여섯

13.5K 1.9K 30
                                    

(All Cr : Pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(All Cr : Pinterest)


Red carnation means love and deep affection


































































Sudah hampir setengah jam aku terdiam semenjak kejadian di mana lelaki bermata sipit yang berada dihadapanku ini mengusap ujung bibirku. Wajahku sepertinya masih terlihat merah.

"Na Jaemin, kamu tidak apa-apa ? Wajahmu sangat merah, apa kamu demam ?" Hampir saja tangan itu menyentuh dahiku jika aku tidak langsung berdiri.

"Aku ketoilet sebentar"

Dengan langkah cepat aku berlari ke toilet yang berada dikedai tersebut. Astaga jantungku rasanya begitu sesak. Tidak, ini bukan karena penyakitku yang kambuh, melainkan rasa yang membuncah entah apa itu.

Sekitar sepuluh menit aku menghabiskan waktu didalam toilet. Setelah dirasa jantungku kembali berdetak normal aku keluar dari toilet tersebut.

"Kamu benar tidak apa-apa ?"

Aku membalas pertanyaan itu dengan anggukan singkat. Kembali duduk dan menyantap es krimku yang terlihat sudah mulai meleleh.

Kami berdua menikmati suasana dikedai es krim ini dengan sesekali berbincang. Atau lebih tepatnya aku yang mendengarkan perbincangan dari lelaki bernama Lee Jeno itu. Aku terkadang bingung mengapa lelaki ini sangat suka berbicara seperti Haechan. Apakah dia salah masuk jurusan ?

🐚

Setelah dari kedai es krim Jeno membawaku langsung ke kampus. Ahh ya aku sekarang mulai bisa memanggil namanya, bukan hanya menyebutnya dengan lelaki mata sipit atau orang aneh lagi.

"Jalannya biasa saja! Jangan terlalu lama, jangan terlalu cepat!"

"Baiklah tuan putri"

"Yaak!"

Seperti itulah kira-kira perdebatanku dan Jeno sebelum berangkat menuju kampus. Dan untungnya lelaki itu menyetir dengan kecepatan normal setelahnya.

Dan tebak apa yang terjadi saat aku dan Jeno sampai dikampus. Yaa semua mata memandang kearahku dan Jeno. Mereka sepertinya bertanya-tanya mengapa aku yang sangat jarang tersentuh ini bisa dekat dengan lelaki bermata sipit itu.

Aku sebenarnya tidak masalah mendapatkan tatapan seperti itu dari mereka. Karena aku memang sudah terbiasa. Namun, bagaimana dengan Jeno ? Aku hanya takut dia menjauhiku. Bukan karena aku memiliki hati padanya, melainkan dia satu-satunya orang yang tidak canggung didekatku.

Red Carnation [NOMIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang