Part 6

212 11 2
                                    


Apa yang terjadi
Apa yang aku lakukan
Kenapa aku jadi meragu
Ini semua salahmu
Salahmu kenapa datang lagi

•••

Kemunculan Yofan sangat berdampak pada perasaan Ava, apa yang harus dilakukannya sekarang. Engga, ada apa dengannya sekarang, ia harus tetap pada pendiriannya untuk melupakan Yofan, harus.

Tapi kenapa dengan hanya bertemu hari ini ia malah ragu? Kenapa ia ragu dengan pendiriannya. Ini tidak boleh terjadi atau ia akan jatuh ke lubang yang sama. Pokoknya ini jangan sampai terjadi.

Malam itu ia hanya menghabiskan waktunya untuk merenung dan merenung. Sampai ia mendengar ketukan pintu kamarnya, ia langsung membuka pintunya dan ia heran dengan kedatangan sahabatnya.

“Hai Va.” Sapa tamu yang sekarang berdiri di depan pintu kamarnya

“Zoy, kok bisa ada disini?”

“Ya bisalah Va kan ada yang namanya mobil, abang gojek dan temanya yang lain, makanya bisa disini.” Ujar Zoya malah ngelantur

Whatever, kenapa kesini? Ada sesuatu?”

“Hooh ada, sesuatunya itu kamu. Mau cerita? Kenapa ga hubungin aku?”
Sontak Ava terkejut dengan pertanyaan Zoya.

Dari mana sahabatnya itu tahu kalau ia lagi butuh teman untuk cerita. Ava beruntung memiliki sahabat seperti Zoya, sahabat yang sangat peka akan perasaannya, sahabat yang mau mengajak Ava  untuk perlahan keluar dari belenggunya dimasa lalu.

Tapi dari mana Zoya tahu tentang hal yang dirasakannya sekarang sedangkan ia tidak bertemu  dengan Zoya. Apakah Mamanya yang menghubungi Zoya untuk kerumah?

“Tahu dari mana? Mama yang hubungin kamu?”

“Yap tepat sekali, tante Raisa yang hubungi aku, katanya anak kesayangannya ini lagi ada masalah.”

“Ayok cerita sama aku kamu kenapa?” pinta Zoya akhirnya

“Tadi ada Yofan, ia samperin Mama waktu aku lagi ke toilet. You know lah tadi kan aku lagi  keluar jalan sama Mama.” Jelas Ava tentang hal yang mengganggunya.

“Udah tenang aja, kan ketemunya Cuma sebentar Va jangan berlebihan deh.” Tukas Zoya yang merasa tidak senang akan sikap Ava yang cenderung berlebihan hanya karena pertemuan singkatnya dengan Yofan.

“Ya yang aku bingun sekarang, kenapa aku malah jadi ragu dengan pendirian yang sudah aku buat dari dulu, kenapa rasanya aku goyah hanya karena melihatnya tadi. So aku harus gimana nanggapinnya Zoy, kasih tahu caranya gimana?”

“Va, rasa yang kamu rasakan sekarang mungkin hanya bentuk keterkejutan kamu dengan kehadirannya. Kamu mungkin kaget dengan melihatnya langsung yang jelas-jelas kamu hindari selama hampir 5 tahunan lebih. Ya menurut aku wajar aja kalau kamu jadi kayak begini.” Jelas Zoya berusaha menenangkan Ava.

“Semoga yang kamu bilang ada  benarnya Zoy.” Melas Ava

“Dengann kamu tetap kokoh pada pendirian kamu, aku yakin kamu pasti bisa kok Va.” Ujar Zoya menyemangati Ava.

Ava hanya tersenyum simpul dan mengaminkan membalas perkataan Zoya.

“Yaudah kalau udah selesai sesi curhat kamu, aku pulang yaa.”

“Loh kamu ga nginap aja?”

“Engga ah Va aku ga bawa baju buat ngampus besok, lagian aku kesini sama Jovin.” Tolak halus Zoya

“Kok sama Jo?” Ava mengernyitkan alisnya heran

“Yaa tadi lagi keluar bareng aja cari angin eh pas jalan pulang Mama kamu nelfon. Katanya ada anak manja yang lagi uring-uringan.” Timpal Zoya mengejek tingkah  Ava

Just be QuietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang