서른

12.6K 1.2K 261
                                    

(Play sound nya biar lebih ngefeel)

29 Mei 2020

Seminggu berlalu semenjak pemberitahuan Jaemin akan dioperasi. Lelaki manis itu menjadi sedikit lebih ceria dari biasanya. Bahkan ia sudah bisa terkekeh saat Jeno melontarkan candaan.

Selama seminggu itu pula Jeno selalu berada disisinya. Memberikan semangat pada lelaki manis tersebut. Siap siaga saat Jaemin yang tiba-tiba berteriak kesakitan.

Yaah seminggu waktu yang cukup lama bagi Jaemin menahan denyutan yang menggila pada jantungnya.

Terkadang ia meraung kesakitan hingga kesadarannya hilang. Jeno lah yang selalu ada disisinya. Menggenggam tangan Jaemin tanpa ada niat melepaskannya.

Hari ini Jaemin terlihat sangat gembira. Operasinya akan dilaksanakan dua hari lagi. Dan Jeno juga berjanji hari ini akan membawanya ke taman bunga yang berada di rumah sakit tersebut.

Lelaki manis itu terlihat sangat cantik walaupun hanya dengan balutan baju rumah sakit dan cardigan berwarna cream yang melapisi tubuhnya.

Seulgi membantu lelaki manis itu untuk duduk dikursi rodanya. Ahh Seulgi, Dokter Cho meminta suster itu untuk mendampingi Jaemin selama masa perawatannya.

"A-apakah aku terlihat sangat pucat Seulgi noona ?"

"Astaga~ tentu saja tidak, lihatlah wajah ini sangat manis, Jeno pasti akan terpesona padamu"

"N-noona!"

Seulgi mengulas senyuman diwajah cantiknya. Lelaki manis itu sudah melalui penderitaan yang cukup berat.

Suara pintu terbuka mengalihkan atensi keduanya. Lelaki bermata sabit yang ditunggu-tunggu oleh Jaemin akhirnya tiba. Senyum lebar menghiasi wajah manisnya.

"Sudah siap ?"

"Eum!"

"Obatmu sudah diminum ?"

"Sudah!"

"Baiklah~ ayo kita pergi-Noona aku pinjam Nana dulu ya"

"Baiklah~ hati-hati eum"

"Okee~"

Jeno meraih pegangan kursi roda Jaemin. Mendorong kursi roda tersebut keluar menuju taman bunga yang berada di bagian belakang gedung rumah sakit.

Pancaran kebahagiaan terlihat jelas di manik indah milik Jaemin. Lelaki manis itu tidak henti mengulas senyumannya saat melihat hamparan bunga yang menerbangkan aroma harum.

Jeno menghentikan dorongannya pada kursi roda Jaemin. Ia tersenyum saat melihat raut bahagia diwajah Jaemin.

"Terakhir kali aku ke taman bunga juga denganmu"

Jaemin terkekeh saat mengingat hal tersebut. Lengan kekar Jeno melingkar di tubuhnya. Mengecup pucuk kepala Jaemin dengan penuh cinta.

"Setelah kamu sembuh aku akan mengajakmu ke taman bunga yang lebih indah"

"Benarkah ?!"

"Eum, oleh karena itu, cepatlah sembuh sayang, aku akan selalu berada disisimu"

"Aku akan berusaha Jeno"

Jaemin mengusap lengan kekar Jeno yang melingkar ditubuhnya. Keduanya menikmati waktu mereka dengan sangat baik. Jeno terkadang melemparkan candaannya pada Jaemin. Lelaki bermata sipit itu sangat menyukai alunan lembut tawa Jaemin.

"Jeno~"

"Hmm"

"Saat nanti sudah lulus kamu ingin mengambil spesialis apa ?"

Red Carnation [NOMIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang