Tiga Tahun Keberasamaan

4.1K 115 20
                                    

⚠ Typo bertebaran..

Jangan lupa vote dan komennya:))

Terima kasih🙏

_______________________________

Duar...

Duar...

Duar...

Tepat saat itu, saat pintu utama di buka zahwa semua orang di dalam sana sedang menyambutnya ahh lebih jelasnya menyambut aku dan dia, disana ada mama papa kedua mertuaku, zulfhi, kak rania dan mas tio aisyah juga dan yang pasti anak-anak gak tetinggalan kedua sahabat zahwa yaitu gita yang membawa anaknya yang sudah berumur 3 tahun kurang lebih mungkin dan tere dengan ken di genggamannya beserta perut buncitnya yang katanya sudah berumur 8 bulan, dan juga sahabatku yaitu wildy

Ku lihat zahwa masih tetap diam dia ambang pintu entah apa yang dia lakukan mungkin terlalu kaget dengan semua ini, ku coba mendekatinya saat benar-benar di belakangnya kuusap punggungnya berniat menyadarkan dia dari lamunannya dan dia sedikit tersentak karena kaget mungkin dengan usapanku, dia membalikan badannya pelan dan menghadapku netranya menelusup masuk ke netraku dan bisa dengan jelas ku lihat matanya sayu agak sedikit pucat mungkin ia kedinginan karena kami belum berganti baju walau saat ini hujan sudah reda

"Apa ini??" lirihnya dengan wajah yang masih sulit di artikan namun yang membuat hatiku seperti di sayat adalah ketika lagi dan lagi harus melihat genangan air mata di pelupuknya dan detik berikutnya air mata itu tumpah

Kami masih tetap diam begitupun orang-orang di dalam mungkin merasa aneh dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi walau mereka tau rencana ku ini lebih tepatnya kita bukan mereka karena ini juga bukan cuma rencanaku melainkan zulfhi, gita, tere dan aku sendiri agak kepaksa sebenarnya karena kasihan zahwa tapi mau bagaimana lagi ini demi surprise untuknya, tapi hasilnya apa yang terjadi mereka belum ku kasih tau apa yang terjadi setelah rencana mereka ini

"Happy Annyversari sayang!!" bisikku tepat di telinganya

Kemudian dia terlihat kaget dan wajahnya semakin memerah namun dia masih tetap diam, dan tiba-tiba dia menghambur pelukan padaku dengan senang hati ku balas pelukannya dan detik berikutnya aku bisa merasakan kemejaku lebih basah lagi di bagian dada lalu ku kembali merasa semakin basah dan aku tau ia menangis lagi

Ku kecup puncak kepalanya lama dan mengusap-usap punggung kecilnya, tubuhnya sedikit bergetara dan semakin terisak

"Udah sayang jangan nangis, tuhh di liatin malu"

Bukannya diam dan tangisnya mereda ia malah semakin terisak

"Udah sayang, kayak anak kecil aja. Masuk yuk! Ganti bajunya nanti sakit" kali ini ibunya menasehati yang telah berdiri tepat di belakang zahwa

Kemudian ia pun melepaskan pelukannya dan langsung berbalik menghadap ibu mungkin malu jika menghadap padaku apalagi dengan air matanya

Setelah masuk dan berhadapan dengan semua orang yang menyambutnya dan memberikannya kejutan ini

"Kalian jahatttt...!!" teriaknya tiba-tiba yang membuat kamu melihatnya merasa gemas

"Hahahahahahaha...!!" dan tawa semua orang menggelegar begitupun denganku

"Udah sana kalian ganti baju dulu," suruh ibu lagi

Lalu akupun dengan ide jahil dan seketika langsung memangku zahwa ala bridal style membawa zahwa ke atas untuk segera berganti baju

Di kamar!

"Kamu duluan aja" ujarnya

"Kamu aja" balasku

KAULAH IMAMKU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang