Lagi dan lagi kamu menghampiriku
Sebenarnya apa maumu?•••
Let's jump soneul jeo wiro deulgo oechyeo da gachi pump it up.. let's jump
BIP...
Aku tidak tahu harus berterima kasih atau mengumpat setelah alarm di ponselku berbunyi. Sepertinya kali ini aku akan berterima kasih, yaah karena berkat dia aku bisa bangun dan tidak bermimpi lagi tentang seseorang. You know what I mean, seseorang yang menyebabkan rasa sialan ini ada dan malah tumbuh subur disana
"Astagaaaa aku telat"
Ava Shaqueela Queta, perempuan berambut cokelat keemasan dengan mata berwarna senada dengan warna rambutnya itu langsung berlari ke kamar mandi sambil menyambar handuk yang ada digantungan dekat pintu. Ia tidak habis pikir kenapa dia bisa telat bangun padahal alarm sudah dia atur di ponselnnya.
Setelah menghabiskan waktu hanya 10 menit untuk mandi beserta antek-anteknya, ia langsung bergegas mencari baju untuk dikenakannya ke kampus. Ia hanya memoleskan bedak seadanya dan juga lip tint. Setelah dirasa cukup ia langsung menyambar tas serta kunci motornya dan segera turun ke lantai bawah untuk sarapan kilat ala Ava.
"Pagi Maa Paa," Ava langsung mencium pipi mama dan papanya dan mengambil kilat roti tawar yang ada di meja makan.
"Mamaa... kok ga bangunin Ava sih telat bangunkan jadinya." Ujar Ava sambil merengek ke Mamanya.
"Salah kamu yang begadang tadi malam nontonin Oppa-oppa ga jelas kamu itu, disuruh tidur kok nonton begituan sampai ga ingat waktu sih," dumel Mamanya. "Jadi kalau telat ya salah kamu dong bukan salah Mama." Ujar Mamanya lagi sambil menyodorkan susu cokelat kesukaannya.
"Papaaaa liat tuh Mama malah marahin Ava, bantuin Paaaa." kadu Ava kepada Papanya yang hanya dibalas tawa oleh beliau.
"Kesal ah aku kalah pagi ini, Papa ga mau belain Ava sih buat lawan Mama," ujarnya dengan kesal. Ava yang merasa kalah telak pagi ini hanya mendengus dan langsung berdiri menyambar tas serta kunci motornya dan menyalami tangan Papa dan Mamanya.
"Ava berangkat dulu udah telat, dadah Ma Pa." Dadah Ava ke Mama dan Papanya sambil menekuk wajah cantiknya. Papa dan Mamanya hanya tertawa melihat kelakuan anak kesayangan mereka.
Ia segera berlari menuju ke kendaraan kesayangan keduanya sambil menggerutu tidak jelas setelah mengecek alarm di ponselnya.
"Kenapa aku bego banget sih nyetel alarm kok salah, pantes bangunnya telat satu jam dari seharusnya. Aku tarik kata terima kasih aku kalau kayak gini mah ram ram" kesalnya sama dirinya dan alarm tentu saja karena salah menentukan jam bangunnya. Dia tidak habis pikir dengan kebegoannya pagi ini. Setelah helm terpasang sempurna, ia langsung melajukan motornya menuju kampus tercinta.
Ah ngomong-ngomong kendaraan kesayangan pertamanya ya apa lagi kalau bukan mobil impiannya sejak masih dibangku sekolah menengah, yaitu mobil Jeep Grand Cherokee berwarna putih.
Ava itu unik, itu kata teman-temannya. Cewek kebanyakan suka mobil mini tapi lain hal nya dengan Ava yang lebih suka mobil yang berbody gede, katanya cewek nyetir mobil gede itu keren. Tapi hari ini ia lebih memilih naik motor karena tidak mau ambil resiko terjebak macet dan semakin telat sampai kampus.
Universitas Riau - Fakultas Kedokteran
Setelah memarkirkan motornya, ia langsung berlari menuju ke lift. Namun apa hendak dikata, antrian di lift padat dan mau tidak mau ia harus menggunakan tangga untuk sampai ke lantai 3.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just be Quiet
Ficção AdolescenteLove at first sight?? It sounds a bullshit! Ya emang terdengar omong kosong Tapi itu faktanya Kita berteman 9 tahun sudah dan rasa sialan ini masih ada But..I just kept quiet Kamu tahu kenapa? Cause I prefer to be quiet ____________________________...