jam menghiasi kamar Jaemin. Kini diruangan itu hanya ada si manis dan Jeno.
Lelaki tampan itu duduk dipinggiran kasur Jaemin. Jemarinya mengusap lembut punggung tangan Jaemin yang tertancap selang infus.
"Apakah parah ?" Jeno menanyakan hal tersebut sambil memandang punggung tangan kekasihnya.
Jujur saja Jaemin tidak mengerti. Ia hanya diam dengan raut wajah kebingungan yang sangat menggemaskan.
"Apakah sakitmu parah ?" Kini manik berwarna hitam legam itu memandang wajah Jaemin.
"E-eoh! Tidak, aku hanya sedang tidak enak badan"
Senyuman manis yang sedikit dipaksakan terukir diwajah Jaemin. Ia tidak ingin membuat kekasihnya khawatir.
"Lalu kenapa ini terpasang ditanganmu ?" Jeno lagi-lagi mengusap punggung tangan Jaemin dengan sangat lembut.
"Eumm~ keluargaku itu sangat over protektif, jadi sedikit saja aku sakit mereka akan meminta dokter keluarga untuk menginfusku" kekehan manis keluar dari belahan bibir ranumnya. Bahkan kekehannya saja terdengar indah di telinga Jeno.
Senyuman khas milik Jeno terukir diwajahnya. Lelaki tampan itu kini menyematkan jemari Jaemin yang sangat pas digenggamannya. Mengecup punggung tangan tersebut walaupun sedikit terganggu dengan selang infus.
"Aku sangat mencintaimu Na"
"Me too~"
Jeno mendekatkan tubuhnya pada Jaemin. Berusaha mengikis jarak yang ada. Wajahnya semakin mendekat dan Jaemin memejamkan matanya.
Sebuah kecupan lembut mendarat dibelahan bibir ranum Jaemin. Jeno menatap wajah manis Jaemin yang masih memejamkan mata.
Perlahan lelaki tampan itu menjauhkan wajahnya. Kembali memandang paras indah milik kekasihnya. Ibu jarinya mengusap belahan bibir ranum Jaemin yang terlihat sedikit pucat. Dan setelahnya mereka saling melempar senyuman manis.
🙈
Sementara itu diruang keluarga, keempat orang lainnya sedang asik menonton televisi dengan beberapa cemilan yang dibawa oleh Haechan.
"Haahh~ aku tidak menyangka akan secepat ini" Renjun duduk disofa dengan secangkir teh hangat yang dibawanya.
Ahh mereka memang selalu menganggap rumah ini seperti rumah mereka sendiri. Keluarga Jaemin yang memintanya.
"Ada apa ?" Haechan berucap dengan mulut yang masih asik mengunyah keripik.
"Nana dan Jeno, mereka sepasang kekasih saat ini"
"APA ?!!" Somi dan Haechan membolakan mata mereka tidak percaya. Bahkan keripik yang hendak dimakan oleh Haechan jatuh begitu saja.
"Uwaah! Jeno Oppa memang hebat"
"Kapan Jeno menyatakan perasaanya ?!"
"Saat ditaman bermain tadi"
"Aku sudah menyangka mereka memiliki perasaan satu sama lain" Somi yang tadinya masih terlihat terkejut kini ikut masuk dalam pembicaraan tersebut.
"Tapi kurasa tidak ada salahnya bukan ?"
Renjun menyesap tehnya dengan gaya yang sangat elegan. Ohh jangan lupakan keluarga Renjun yang merupakan keluarga bangsawan didaerah asalnya.
"Heum! Kamu benar, Jeno sepertinya orang yang tepat untuk menjaga Nana dan aku senang Nana tidak menyiksa hatinya karena penya- akh!"
Haechan memekik kesakitan saat pinggangnya ditendang oleh Renjun. Lelaki berdarah China itu menatap tajam Haechan memberikan kode bahwa apa yang akan diucapkannya itu tidak seharusnya terucap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Carnation [NOMIN] ✔
Fiksi PenggemarRed carnation means love and deep affection Warn bxb 🚫 «Highest Rank» #3 - nomin [10-02-2021] #1 - nojaem [19-11-2020] #5 - nomin [23-10-2020] #1 - jenoxjaemin [10-07-2020] #2 - jenoxjaemin [16-06-2020] Start : 14 Februari 2020 End : 29 April 2020