⚠Typo Bertebaran
Happy Reading guys..!!😊
Hari ini ketika lagi di cafe tiba-tiba sebuah nomor tak di kenal menghubungiku ku angkat telpon tersebut dan ternyata itu dari irfan memintaku untuk ke rumah sakit karena lagi-lagi caca nyariin aku padahal satu jam lagi aku harus meeting dengan client untuk aku presentasikan, ini project yang udah lama aku harapkan dan menunggu selama 3 bulan cuma buat ikut seleksi syukur alhamdulillahnya allah kasih rezeki dan masuk seleksi dari batas kuota yaitu 10 toko atau cafe yang akan masuk seleksi lagi, cafe aku masuk ke 5 besar dari total yang ikutan 116 lebih haru, bahagia, dan senang luar biasa ketika mendapatkan kabar tersebut
Lagi lagi pesan masuk dari irfan mengabariku tanpa pikir panjang aku langsung saja berangkat sementara itu untuk presentasi aku pikirin di jalan dan aku ingat mungkin saja bisa di wakilnya dengan sekretarisku ku telpon Tachi tersambung ku jelaskan panjang lebar dan diapun bersedia dengan waktu yang mepet aku langsung kirim beberapa email yang perlu dia pahami aku bimbang begitu hebat pasalnya waktunya sangat mepet
Sepanjang perjalanan aku terus merapalkan doa semoga saja semuanya lancar dan aku kembali lolos untuk menjadi pemproduksi kue di sebuah tempat makan dan toko besar yang sudah terkenal itu
Sesampainya di rumah sakit aku langsung masuk dan berjalan menuju kamar rawatnya caca, sesampainya di depan kamar rawat caca akupun langsung masuk dan yang pertama aku lihat adalah caca nangis dan bahkan sudah sangat terisak dan sepertinya mulai sesak ku hampiri dia yang tangannya sudah terlepas dari infus dan tepat di tangannya ada luka sobekan bisa di pastika jarum infusnya di paksa lepas oleh caca
Ku pangku caca yang masih terisak ku usap-usap punggungnya memberikan ketenangan sementara di sofa aku lihat ada seorang anak kecil lagi laki-laki sepertinya dia kakanya caca bisa aku pastikan dia berumur 7 tahunan
"Sutttt.. Udah nangisnya sayang tante ada di sini nak" kataku menenangkan
"Bunda, jangan pergi lagi" pintanya
"Iyaa sayang!!"
Detik berikutnya ponselku tak henti-hentinya berdering lalu aku duduk di sofa bersampingan dengan Khalid yaitu kakanya caca, ketika aku duduk di sampingnya dia kemudian dia mengelus-elus punggung adiknya dengan sayang baru kali ini aku merasakan menjadi sosok ibu yang nyata padahal aku belum menikah, suara ponsel terus saja menggema di dalam kamar rawat caca kemudian ku angkat ternyata itu dari tachi aku harap-harap cemas angkatnya
Tachi Is Calling...📞
Hallo, assalamu'alaikum ci!
Wa--wa'alaikum salam mbak, mbak ta--tachi mau ngabarin .. Hiks... Hikss.. Maaf mbakk
Tubuhku rasanya lemas seketika karena bisa aku pastikan presentasinya gagal apa lagi dengan suara tangisan tachi
Udah ci, ngak apa-apa bukan rezekinnya mungkin
Hiks..hiks..mbak maaf kan tachi mba
Tachi..! udah ngak apa-apa, nanti kita coba lagi yaa---aku berusaha mensupport adahal aku juga kecewa dan lemes seketika saat mengetahui kenyataannya kegagalan yang aku terima
Setelah itu kemudian sambunganpun terputus dan caca juga udah mulai tertidur di pangkuanku kemudian irfan memangku caca dari belakang untuk kembali di tidurkan, aku tak kuat lagi lalu aku pamit ke luar sebentar aku berjalan menuju taman rumah sakit dan setelah duduk tangsiku pecah, untuk saat ini aku kecewa lebih tepatnyaa kecewa pada diri sendiri karena belum mampu menggapai harapan lamaku dan sisi lain dari aku adalah sosok yang cengeng ketika gagal
KAMU SEDANG MEMBACA
KAULAH IMAMKU [Completed]
Novela JuvenilMencintai dengan sederhana walau pada awalnya prihal perjodohan yang tak pernah di sangka. Rasa haru yang menelusup jiwa memberi ruang untuk di singgahi bukan sementara namun selamanya --Khairunazzahwa_Almira Kamu adalah imamku yang harus aku pat...