05 : Menyadari

6.3K 606 49
                                    

•••

Sedikit demi sedikit hal tersembunyi akan terkuak...

•••

Yoongi mengobati luka di tangan Jungkook, sedangkan Namjoon hanya bisa bergidik ngeri menatap luka itu. Walaupun Jin adalah seorang dokter namun keberadaannya tidak selalu ada di rumah.

"Kau selalu berbohong, Jung... Sebenarnya ada apa denganmu?" Protes Namjoon kesal.

Jungkook hanya bisa menatap ke arah jendela, dengan perasaan pasrah. Namjoon menatap wajah pucat itu, rasanya semakin lama ia pusing dibuat bingung dengan sifat Jungkook.

Yoongi tidak berniat berkata apa-apa, terlampau malas dan ribet. Bibir miliknya hanya akan mengatakan hal-hal yang benar-benar penting.

"Jungkook, kau aneh sekali. Jangan berbohong, lagi." Yoongi membalut tangan Jungkook dengan perban, setelah memberikan obat merah.

Jungkook tidak seperti dulu lagi yang akan meringis, jika luka miliknya terkena obat merah. Sekarang Jungkook hanya diam, dan matanya pun tidak menentu arah ingin melihat apa.

"Luka kecil saja, kak... Tidak perlu sepanik itu," Namjoon menatap Jungkook tidak percaya, adik manja milik mereka telah sirna. Yoongi hanya melirik sedikit melihat wajah Jungkook.

"Jangan main-main Jungkook, lukamu ini kalau terbuka terus, kau bisa kehabisan darah! Lagi pula bisa saja akan membekas di tanganmu jika tidak cepat-cepat diatasi." Protes Namjoon untuk yang kesekian kalinya.

Jungkook hanya mengangguk-angguk, tidak perduli mungkin.

Sekarang Jungkook lebih sering menyendiri di kamar, ia akan mencari makanan jika lapar saja. Jungkook akan meminta tolong kepada salah satu pembantu untuk membawakannya makanan ke kamarnya yang tepat berada di lantai dua.

---

Jimin sesekali melirik ke arah Jungkook yang tengah menyantap hidangan makan malam mereka, wajah miliknya kentara dengan pucat dan bola matanya sangatlah redup.

Saat mata Jimin melihat jari-jari milik Jungkook yang terperban membuat mata miliknya membola seketika karena keterkejutan, "hey, Jung... Tanganmu kenapa?" Bisik Jimin khawatir.

Jungkook hanya acuh tak acuh, ia melanjutkan makannya dan menghiraukan pertanyaan Jimin.

Jimin khawatir, sesekali Jimin menyenggol Jungkook dan menanyai kondisinya. Jungkook selalu membalas Jimin dengan kata yang sama.

"Aku baik, kak... Sudahlah, aku hanya kecapean aja,"

Jimin hampir frustasi dibuatnya, karena kata-kata itulah yang selalu keluar dari bibir tipis miliknya.

Taehyung yang sedari tadi memperhatikan Jimin, langsung bertanya dengan isyarat mata. Jimin hanya menggidikkan bahu miliknya dan mata miliknya menunjuk ke arah Jungkook.

Walau hari minggu sekalipun, Ayah mereka yang menyandang status kepala keluarga akan terus mencari nafkah. Sekarang ia tidak ada di meja makan bersama yang lain, begitu pula Jin.

Yoongi, dan Namjoon hanya bisa tutup mulut soal masalah Jungkook. Saat melihat adiknya memohon seperti itu membuat mereka tidak tega.

Ibu tengah sibuk memberi kasih sayang kepada Hyunbin, "sayang makannya yang pelan..." Ucap Yuna.

Hyunbin hanya mengangguk cepat, "Jungkook kau tidak makan udangnya?" Tanya Hyunbin dengan mulut yang masih di penuhi makanan.

Hyunbin bukanlah tipe anak gendut yang karena hal itu dia jadi sering terkena asma, bukan seperti itu. Hyunbin adalah anak yang daya tahan tubuhnya lemah, namun memiliki nafsu makan yang tinggi.

Just Give Me The Same Love | •JJK•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang