•••Wooshin menatap datar ke arah Hyunbin, yang terlihat sok begitu akrab. Ia menepuk jidat dalam hatinya saat melihat sahabatnya, Jaewook yang dengan akting bodoh miliknya yang menerima keakraban miliknya itu.
Salah satu cara agar rencana selanjutnya milik Hyunbin tercekat dan tercegah.
Jaewook melirik ke arah Wooshin, "Woo, biar aku yang tanya." Wooshin mengangguk mengerti.
Mereka berdua mendekati Hyunbin, dan meminta untuk meninggalkan mereka berdua dengan Hyunbin.
"Kak, kami berdua mau terus terang ke kak Hyunbin..." Itu Wooshin dengan tampilan mimik wajah datarnya, membuat Hyunbin merasa ingin bermain lebih lama.
Hyunbin tersenyum tipis, "ya?"
Jaewook langsung menatap lamat ke arah Hyunbin, "kak, sebenarnya ada apa dengan Jungkook? Dia kenapa sih? Dia sakit? Ada urusan apa dia? Sampai nggak masuk seminggu lebih," Tanya Jaewook dengan lidah cepat miliknya, ia begitu terlihat khawatir.
Wooshin menepuk jidatnya, "bukan gitu, Jae!" Bisik Wooshin sedikit mencubit punggung Jaewook.
Jaewook menegang ia berdesis dalam hatinya, ia juga mengumpati Wooshin karena mencubitnya seperti ini.
"Yah, intinya kami mau kakak jujur aja..." Hyunbin tersenyum lalu menggidikkan bahunya.
"Tidak, aku tidak bisa memberitahu kalian..." Singkat Hyunbin menopang dagunya di tangan kanannya, lalu tersenyum cukup lebar dengan sorot mata tajam.
Senyuman miliknya itu membuat Jaewook maupun Wooshin berdecak melihat hal itu. Kesal? Tentu saja.
"Kenapa tidak?" Datar Wooshin angkat bicara.
Kedua bola mata milik Hyunbin menggambarkan kepuasaan dan kelicikan miliknya akan permainan yang ia mainkan seperti ini, "Karena-" belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya.
Kring kring kring!
Hyunbin tersenyum tipis, "Ups! Sudah masukkan, kalau gak salah setelah ini jam olahraga. Bukannya kalian berdua harus siap-siap?" Jaewook menatap kesal ke arah Hyunbin.
Jaewook mengepal kuat rasanya ia ingin meludahi wajah licik miliknya itu, "Ck! Ayo Woo," ajak Jaewook walau terdengar decakan kekesalan dari bibirnya.
Wooshin menatap dingin ke arah Hyunbin, "Hyunbin-ssi, jangan berbuat hal yang berlebihan... Ingat statusmu di keluarga Kim," bisik Wooshin membuat Hyunbin membungkam mendengar hal itu.
Hyunbin menggigit ujung bibirnya, kerutan di dahinya tercipta begitu saja saat mendengar bisikan itu. Merinding mungkin.
---
Jaewook tidak bisa fokus pada pembelajaran yang tengah di terangkan, pikirannya bertanya-tanya akan keberadaan sahabatnya itu.
Wooshin melirik ke arah Jaewook yang tengah berdecak sana-sini, "Shhtt... Jangan banyak berdecak, Jae!" Kesal Wooshin menyahuti decakan itu dengan membisik.
Jaewook enggan menatap ke arah Wooshin, ia tiba-tiba saja langsung bangkit dari tempat duduknya, hal itu membuat keterkejutan untuk satu kelas maupun Wooshin sendiri.
"Kali ini ada masalah apa lagi sama saya, Lee Jaewook!?" Sahut guru paruh baya itu.
Jaewook menatap Wooshin sekilas, "saya izin pulang, pak." Ucap Jaewook singkat, tentunya membuat Wooshin sangat terkejut mendengar hal itu.
"Hey, siapa yang bolehkan kamu pulang Lee Jaewook?!" Kesal guru paruh baya itu dengan nada amarah miliknya karena tidak terima dengan perilaku muridnya yang tidak sopan seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Give Me The Same Love | •JJK•
Fanficᴍᴇɴɢɪɴɢɪɴᴋᴀɴ ꜱᴇʙᴜᴀʜ ᴋᴀꜱɪʜ ꜱᴀʏᴀɴɢ ᴍᴇᴍᴀɴɢɴʏᴀ ᴛɪᴅᴀᴋ ʙᴏʟᴇʜ, ʏᴀ? ꜱᴇᴅɪᴋɪᴛ ꜱᴀᴊᴀ ᴅᴀʀɪ 100% ɪᴛᴜ ᴛɪᴅᴀᴋ ʙɪꜱᴀᴋᴀʜ ᴍᴇᴍʙᴇʀɪᴋᴜ ꜱᴇᴛɪᴅᴀᴋɴʏᴀ 1% ᴅᴀʀɪ ꜱᴇᴍᴜᴀ ᴋᴀꜱɪʜ ꜱᴀʏᴀɴɢ ʏᴀɴɢ ᴋᴀʟɪᴀɴ ʙᴇʀɪᴋᴀɴ ᴋᴇᴘᴀᴅᴀ ɴʏᴀ? ᴀᴋᴜ ᴍᴇʀᴀꜱᴀ ᴛᴇʀꜱɪɴɢᴋɪʀᴋᴀɴ ʟᴀʏᴀᴋɴʏᴀ ᴅᴇʙᴜ ʜᴀʟᴜꜱ ʏᴀɴɢ ᴛᴀᴋ ɴᴀᴍᴘᴀᴋ, ʟᴇʙɪʜ...