Maaf banget baru update🙏
Ngegasnya jangan lupa~~•••
Suasana ruangan itu menjadi sangat sunyi, benar-benar sunyi dan sepi seketika setelah selesai Vidio itu di putar.
"Hehhh, lihatlah kalian terdiam... Gimana, kak? Bagus banget, kan? Benar-benar calon idola banget, kan? Mantep banget, Lok? Aduhh bangga banget aku punya sahabat kayak Jungkook," bangga Jaewook bertubi-tubi.
Mereka berdua sedikit tersentak, karena masih dalam mode kaku akan keterkejutan setelah melihat betapa menakjubkannya suara merdu adik bungsu mereka itu.
"Ahh, iya kalian berdua benar. Suara miliknya benar-benar indah, sangat indah malahan... Sampai kakak pribadi bisa merasa seperti sedang berada di Padang rumput," ujar Jin mengangguk
Yoongi tersenyum tipis, ia mengangguk-ngangguk, entah apa yang ia angguki, seperti mengerti akan sesuatu. "Kalau saja suara Jungkook ini sudah kudengar dari awal, mungkin ia akan terus kujadikan main vocal di album atau single yang kubuat," tuturnya jujur, Yoongi benar-benar berdecak kagum akan ke indahan suara merdu itu.
Jaewook tak habis pikir dengan reaksi mereka, sepertinya apa yang Jungkook katakan selama ini ada benarnya.
"Jung, suaramu bagus banget! Pasti kakak-kakakmu bangga sama kamu," puji Jaewook, hal itu membuat Jungkook tersenyum senang akan pujian itu.
"Bangga?" Mereka berdua mengangguk.
Jungkook terlihat tertawa pelan, "dengar aja belum pernah,"
"Huh?!" Kaget mereka bersamaan.
"Kakak-kakakmu belum pernah mendengarkan suaramu, Jung?" Tanya Wooshin kebingungan.
Mengangkat bahu dan anggukan pelan sebagai jawaban, "bisa di bilang begitu,"
"Dih! Kakak macam apa yang selalu mementingkan adik angkat kebanding adik kandung sendiri! Nggak ada otak asli." Gerutu Jaewook penuh kekesalan dan terlihat memaki-maki.
Jungkook mendengkus pelan, "mau bagaimana pun juga aku mengakuinya sebagai kakakku, sebenarnya dia baik banget kok..." Ujar Jungkook, membuat kedua sahabatnya itu kesal.
"Baik dari mananya, Jung? Pantat kau yang baik tuh! Dia itu hanya caper. Cari perhatian, udah gitu ngotot banget piala-piala milikmu jadi miliknya, sampah memang." Caci Wooshin angkat bicara karena kesal.
Jaewook membenarkan hal itu, "kau benar sekali, Woo!"
Mereka berbincang-bincang satu sama lain, walau hanya bereempat namun waktu bergulir sangat cepat layaknya kilatan petir. Benar-benar tak terasa sudah jam 3 lewat 15 menit, hampir setengah empat.
"Sepertinya kita harus pamit, kak..." Wooshin angkat bicara, ia lebih dulu berdiri. Jaewook yang melihat hal itu mengangguk mengerti.
"Ya, kami harus pulang sekarang. Kalau gak salah besok kami ada ulangan harian," Jaewook berujar terdengar sedih, karena ini pertama kalinya mereka akan melakukan ulangan tanpa bantuan seorang gutu Kim Jungkook.
"Pergilah sekarang, mungkin jika Jungkook tau besok ada ulangan harian, kalian berdua pasti sudah tidak bernyawa..." Itu Yoongi, Jin yang mendengar itu langsung menyikut lengan Yoongi.
"Ck, itu kau Yoon! Jungkook tidak mung—"
"Kau benar-benar sangatlah benar, kak Yoongi! Jungkook akan memakan mentah kita berdua jika tau kita belum belajar sampai sekarang malah membolos," sahut Jaewook penuh kesetujuan akan pernyataan itu, Wooshin tersenyum tipis mendengar perkataan Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Give Me The Same Love | •JJK•
Fanficᴍᴇɴɢɪɴɢɪɴᴋᴀɴ ꜱᴇʙᴜᴀʜ ᴋᴀꜱɪʜ ꜱᴀʏᴀɴɢ ᴍᴇᴍᴀɴɢɴʏᴀ ᴛɪᴅᴀᴋ ʙᴏʟᴇʜ, ʏᴀ? ꜱᴇᴅɪᴋɪᴛ ꜱᴀᴊᴀ ᴅᴀʀɪ 100% ɪᴛᴜ ᴛɪᴅᴀᴋ ʙɪꜱᴀᴋᴀʜ ᴍᴇᴍʙᴇʀɪᴋᴜ ꜱᴇᴛɪᴅᴀᴋɴʏᴀ 1% ᴅᴀʀɪ ꜱᴇᴍᴜᴀ ᴋᴀꜱɪʜ ꜱᴀʏᴀɴɢ ʏᴀɴɢ ᴋᴀʟɪᴀɴ ʙᴇʀɪᴋᴀɴ ᴋᴇᴘᴀᴅᴀ ɴʏᴀ? ᴀᴋᴜ ᴍᴇʀᴀꜱᴀ ᴛᴇʀꜱɪɴɢᴋɪʀᴋᴀɴ ʟᴀʏᴀᴋɴʏᴀ ᴅᴇʙᴜ ʜᴀʟᴜꜱ ʏᴀɴɢ ᴛᴀᴋ ɴᴀᴍᴘᴀᴋ, ʟᴇʙɪʜ...