스물 여덟

7.4K 1K 13
                                    

Pintu utama resort terbuka, menampilkan Jeno yang sudah dalam kondisi berantakan dan Jaemin dalam gendongannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu utama resort terbuka, menampilkan Jeno yang sudah dalam kondisi berantakan dan Jaemin dalam gendongannya.

Semua mata disana terkejut melihatnya. Bahkan saking terkejutnya Haechan menjatuhkan piring yang dipegangnya sampai pecah.

Keluarga Na langsung berlari menghampiri. Mengambil alih tubuh Jaemin yang sudah tidak sadarkan diri dari Jeno.

"Panggil ambulans!!"

Renjun bergerak cepat menekan nomor ambulans di ponselnya. Ia juga terkejut sama seperti Haechan, tapi untuk saat ini ia harus tetap mengendalikan diri. Jaemin membutuhkannya saat ini.

Ayah Jaemin menangani putra manisnya itu dengan alat seadanya. Jeno hanya terdiam kaku ditempatnya. Bahkan ia tidak tau harus berbuat apa saat masker oksigen menyelimuti sebagian wajah kekasihnya.

"Jeno ada apa sebenarnya ?"

Ibu Jeno menghampiri putra satu-satunya itu dan mengelus punggung Jeno, berusaha menenangkan. Ia tau jika Jeno sedang kalut.

"A-aku tidak tau, N-Nana m-mengeluh sakit didadanya"

Nada suara Jeno terdengar sangat bergetar. Tidak seperti Jeno yang biasanya. Sepertinya lelaki tampan itu akan menumpahkan air matanya jika tidak ada seorangpun disana.

Hingga tidak lama kemudian suara sirine ambulans menyapa indra pendengarannya. Seorang dokter setengah baya terlihat membantu Ayah Jaemin memindahkan tubuh kekasihnya masuk kedalam ambulans.

"Jeno ikut denganku"

Perintah tegas itu membuat tubuh Jeno bergerak dengan sigap mengikuti langkah Ayah Jaemin. Meninggalkan sumua orang yang tengah membereskan barang-barang. Mereka akan menyusul nanti ke rumah sakit, itu kata Ayah Jeno.

Didalam ambulans Jeno tidak pernah melepas genggaman tangannya pada tangan Jaemin. Ia terus mengecupi punggung tangan itu. Berharap dengan cara tersebut Jaemin dapat membuka matanya.

Kedua orang lainnya yang melihat hal tersebut hanya bisa saling memandang. Hingga akhirnya suara Ayah Jaemin memecah keheningan.

"Dia anak yang kuat, percayalah"

Ayah Jaemin berkata dengan senyum yang sangat dipaksakan. Berusaha menghibur Jeno walaupun sebenarnya ia juga sama hancurnya dengan lelaki tampan itu.

🚑

Ambulans mereka menuju rumah sakit keluarga Na. Dan untungnya rumah sakit itu tidak terlalu jauh dari resort keluarga Na.

Red Carnation [NOMIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang